Gus Miftah Tegur Menteri Yasonna Laoly: Anda Salah Pak Menteri

Reporter

Marvela

Minggu, 19 Januari 2020 10:31 WIB

Gus Miftah. Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Gus Miftah menegur pernyataan Menteri Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly yang mengatakan wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara, merupakan daerah kumuh dan memunculkan kriminalitas.

"Assalamualaikum beberapa waktu lalu Menteri Yasonna itu membandingkan antara dua kawasan, anak yang lahir di Menteng dan di Priok itu beda katanya Priok identik dengan kekerasan dan kriminalitas," kata Gus Miftah dalam video yang diunggah di Instagramnya pada Sabtu, 18 Januari 2020.

Video berdurasi 1 menit itu ia mengingatkan Yasonna bahwa perilaku seseorang tidak bisa dinilai dari penampilannya saja. "Saya pikir Pak Menteri harus paham, tidak semua keras itu identik dengan kekerasan, tidak semua orang yang berpenampilan urakan itu identik dengan kriminalitas," ujarnya.

Gus Miftah bahkan membandingkannya dengan penampilan para koruptor yang tidak menunjukkan bahwa dirinya sebagai kriminal padahal sudah mengambil uang rakyat untuk kepentingannya sendiri. "Pak Menteri harus ingat koruptor itu rambutnya rapih, berdasi, pakaiannya rapih tapi mereka maling uangnya rakyat. Jangan kemudian orang yang dianggap keras identik dengan kekerasan. Anda salah Pak Menteri," katanya melanjutkan.

Pemimpin Pondok Pesantren Ora Aji ini mengingatkan kembali kepada Yasonna untuk tidak sembarangan dalam menilai seseorang. "Kita itu sering menjadi hakim bagi kesalahan orang lain dan menjadi jaksa bagi kesalahan kita sendiri. Jangan samakan antara keras dengan kekerasan. Tidak pasti orang keras itu identik dengan kriminalitas," tutupnya.

Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan kemiskinan adalah sumber tindakan kriminal ketika ia berkunjung ke Lapas Narkotika Kelas IIA, Jatinegara, Jakarta pada Kamis, 16 Januari 2020. Yasonna mencontohkan bahwa anak yang lahir dari kawasan Tanjung Priok yang terkenal keras dan Menteng yang terkenal sebagai kawasan elit di akan tumbuh besar dengan cara berbeda.

MARVELA

Berita terkait

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

8 hari lalu

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

Eks Menteri ESDM, Arcandra Tahar tersangkut soal kewarganegaraan ganda hingga dicopot dari jabatan. Kkemudian diangkat Jokowi lagi jadi wakil menteri.

Baca Selengkapnya

159 Ribu Napi dan Anak Binaan Dapat Remisi Idul Fitri 1445 H, Negara Hemat Rp 81,2 Miliar

35 hari lalu

159 Ribu Napi dan Anak Binaan Dapat Remisi Idul Fitri 1445 H, Negara Hemat Rp 81,2 Miliar

Pemerintah memberikan remisi Idul Fitri 1445 H untuk 159 ribu narapidana dan anak binaan. Negara hemat Rp 81,2 miliar.

Baca Selengkapnya

159.557 Narapidana Dapat Remisi Khusus Idulfitri 1445 H, Negara Disebut Menghemat Uang Makan Rp 81,2 Miliar

36 hari lalu

159.557 Narapidana Dapat Remisi Khusus Idulfitri 1445 H, Negara Disebut Menghemat Uang Makan Rp 81,2 Miliar

Yasonna Laoly mengatakan remisi dan PMP merupakan wujud nyata dari sikap negara sebagai penghargaan kepada napi yang berkelakuan baik.

Baca Selengkapnya

Yassonna Laoly Rombak Jabatan di Kemenkumham: Reynhard Silitonga Jadi Irjen, Posisi Dirjen PAS Kosong

39 hari lalu

Yassonna Laoly Rombak Jabatan di Kemenkumham: Reynhard Silitonga Jadi Irjen, Posisi Dirjen PAS Kosong

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly melantik 18 pejabat hasil perombakan di Kemenkumham hari ini

Baca Selengkapnya

Gus Miftah Vs Kemenag Soal Penggunaan Pengeras Suara, Bagaimana Awal Mulanya?

14 Maret 2024

Gus Miftah Vs Kemenag Soal Penggunaan Pengeras Suara, Bagaimana Awal Mulanya?

Perseteruan Gus Miftah dan Kemenag soal penggunaan pengeras suara selama Ramadan menarik perhatian publik. Bagaimana awal mulanya?

Baca Selengkapnya

Menko PMK Muhadjir Effendy Minta Pengeras Suara Masjid Dipakai Sewajarnya

13 Maret 2024

Menko PMK Muhadjir Effendy Minta Pengeras Suara Masjid Dipakai Sewajarnya

Muhadjir mengatakan memang sebaiknya penggunaan pengeras suara masjid diatur sedemikian rupa. Tujuannya supaya tidak ada pihak yang terganggu.

Baca Selengkapnya

Polemik Surat Edaran Kemenag soal Pengeras Suara Masjid Selama Bulan Ramadan

13 Maret 2024

Polemik Surat Edaran Kemenag soal Pengeras Suara Masjid Selama Bulan Ramadan

Selama beberapa tahun terakhir, Menag Yaqut menaruh perhatian terhadap penggunaan pengeras suara atau TOA masjid dan musala saat bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terbaru Sindir Speaker Masjid, Ini Deretan Kontroversi Gus Miftah

13 Maret 2024

Terbaru Sindir Speaker Masjid, Ini Deretan Kontroversi Gus Miftah

Gus Miftah mengkritisi larangan pemerintah terkait penggunaan speaker masjid di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Gus Miftah Balas Kemenag soal Speaker Masjid: Jangan Baper

12 Maret 2024

Gus Miftah Balas Kemenag soal Speaker Masjid: Jangan Baper

Gus Miftah membalas Kemenag soal penggunaan speaker di Masjid dan Musala selama Ramadan. Miftah bilang Kemenag jangan baper.

Baca Selengkapnya

Kemenag Respons Gus Miftah Soal Penggunaan Speaker Selama Ramadan: Jangan Asbun dan Gagal Paham

12 Maret 2024

Kemenag Respons Gus Miftah Soal Penggunaan Speaker Selama Ramadan: Jangan Asbun dan Gagal Paham

Jubir Kemenag meminta Gus Miftah jangan asal bunyi (asbun) dan gagal paham soal penggunaan pengeras suara di Masjid dan Musala selama Ramadan.

Baca Selengkapnya