Heboh Patungan Beli Kapal Selam Setelah Insiden Kapal Selam KRI Nanggala-402
Reporter
Marvela
Editor
Rini Kustiani
Selasa, 27 April 2021 14:44 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Media sosial dihebohkan dengan penggalangan donasi untuk membeli kapal selam baru sebagai pengganti kapal selam KRI Nanggala-402 yang dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021. Penggalangan dana ini pertama kali diprakasai oleh Masjid Jogokariyan, Yogyakarta yang kemudian didukung oleh pendakwah Ustad Abdul Somad atau UAS.
Pada Minggu sore, 25 April 2021, akun Instagram Masjid Jogokariyan menunjukkan sejumlah anak yang tergabung dalam Himpunan Anak-anak Masjid (HAMAS) Jogokariyan menyusuri jalan sambil membawa kotak donasi. Masyarakat sekitar terlihat ikut berkontribusi dengan memberikan sejumlah uang.
"Ikhtiar ini sebagai wujud kecintaan kita terhadap wilayah Indonesia yang perlu dijaga. Indonesia adalah negara kelautan, sehingga sudah semestinya armada laut harus dikuatkan. Maka kami gerakkan masyarakat Indonesia untuk barengan patungan membantu angkatan Laut kita agar mempunyai armada yang kuat untuk menjaga kekayaan dan keutuhan wilayah Indonesia," demikian tertera di akun Instagram Masjid Jogokariyan.
Selain uang tunai, Himpunan Anak-anak Masjid Jogokariyan juga menerima donasi dalam bentuk transfer. "Kami dari Masjid Jogokariyan, mengajak seluruh putra-putri Indonesia yang berjiwa patriot dan cinta negeri ini, beramal bersama dalam Open Donasi Patungan Penggalangan Dana Pembelian Kapal Selam Pengganti Nanggala 402," tulis akun @masjidjogokariyan pada Senin, 26 April 2021.
Banyak netizen yang pesimistis dengan penggalangan dana ini. "Paling juga nanti dikorupsi lagi kalau sudah terkumpul di pusatnya," tulis @ananta_zolldik. "Terus fungsi anggaran kementerian pertahanan buat apa? Rakyat sudah bayar pajak, buat anggaran pemerintah, malah keenakan mereka," tulis @riherdij. "Mending donasi buat keluarga korban, karena untuk anggaran alusista itu setiap tahun udah ada," tulis @ilhamadiw36.
Mereka merasa penggalangan dana ini tidak realistis karena harga kapal selam yang sampai triliunan rupiah. "Lo kira beli kapal selam kayak beli pempek apa? Ngadi-ngadi nih adminnya, open donasi yang masuk aja," tulis @irwandiimansyah. "Ngada-ngada aja dikira beli odong-odong kali ah patungan," tulis @fa_izanurr. "Lah emang beli kapal selam semudah itu bambang? Ada-ada aja ini admin, bisnis kedok donasi kah?" tulis @bang_toyib._.
Warganet lainnya merasa negara seperti dipermalukan dengan penggalangan dana ini. "Gerakan ini sebenarnya cukup membuat negara malu. Negara sekaya ini untuk 'sekadar' membeli kapal selam saja tidak mampu. Tapi saya yakin, tetap saja negara menutup mata akan keadaan negeri yang makin lama makin memprihatinkan," tulis @ary.prasetya68. "Malu kita ini sebagai warga negara, bangun ibu kota baru bisa, beli kapal selam masa gak bisa?" tulis @anangfu.
Kapal Selam KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 setelah sebelumnya hilang kontak saat melaksanakan misi latihan penembakan torpedo di perairan utara Pulau Bali pada Rabu, 21 April 2021. Sebanyak 53 prajurit TNI Angkatan Laut dalam kapal buatan Jerman pada 1978 tersebut gugur.
Baca juga:
Gubernur Khofifah Gendong Bayi 18 Hari Anak Awak Kapal KRI Nanggala-402