Mengenang Abdulrachman Saleh, Salah Satu Perintis TNI AU

Kamis, 29 Juli 2021 18:52 WIB

Marsda TNI Anumerta Abdulrachman Saleh. Foto/tni-au.mil.id

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap tahunnya, tanggal 29 Juli diperingati sebagai Hari Bhakti Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU). Peringatan ini dilatarbelakangi oleh serangan udara di tiga daerah dan wafatnya tiga pelopor TNI AU pada 74 tahun yang lalu.

Tiga pelopor TNI AU yang tewas pada 29 Juli 1947 adalah Komodor Muda Udara Prof Dr. Abdulrachman Saleh, Komodor Muda Udara Adisutjipto, dan Opsir Udara Adisumarmo Wiryokusumo.

Salah satu pahlawan yang gugur, Abdulrachman Saleh, selain handal di dunia penerbangan ia menguasai banyak bidang keilmuan seperti ilmu faal, dokter, hingga radio.

Mengutip dari tokoh.co.id, pria kelahiran 1 Juli 1090 ini mengenyam pendidikan Hollandsch Inlandsche School (HIS), Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), Algemene Middelbare School (AMS), dan School Tot Opleiding van Inlandsc Art (STOVIA). Saat STOVIA dibubarkan, Saleh meneruskan studinya di Geneeskundige Hoge School (GHS), semacam sekolah tinggi dalam bidang kesehatan atau kedokteran. Saat berstatus sebagai mahasiswa, Saleh aktif dalam berbagai organisasi kepemudaan seperti Jong Java, Indonesia Muda, dan KBI atau Kepanduan Bangsa Indonesia.

Advertising
Advertising

Usai lulus dari sekolah kedokteran, Saleh mendalami ilmu faal dan mengembangkannya di Indonesia. Sebabnya Universitas Indonesia pada 5 Desember 1958 menetapkannya sebagai Bapak Ilmu Faal Indonesia.

Selain menjadi dokter dan ahli faal, Saleh aktif dalam perkumpulan olahraga terbang dan mampu mendapatkan atau surat izin terbang. Ia juga menjadi pemimpin perkumpulan VORO (Vereniging voor Oosterse Radio Omroep), yaitu sebuah perkumpulan dalam bidang radio.

Setelah kemerdekaan diproklamasikan, Saleh menyiapkan sebuah pemancar yang dinamakan dengan Siaran Radio Indonesia Merdeka. Lewat usaha Saleh inilah, berita mengenai proklamasi Indonesia dapat disiarkan hingga ke luar negeri.

Seperti tak puas berbuat untuk Indonesia, Saleh memutuskan terjun ke bidang militer dan bergabung dengan Angkatan Udara. Ia diangkat menjadi Komandan Pangkalan Udara Madiun pada 1946 dan mendirikan Sekolah Teknik Udara dan Sekolah Radio Udara di Malang.

Akhir Hidup yang Tragis

Sore hari 29 Juli 1947, dua buah pesawat Mustang Belanda menembaki pesawat Dakota VT-CLA yang ditumpangi Saleh saat hendak mendarat di Pangkalan Udara Maguwo, Yogyakarta. Padahal pesawat tersebut sedang mengangkut obat-obatan untuk Palang Merah Indonesia.

Mengutip laman resmi TNI AU, pesawat yang bertolak dari Singapura ini lalu jatuh dan membentur pohon, patah menjadi dua, dan terbakar. Saleh bersama sejumlah tokoh TNI AU lainnya seperti Komodor Muda Udara Adisutjipto, dan Opsir Udara Adisumarmo Wiryokusumo tewas.

Peristiwa heroik ini, diperingati TNI AU sebagai hari Bakti TNI AU sejak tahun 1962.

Adapun Abulrachman Saleh di makamkan di Yogyakarta dan diangkat menjadi Pahlawan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No.071/TK/Tahun 1974, pada 9 Nopember 1974. Namanya diabadikan sebagai nama Pangkalan TNI AU dan Bandar Udara di Malang.

VALMAI ALZENA KARLA

Baca juga:

Begini Cara Melaporkan Anggota TNI yang Bermasalah

Berita terkait

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

31 menit lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

1 jam lalu

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.

Baca Selengkapnya

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

2 jam lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

23 jam lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

2 hari lalu

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.

Baca Selengkapnya

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

2 hari lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

2 hari lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

2 hari lalu

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

Peringatan ulang tahun Pura Pakualaman dikemas dalam tema besar Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti, ads 21 acara dari 13 Mei hingga 23 Juni.

Baca Selengkapnya

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

3 hari lalu

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.

Baca Selengkapnya

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

3 hari lalu

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

Suluh Sumurup Art Festival 2024 dengan tema Jumangkah ini wujud ruang inklusi bagi difabel untuk bergerak melalui seni rupa.

Baca Selengkapnya