Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Sabtu, 20 Februari 2021 08:00 WIB

Tari Legong Semarandana dalam pertunjukan Budaya Pusaka Kita: Bangga pada Budaya Nusantara yang digelar Wulangreh Omah Budaya., Sabtu, 13 Februari 2021. Tempo/Inge Klara Safitri.

TEMPO.CO, Jakarta - Panggung masih kosong ketika alunan gamelan Bali mulai mengalun. Tak berapa lama, datanglah seorang perempuan datang sambil bernyanyi dan menari dengan gemulai. Diikuti sosok lainnya yang bergaya gagah di belakangnya, keduanya menggunakan topeng.

Di sela-sela itu, keduanya mengungkap berbagai banyolan, lawak, dan pesan-pesan tersirat khas Bondres Bali. Tradisi ini merupakan seni pertunjukkan lawak Bali yang lakonnya dibawakan oleh tokoh bertopeng. Dua orang itu pun sampai berbicang soal tren menari tradisi yang mulai dianggap kuno oleh pemuda masa kini.

"Belajar budaya luar tidak jelek, tapi kalau kita terus belajar budaya luar, kita malah akan menjadi budaya nomor dua. Sementara, kalau kita yang mengajari mereka tentang budaya kita, kitalah yang jadi nomor satu," ujar tokoh laki-laki dalam lakon tersebut.

Pertunjukan tak berakhir di penampilan Bondres. Setelah dua lakon Bondres turun panggung, dua penari perempuan langsung bersiap menggantikan posisi mereka di atas panggung. Mereka menarikan Tari Legong Semarandana.

Tari tradisional ini menceritakan kisah kuno tentang Nilarudraka, seorang iblis yang mencoba menghancurkan surga dan menyebabkan kesusahan besar. Dewa Siwa, sang pelindung adalah satu-satunya dewa yang dapat menghentikannya. Namun, Dewa Siwa tengah dalam pertapaan dan tidak ada yang berani mengganggunya. Dia akan membakar apa pun yang terlihat dengan mata ketiganya jika dia tiba-tiba terbangun.

Baca juga : Sultan Hamengku Buwono X Ketiban Sampur Saat Seni Karawitan Mendunia

Hanya Semara, yang juga dikenal sebagai Kama, sang dewa Cinta yang berani membangunkan Siwa. Meski begitu, Ratih, istrinya berusaha melarangnya sekuat tenaga. Ratih tahu, jika suaminya pergi, Siwa tak akan kembali. Benar saja, Siwa terbangun dan mengamuk membakar Semara menjadi abu. Setelah itu, dengan penuh penyesalan, Siwa menyebarkan abu Semara di empat penjuru dunia, untuk mengingatkan semua manusia akan cinta tanpa pamrih seperti cinta Semara.

Advertising
Advertising

Lakon Nilarudraka di Omah Wulangreh, Jakarta, Sabtu, 13 Februari 2021. Tempo/Inge Klara Safitri.

Dua pertunjukan tersebut merupakan pertunjukan persembahan Omah Wulangreh. Bertajuk Budaya Pusaka kIta: Bangga pada Budaya Nusantara, pertunjukan ini dapat disaksikan secara daeing di kamal YouTube Wulangreh TV sejak Sabtu, 13 Februari lalu. Pertunjukan ini merupakan sajian pertama Omah Wulangreh dengan format digital untuk mendorong pengembangan kearifan lokal. Format ini dipilih dalam rangka menyesuaikan kondisi pandemi Covid-19.

Pamong Omah Wulangreh, Reny Ajeng mengatakan bahwa tema ini berusaha menggamarkan situasi krisis seni tradisi saat ini. Menurut dia, sebagian besar anak muda tak lagi mengenal seni tradisi di Indonesia. Bahkan mereka lebih bangga dengan budaya luar meskipun Indonesia dikenal memiliki keragaman budaya dan tradisi yang adiluhung dan patut dibanggakan.

Lewat pertunjukan ini, Reny berharap penonton bisa lebih kenal dekat dan mencintai budaya nusantara sebagai kearifan lokal yang agung. "Meski dibalut dengan seni tradisi Bali, pertunjukan ini juga menceritakan keragaman seni tradiai Indonesia lainnya," kata dia.

Salah satunya tergambar dari pemilihan properti keris dalam Tari Legong Semarandana. Dalam adegan berkeris, penari Legong menggunakan keris koleksi galeri Omah Wulangreh. Keris itu memiliki Warangka Sandang Walikat Kayu Asem. "Filosofinya, asem, sengsem, menyenangkan hati, dengan harapan acara ini bisa menyenangkan hati banyak orang," kata Reny.

Omah Wulangreh sendiri merupakan salah satu rumah budaya di Jakarta yang sejak 2018 menjadi tempat alternatif mempelajari kekayaan tradisi budaya, sejarah, dan aktivitas spiritual Indonesia. Selain itu, melalui berbagai kelas dan workshop sejumlah tari tradisional dan bermusik gamelan, Omah Wulangreh juga berupaya ikut mempromosikan sekaligus melestarikan keanekaragaman budaya dan pertunjukan seni Indonesia.

Berita terkait

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

39 hari lalu

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

Acara tahunan SMA Labschool Cibubur akan mengusung tema lingkungan dalam kacamata anak muda di Cravier 2024.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

2 Maret 2024

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.

Baca Selengkapnya

Pagelaran Sabang Merauke 2024 Cari 22 Penari Berbakat Lewat Audisi Online

25 Februari 2024

Pagelaran Sabang Merauke 2024 Cari 22 Penari Berbakat Lewat Audisi Online

Didik Nini Thowok hingga Isyana Sarasvati akan menjadi juri untuk audisi penari Pagelaran Sabang Merauke 2024.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

15 Januari 2024

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta

Baca Selengkapnya

Selain Jamu, Ini 12 Produk Budaya Indonesia yang Ditetapkan UNESCO jadi Warisan Budaya Dunia

12 Desember 2023

Selain Jamu, Ini 12 Produk Budaya Indonesia yang Ditetapkan UNESCO jadi Warisan Budaya Dunia

Jamu baru saja dinobatkan sebagai warisan budaya takbenda oleh UNESCO. Apa saja yang termasuk kategori itu dari Indonesia?

Baca Selengkapnya

Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

11 Desember 2023

Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

Pada 11 Desember 2004, musisi Harry Roesli tutup usia. Ia merupakan seorang pemain musik yang dijuluki Si Bengal dan pencipta lagu yang produktif.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

7 Desember 2023

Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

Butet Kartaredjasa menyebut bahwa pementasan seninya diintervensi oleh pihak kepolisian karena larangan menampilkan satir politik.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

5 Desember 2023

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.

Baca Selengkapnya

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

5 Desember 2023

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Malioboro Dihibur Parade Gangsa, Pentas Gamelan Oleh Tentara Hingga Narapidana

29 November 2023

Wisatawan Malioboro Dihibur Parade Gangsa, Pentas Gamelan Oleh Tentara Hingga Narapidana

Pentas yang menggunakan puluhan perangkat gamelan bertajuk Parade Gangsa membius para wisatawan

Baca Selengkapnya