TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara Hotman Paris meminta pihak kepolisian untuk mengusut seseorang yang diduga merupakan mantan suami Nikita Mirzani, Sajad Ukra karena dinilai telah menghina polisi Indonesia.
"Halo Bapak Kapolri dan Bapak Kapolda Metro Jaya, saya Hotman Paris mohon agar segera dugaan penghinaan terharap instansi kepolisian dan negara RI yang dilakukan oleh oknum orang asing agar segera disidik," kata Hotman di Instagramnya pada Kamis, 6 Februari 2020.
Walaupun tidak menyebut nama Sajad secara langsung, dari ciri-ciri yang disebutkan oleh Hotman mengacu pada mantan suami dari Nikita yang menikah kembali pada 2018 dengan Medina Moesa. "Menurut kabar ternyata istrinya ada di Indonesia, orang indonesia," kata Hotman. Pengacara yang sering menggunakan barang-barang mewah ini berharap supaya istri oknum tersebut dipanggil dan diperiksa terlebih dulu.
"Walaupun orang sudah tahu itu suara siapa tapi asas praduga tak bersalah tetap kita terapkan. Mohon agar keluarga dan istrinya yang ada di Indonesia segera disidik dan dipanggil klarifikasi atas suara yang menghina instasi kepolisian RI," kata Hotman.
Sebelumnya, Nikita Mirzani menyebarkan rekaman suara yang diduga suara dari Sajad yang mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat korupsi. "Negara lo itu sangat korupsi. Gue bisa bayar polisi untuk masukin elo ke penjara," kata pria tersebut menggunakan Bahasa Inggris yang ditulis kembali oleh Nikita pada keterangan video yang diunggahnya di Instagram pada Selasa, 4 Februari 2020.
Di bagian kedua, Sajad juga menghina Hotman Paris dengan sebutan germo. Inilah yang sepertinya membuat Hotman meradang.
Bahkan Nikita secara terang-terangan mengatakan bahwa suara tersebut merupakan suara mantan suaminya yang tidak lain adalah ayah dari anak keduanya, Azka. "Niki sakit hati aparatur negara Republik Indonesia yang Niki cintai dan Niki sangat hormati dilecehkan oleh warga asing. Oleh Sajad Ukra. Ayah dari azka," tulis Nikita di Instagram.
Nikita juga heran dengan mantan suaminya itu yang telah sangat merendahkan Indonesia. "Sajad Ukra yang menghina aparatur Negara Indonesia. Dengan gampang ngomong begitu. Dengar kan ni bapak-bapak polisi yang saya hormati. Saya ibu kandung mau dipenjarakan dengan berbagai cara? Apa iya polisi Indonesia bisa dibayar buat penjaraiin saya?" tulis Nikita.
Hotman Paris Sebut Sejak Awal Curiga Dua Hakim MK Bakal Beri Dissenting Opinion
7 hari lalu
Hotman Paris Sebut Sejak Awal Curiga Dua Hakim MK Bakal Beri Dissenting Opinion
Anggota Tim Pembela Prabowo-Gibran, Hotman Paris Hutapea, telah curiga sejak awal bahwa Saldi Isra dan Enny Nurbaningsih akan memberikan dissenting opinion.