Winky Wiryawan: Hidup Lebih Berasa di Dunia Malam  

Reporter

Editor

Senin, 10 November 2008 11:36 WIB

Wingki Wiryawa. Foto: TEMPO/Adri Irianto

TEMPO Interaktif, Jakarta: Dikenal lebih dulu sebagai disk jockey, Winky Wiryawan dikenal khalayak luas sebagai pemain film dan bintang sinetron. Setelah membintangi film Jelangkung pada 2001, selanjutnya secara berturut-turut ia berakting di 11 film. Pada 2006, pemain film yang produktif ini membintangi empat film sekaligus, yakni Ruang, 6:30-36 Detik, Americana, dan Berbagi Suami.

Tahun ini ia memulai langkahnya di sinetron dengan membintangi Aqsa dan Madina. Syuting kejar tayang yang sudah lazim di dunia sinetron, bagi Winky, merupakan tantangan tersendiri. Berperan untuk sinetron, kata Winky, dituntut bisa memainkan emosi dalam waktu cepat.

Walau demikian, Winky tak ingin meninggalkan cinta pertamanya, dunia disc jockey yang telah dijalaninya selama 13 tahun, sejak duduk di bangku SMA. Winky mengaku menemukan hidup yang sesungguhnya di hari gelap hingga menjelang fajar itu. "Hidup saya lebih berasa saat berada di dunia malam," ujarnya.

Kini, bersama Asmara Siswandari, istrinya, Winky menjalani hidup yang relatif berkecukupan dan nama yang moncer di dunia hiburan. Jumat pekan lalu, Tempo menemani kesehariannya.

Advertising
Advertising

Pukul 12.30

Rumah Winky, Jalan Pancoran Timur Raya Pancoran, Jakarta Selatan

Masih bercelana pendek krem selutut dan berkaus hijau, Winky menemui Tempo di ruang tamu. Matanya masih merah, suaranya serak seperti kurang tidur.

Laki-laki kelahiran Bandung, 9 Desember 1978, itu menyambar gitar yang tergeletak di samping sofa. Sambil memainkan senar gitar, dia menawarkan minuman dan makan siang kepada Tempo. "Saya juga baru saja makan," ujarnya ketika Tempo menolaknya.

Terbangun pukul 11.00, suami Kenes ini sarapan dengan sup iga sapi yang disuguhkan pembantunya. Tak lama setelah menemui Tempo, dengan ditemani Erick, salah satu manajernya, pemilik nama asli Nurayendra Irwindo itu mengajak ke lokasi syuting di kawasan Pekayon, Jakarta Selatan.

Soundtrack film Laskar Pelangi, yang dibawakan grup musik Nidji dan Sherina, menemani kami selama perjalanan dengan menumpang Honda CRV. Winky memang penggemar lagu-lagu Nidji dan Sherina, selain musik keras seperti musik-musik dari Metallica.

Selain menyukai soundtrack-nya, lulusan Akuntansi Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta, ini juga mengaku menyukai film karya sutradara Riri Reza itu. Saking sukanya, Winky sampai lima kali menonton film yang diangkat dari kisah anak-anak Belitung itu. "Delapan puluh orang saya ajak untuk nonton Laskar Pelangi," kata Winky.

Pukul 14.00

Pekayon, Pejaten Barat, Jakarta Selatan

Puluhan kru tengah mempersiapkan peralatan syuting untuk sinetron Aqsa dan Madina, yang dibintangi Winky, Carissa Putri, Marshanda, dan Dude Herlino. Di sinetron ini Winky berperan sebagai Pasha, lelaki 24 tahun yang taat beragama dan pandai melafalkan ayat-ayat Al-Quran.

Sambil menunggu naskah dari penulis skenario, Winky mengajak ke ruang tengah. Lima belas menit kemudian datang Carissa Putri, lawan mainnya di sinetron ini. Sambil menikmati segelas es teh manis, Winky berbincang-bincang dengan pemeran Maria dalam film Ayat-ayat Cinta itu.

Setengah jam kemudian naskah datang. Winky dituntut menghafal skenario dalam hitungan menit. "Beginilah proses syuting sinetron yang kejar tayang," katanya. Tuntutan itu tak seberapa baginya karena memang lazim pada syuting yang kejar tayang. Bahkan jalan cerita bisa diubah mendadak menuruti tren.

Misalnya, tayangan yang sedang digemari masyarakat adalah yang berbau kekerasan, seperti acara menjaili seorang artis. Maka jalan cerita sinetron biasanya mengikuti tren itu. "Mengubah jalan cerita menjadi berbau kekerasan, tapi tetap mengikuti jalan cerita sebelumnya."

Jika tidak mengikuti tren, kata Winky, bisa dipastikan rating-nya akan turun. Akibatnya, iklan juga turun. Kalau iklan berkurang, sinetron bisa dihentikan penayangannya. Karena persoalan itulah, menurut Winky, sinetron kerap mendapat kritik. Tapi, "Jangan salahkan pemainnya. Salahkan juga masyarakat yang terlalu terpaku pada rating," ujarnya. Putra tunggal pasangan Widodo Soenarko-Vita Devi Irwantari ini berharap suatu saat nanti sutradaralah yang menentukan rating, bukan penonton.

Winky juga berharap ada produser atau sutradara yang membuat sinetron bukan sekadar mencari keuntungan yang besar. Ia pun ingin ada di antara mereka yang memproduksi sinetron dengan misi pendidikan. "Ini cita-cita saya, menjadi produser," ujar penerima MTV Indonesia Movie Award 2006 itu.

Syuting untuk sinetron kejar tayang, bagi Winky, merupakan sebuah tantangan. Dengan alasan itulah ia menerima tawaran bermain sinetron. Berperan untuk sinetron, kata Winky, dituntut bisa memainkan emosi dalam waktu cepat. Berbeda dengan film, kata dia, bermain untuk film layar lebar membutuhkan persiapan matang. Sebelumnya sudah harus ada latihan, setidaknya sebulan, untuk memahami karakter tokoh, survei lokasi, dan sebagainya. Persiapan yang matang itu membuat hasil kerja orang-orang film relatif lebih baik ketimbang sinetron. Namun, bagi Winky, bermain sinetron dan film punya tantangan masing-masing. "Saya sih profesional saja," katanya.

Karier Winky di dunia akting dimulai pada 2001 ketika membintangi film Jelangkung arahan sutradara Jose Poernomo dan Rizal Mantovani. Setelah berakting di film horor itu, berturut-turut dia membintangi Titik Hitam (2002), Singa Karawang Bekasi (2003), Mengejar Matahari (2004), Janji Joni (2005), Ruang (2006), 6:30-36 detik (2006), Americana (2006), Berbagi Suami (2006), Surat untuk Ayah (2007), Badai Pasti Berlalu (2007), Perempuan Punya Cerita (2008), dan Gara-gara Bola (2008).

Mengutip Nia Dinata, Winky menganggap semua film yang dibintanginya ibarat anak. Semua disukainya. Di antara semua film yang dibintanginya, ada satu film yang memantapkan langkahnya di dunia akting. "Saya menemukan diri saya di dunia akting pada Mengejar Matahari."

Pada 2008, Winky memulai kariernya di sinetron dengan berperan di sinetron Elang serta Aqsa dan Madina.

Bakat seni Winky mengalir dari kakeknya, Mayjen (Purn.) Wing Wiryawan. Jenderal Wing--begitu dia memanggil kakeknya--adalah penari wayang orang. Wing biasa memerankan Gatot Kaca. Ayah dan ibu Winky ingin agar anaknya memiliki sifat-sifat Wing. Meski militer, Wing lemah lembut namun berwibawa. "Makanya saya dipanggil Winky."

Selesai menjalani syuting sinetron, Winky kembali ke rumahnya untuk membersihkan diri.

Pukul 20.00

Hujan turun deras. Langkah Winky terhenti di pintu masuk ruang tamu. "Sial, Dipi pipis di lantai." Dipi adalah satu dari tiga anjing milik Winky. Dia penggemar anjing sejak kecil. Kegemaran itu juga warisan kakeknya. Kenes, istri Winky yang datang menyambut, menyahut, "Iya tadi mendung, jadi Dipi saya masukin."

Saking senangnya pada anjing, "Waktu kecil saya sampai sering tidur di kandang anjing." Winky mengenang sembari mengepel pipis Dipi.

Selesai mengepel lantai, Winky mandi. Kenes, panggilan Asmara Siswandari, memberi tahu suaminya bahwa tak ada makanan di rumah. "Terpaksa kita makan di luar," kata Winky.

Mobil Winky menerobos hujan yang mengguyur Jakarta sejak petang. Kenes tak bisa turut suaminya. Mantan model itu masih harus menyelesaikan urusan Icon Group, perusahaan manajemen artis yang didirikan Winky awal tahun ini.

Pukul 21.00

Restoran Izzi Pizza, Pancoran, Jakarta Barat

Sepiring pasta dan white wine, makan malam Winky dan Kenes, akhirnya bergabung dengan kami. Pasangan yang menikah pada Oktober 2004 ini mengaku gemar makan nasi goreng.

Selesai makan malam, Kenes buru-buru pulang karena harus kembali menyelesaikan urusan kantornya. Winky masih menikmati sebotol white wine sambil menanti hujan reda.

Winky berharap hujan segera reda. Kalau hujan berlangsung hingga dinihari, dia khawatir pengunjung Embassy Club, tempatnya biasa nge-DJ di Taman Ria Senayan, sepi.

Hujan pun reda, Winky kembali ke rumahnya untuk berganti baju.

Pukul 23.00

Embassy Club, Taman Ria Senayan, Jakarta Pusat

Inilah dunia Winky sesungguhnya, yang membesarkan namanya. DJ Winky--begitu namanya dikenal di dunia disk jockey (DJ)--baru mulai beraksi pukul 1 dinihari. Tapi ratusan pengunjung Embassy, yang rata-rata masih muda, laki-laki dan perempuan, justru semakin histeris. Mereka berjingkrak mengikuti irama disko yang dimainkan Winky bersama kelompoknya, Junko.

"Winky..., Winky..., Winky is our DJ," teriak seorang perempuan sambil berjingkrak-jingkrak menggoyangkan kepala dan tangannya.

Winky mulai mengenal dunia malam sejak duduk di kelas I sekolah menengah atas pada 1995. Ia belajar menjadi disc jockey secara otodidaktik, bermodal kaset-kaset pinjaman dari seorang temannya. Dia hanya perlu waktu dua pekan untuk bisa menjadi DJ.

Bersama tiga temannya kala itu, Winky nekat melamar menjadi DJ di DeJavu Club, sebuah kelab malam di Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Honornya dibayar tiap malam. Besarnya 20 persen dari hasil penjualan minuman per malam. Makin banyak minuman yang terjual, makin banyak honornya. Dan Winky pernah dibayar cuma Rp 1.500 satu malam.

Orang tuanya, juga si kakek yang lembut hati, tidak menegurnya lantaran sering keluar malam. "Saya cucu pertama, waktu itu sangat disayang."

Teguran juga tidak datang dari SMA Pangudi Luhur, sekolahnya. "Sekolah tidak melarang siswanya menjadi badung, asalkan prestasinya bagus," kata dia.

Kehidupan malam Winky agaknya hampir tidak berdampak pada prestasinya di sekolah. "Ranking saya tidak pernah lepas dari sepuluh besar."

Winky terpesona betul pada kehidupan malam. Meski film dan sinetron membuatnya jauh lebih terkenal, sejauh ini ia tidak berniat meninggalkan pekerjaannya sebagai DJ yang telah ditekuninya lebih dari 13 tahun.

"Hidup saya lebih berasa saat berada di dunia malam." Sebagai DJ, Winky sering menghabiskan hari-harinya di luar rumah hingga larut malam atau dinihari. Tapi ia mengaku justru menemukan kehidupannya di dunia malam yang dihindari kebanyakan orang. Kenes pun memahaminya sehingga tak pernah memprotesnya.

Honornya sebagai DJ membuatnya relatif berkecukupan. Ia menolak menyebut honor yang masih dibayarkan tiap kali manggung. Hanya, "Yah, bersyukur aja, bisa buat menghidupi keluarga," ujarnya.

Winky baru turun panggung ketika jam menunjuk pukul 03.30 dinihari. Tapi dia tak langsung pulang. Ia masih harus datang ke pertemuan manajemen Embassy Club. "Terima kasih telah menemani saya seharian," ujarnya sebelum ia mengikuti pertemuan itu.

Erwin Dariyanto

Berita terkait

Baim Wong Klaim Konten Prank KDRT-nya tidak untuk Rendahkan Polisi

7 Oktober 2022

Baim Wong Klaim Konten Prank KDRT-nya tidak untuk Rendahkan Polisi

Baim Wong mengklaim video prank laporan KDRT-nya ke polisi untuk edukasi ke masyarakat

Baca Selengkapnya

Baim Wong dan Paula Verhoeven Penuhi Panggilan Polisi soal Video Prank KDRT

7 Oktober 2022

Baim Wong dan Paula Verhoeven Penuhi Panggilan Polisi soal Video Prank KDRT

Pasangan Baim Wong dan Paula Verhoeven dilaporkan polisi atas tuduhan laporan palsu karena membuat konten prank KDRT

Baca Selengkapnya

Video Porno Mirip Nagita Slavina, Polisi: Palsu, Hasil Editan

15 Januari 2022

Video Porno Mirip Nagita Slavina, Polisi: Palsu, Hasil Editan

Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKB Wisnu Wardhana mengatakan pemeran dalam video porno yang viral di media sosial bukanlah Nagita Slavina

Baca Selengkapnya

Polisi Bantah Punya Daftar Artis Pengguna Narkoba

15 Januari 2022

Polisi Bantah Punya Daftar Artis Pengguna Narkoba

Dugaan ini mencuat setelah polisi menangkap empat artis di awal 2022 karena narkoba,

Baca Selengkapnya

Pengacara Minta Nia Ramadhani Direhabilitasi, Alasannya Pecandu Berat

12 Januari 2022

Pengacara Minta Nia Ramadhani Direhabilitasi, Alasannya Pecandu Berat

Kuasa hukum Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie, Wa Ode Nur Zainab, membantah pernyataan hakim yang menyebut kliennya memakai sabu hanya untuk senang-senang

Baca Selengkapnya

Bantah Asal Tangkap Naufal Samudra, Polisi: Ada Dua Alat Bukti

9 Januari 2022

Bantah Asal Tangkap Naufal Samudra, Polisi: Ada Dua Alat Bukti

Penangkapan Naufal Samudra jadi pertanyaan karena polisi tidak menemukan barang bukti narkotika dan tes urine negatif.

Baca Selengkapnya

Dinkes DKI Pastikan Ashanty tak Dapat Perlakuan Khusus

9 Januari 2022

Dinkes DKI Pastikan Ashanty tak Dapat Perlakuan Khusus

Dinas Kesehatan DKI Jakarta memastikan tidak ada perlakuan khusus terhadap penyanyi Ashanty yang baru kembali dari Turki dan terpapar virus corona.

Baca Selengkapnya

Tarif Cassandra Angelie Rp 30 Juta, Polisi Bantah Pelanggannya Pejabat

4 Januari 2022

Tarif Cassandra Angelie Rp 30 Juta, Polisi Bantah Pelanggannya Pejabat

Cassandra Angelie mengaku sudah lima kali beroperasi dengan tarif sekali kencan sebesar Rp30 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Artis Sinetron CA Atas Dugaan Kasus Prostitusi

31 Desember 2021

Polisi Tangkap Artis Sinetron CA Atas Dugaan Kasus Prostitusi

Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya menangkap seorang artis sinetron berinisial CA dalam kasus dugaan prostitusi.

Baca Selengkapnya

Artis Inisial BJ yang Ditangkap karena Narkoba adalah Bobby Joseph

12 Desember 2021

Artis Inisial BJ yang Ditangkap karena Narkoba adalah Bobby Joseph

Sosok artis peran berinisial BJ yang ditangkap polisi karena dugaan penyalahgunaan sabu diketahui adalah Bobby Joseph.

Baca Selengkapnya