Dewi Persik Mengingatkan Pemerintah  

Reporter

Editor

Rabu, 15 Oktober 2008 23:26 WIB

Dewi Persik
TEMPO Interaktif, Jakarta :Meski wacana tentang perlu tidaknya sebuah aturan tentang pelarangan hal-hal yang berbau porno terus bergulir kencang di masyarakat, penyanyi dangdut Dewi Persik merasa biasa-biasa saja.


Perempuan bernama asli Dewi Murya Agung itu, hanya berharap pemerintah bersedia berpikir ulang sebelum mengambil ketetapan untuk mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pornografi menjadi Undang-Undang. Pasalnya, kata artis kelahiran Jember 18 Desember 1985 itu, Indonesia adalah negara multi ras, multi budaya, dan multi agama.


"Kita ini satu kesatuan, banyak ras, suku dan agama. Jangan sampai (pengesahan RUU itu) merusak persatuan dan kesatuan," ujar artis yang terkenal dengan goyang gergajinya itu di Jakarta, Rabu (15/10).


Kendati tak secara tegas mengaku setuju atas RUU itu, Dewi yang pada tahun ini membintangi tiga film sekaligus yaitu 'Tali Pocong Perawan', 'Mati Kemaren', dan 'Kutunggu Jandamu' itu, mengaku tak mempermasalahkan bila RUU itu disyahkan. "Kalau mau disyahkan tidak masalah selama membawa dampak positif bagi masyarakat," tutur mantan istri penyanyi dangdut Saiful Jamil itu.


Bagi Dewi, saat ini masih banyak persoalan yang jauh lebih penting ketimbang persoalan pornografi yang perlu mendapatkan penanganan serius dari pemerintah. Lantas ia pun menyebut persoalan peningkatan kesejahteraan rakyat kecil yang semakin melorot. "Persoalan itulah yang jauh lebih penting," jelasnya.


Oleh karena itu, ia minta kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pemerintah bersikap bijak sebelum membuat keputusan. Karena cara pandang dari masing-masing pihak dalam menyikapi pengertian porno juga berbeda-beda. Sehingga, katanya, perdebatan soal itu juga bakal tidak ada habisnya. Lantaran itulah, lebih baik memperhatikan persoalan yang jauh lebih penting dihadapi bangsa ini.

Advertising
Advertising


Seperti diketahui, Dewi yang kerap berpenampilan seksi saat tampil di panggung itu, sepanjang tahun ini menghadapi penolakan untuk manggung di sejumlah daerah. Tercatat, Pemerintah Kota Tangerang, Kota Bandung, Kota Depok, dan beberapa bupati menyatakan mencekal Dewi untuk manggung di daerahnya pada 2008 ini. Alasan mereka, karena goyangan Dewi dinilai terlalu vulgar.


Yang terang, Dewi mengaku ingin menjadi seorang warga negara yang baik, sehingga dirinya akan mematuhi segala ketentuan yang telah ditetapkan dan telah menjadi kesepakatan. Sebab, itulah perwujudan nilai-nilai demokrasi, katanya. Terlebih, sebutnya, aturan tentang pornografi itu bukan semata-mata diperuntukkan bagi dirinya saja, tetapi untuk seluruh masyarakat Indonesia.


Arif Arianto

Berita terkait

Baim Wong Klaim Konten Prank KDRT-nya tidak untuk Rendahkan Polisi

7 Oktober 2022

Baim Wong Klaim Konten Prank KDRT-nya tidak untuk Rendahkan Polisi

Baim Wong mengklaim video prank laporan KDRT-nya ke polisi untuk edukasi ke masyarakat

Baca Selengkapnya

Baim Wong dan Paula Verhoeven Penuhi Panggilan Polisi soal Video Prank KDRT

7 Oktober 2022

Baim Wong dan Paula Verhoeven Penuhi Panggilan Polisi soal Video Prank KDRT

Pasangan Baim Wong dan Paula Verhoeven dilaporkan polisi atas tuduhan laporan palsu karena membuat konten prank KDRT

Baca Selengkapnya

Video Porno Mirip Nagita Slavina, Polisi: Palsu, Hasil Editan

15 Januari 2022

Video Porno Mirip Nagita Slavina, Polisi: Palsu, Hasil Editan

Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKB Wisnu Wardhana mengatakan pemeran dalam video porno yang viral di media sosial bukanlah Nagita Slavina

Baca Selengkapnya

Polisi Bantah Punya Daftar Artis Pengguna Narkoba

15 Januari 2022

Polisi Bantah Punya Daftar Artis Pengguna Narkoba

Dugaan ini mencuat setelah polisi menangkap empat artis di awal 2022 karena narkoba,

Baca Selengkapnya

Pengacara Minta Nia Ramadhani Direhabilitasi, Alasannya Pecandu Berat

12 Januari 2022

Pengacara Minta Nia Ramadhani Direhabilitasi, Alasannya Pecandu Berat

Kuasa hukum Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie, Wa Ode Nur Zainab, membantah pernyataan hakim yang menyebut kliennya memakai sabu hanya untuk senang-senang

Baca Selengkapnya

Bantah Asal Tangkap Naufal Samudra, Polisi: Ada Dua Alat Bukti

9 Januari 2022

Bantah Asal Tangkap Naufal Samudra, Polisi: Ada Dua Alat Bukti

Penangkapan Naufal Samudra jadi pertanyaan karena polisi tidak menemukan barang bukti narkotika dan tes urine negatif.

Baca Selengkapnya

Dinkes DKI Pastikan Ashanty tak Dapat Perlakuan Khusus

9 Januari 2022

Dinkes DKI Pastikan Ashanty tak Dapat Perlakuan Khusus

Dinas Kesehatan DKI Jakarta memastikan tidak ada perlakuan khusus terhadap penyanyi Ashanty yang baru kembali dari Turki dan terpapar virus corona.

Baca Selengkapnya

Tarif Cassandra Angelie Rp 30 Juta, Polisi Bantah Pelanggannya Pejabat

4 Januari 2022

Tarif Cassandra Angelie Rp 30 Juta, Polisi Bantah Pelanggannya Pejabat

Cassandra Angelie mengaku sudah lima kali beroperasi dengan tarif sekali kencan sebesar Rp30 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Artis Sinetron CA Atas Dugaan Kasus Prostitusi

31 Desember 2021

Polisi Tangkap Artis Sinetron CA Atas Dugaan Kasus Prostitusi

Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya menangkap seorang artis sinetron berinisial CA dalam kasus dugaan prostitusi.

Baca Selengkapnya

Artis Inisial BJ yang Ditangkap karena Narkoba adalah Bobby Joseph

12 Desember 2021

Artis Inisial BJ yang Ditangkap karena Narkoba adalah Bobby Joseph

Sosok artis peran berinisial BJ yang ditangkap polisi karena dugaan penyalahgunaan sabu diketahui adalah Bobby Joseph.

Baca Selengkapnya