Sultan Hamengku Buwono X Ketiban Sampur Saat Seni Karawitan Mendunia

Minggu, 25 Oktober 2020 19:57 WIB

Suasana puncak peringatan Festival Karawitan Internasional di Yogyakarta, Sabtu 24 Oktober 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Raja Keraton yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan hampir setiap tahun mengirim sedikitnya delapan gamelan ke kantor kedutaan-kedutaan besar Indonesia di berbagai negara. Gamelan tersebut merupakan perangkat utama seni karawitan Jawa yang ingin dia gaungkan ke berbagai penjuru dunia.

Sultan juga mengirimkan perangkat gamelan tersebut ke berbagai komunitas warga negara Indonesia atau WNI, khususnya keturunan suku Jawa yang masih menjaga tradisi karawitan di luar negeri. WNI itu sebagian besar bermukim di Jerman, Jepang, dan Australia

"Saat karawitan Jawa itu mulai mendunia beberapa waktu terakhir, saya yang ketiban sampur. Mereka pesan gamelan kepada saya," kata Sultan Hamengku Buwono X saat menghadiri puncak Festival Budaya Karawitan Internasional Piala Sultan Hamengku Buwono X yang digelar Markas Besar TNI di Bangsal Pagelaran Keraton Yogyakarta, Sabtu 24 Oktober 2020.

Kendati sudah mengirimkan tak kurang dari delapan perangkat gamelan ke berbagai negara saban tahun, Sultan Hamengku Buwono menjelaskan, masih ada negara yang belum tersentuh, yakni negara-negara bekas bagian dari Rusia. Untuk pengiriman gamelan ke Eropa misalkan, baru ke negara di Eropa Barat, seperti Inggris dan Irlandia.

Suasana puncak peringatan Festival Karawitan Internasional di Yogyakarta, Sabtu 24 Oktober 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Advertising
Advertising

Pemerintah negara-negara Eropa Timur, seperti Cekoslovakia dan Polandia, menurut Sultan Hamengku Buwono, justru tidak meminta gamelan. Mereka ingin Pemerintah Indonesia membangun Joglo atau rumah dengan arsitektur budaya Jawa yang kental kemudian diakulturasikan dengan budaya lokal di sana.

Kendati pemerintah di sana bersedia menyediakan lahan dan Indonesia tinggal membangunnya, Sultan masih mempertimbangkan permintaan tersebut karena bakal memakan biaya yang besar. "Saya juga tidak tahu kenapa mereka minta dibangun rumah Joglo," ujar Sultan.

Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, lestarinya tradisi karawitan oleh berbagai komunitas warga Indonesia di berbagai negara itu lantaran mereka rutin berlatih, kemudian menampilkannya melalui berbagai acara kebudayaan. Setiap tahun, Sultan melanjutkan, komunitas pelestari karawitan di luar negeri itu juga mengadakan pergelaran wayan yang di dalamnya masuk unsur karawitan sebagai bagian musikalisasinya.

Berita terkait

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

6 hari lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan seperti Sumatera, Jawa dan Bali pada 25-26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

9 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

16 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Filosofi Ketupat, Makanan yang Identik dengan Lebaran

21 hari lalu

Sejarah dan Filosofi Ketupat, Makanan yang Identik dengan Lebaran

Ketupat memiliki sejarah yang panjang selain identik dengan hari raya Idul Fitri atau Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terkini: ASDP Sebut Arus Mudik Laut dari Jawa ke Sumatera Mulai Landai, Sekjen PWI Pusat Klarifikasi Rilis Dewan Kehormatan PWI Pusat

22 hari lalu

Terkini: ASDP Sebut Arus Mudik Laut dari Jawa ke Sumatera Mulai Landai, Sekjen PWI Pusat Klarifikasi Rilis Dewan Kehormatan PWI Pusat

PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (Persero) atau ASDP Indonesia Ferry mencatat arus mudik dari Jawa menuju Sumatera mulai

Baca Selengkapnya

ASDP Catat Arus Mudik Laut dari Jawa ke Sumatera Mulai Landai

22 hari lalu

ASDP Catat Arus Mudik Laut dari Jawa ke Sumatera Mulai Landai

ASDP Ferry Indonesia mencatat arus mudik dari Jawa menuju Sumatera mulai landai.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

43 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

48 hari lalu

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

50 hari lalu

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta mengajak saling memaafkan dan persiapan mental sebelum ibadah puasa Ramadan.

Baca Selengkapnya