Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebut Nabi Muhammad Rembes, Gus Muwafiq Minta Maaf

Reporter

image-gnews
Pendakwah Ahmad Muwafiq alias Gus Muwafiq melambaikan tangan sebelum memberikan ceramah kebangsaan di gedung KPK, Rabu, 20 November 2019. Diselingi guyonan, Gus Muwafiq berceramah mengenai sejarah Indonesia hingga kekayaan budaya yang ada di Indonesia. Salah satu topik yang dia singgung ialah soal akulturasi budaya Islam dan Indonesia.  TEMPO/Imam Sukamto
Pendakwah Ahmad Muwafiq alias Gus Muwafiq melambaikan tangan sebelum memberikan ceramah kebangsaan di gedung KPK, Rabu, 20 November 2019. Diselingi guyonan, Gus Muwafiq berceramah mengenai sejarah Indonesia hingga kekayaan budaya yang ada di Indonesia. Salah satu topik yang dia singgung ialah soal akulturasi budaya Islam dan Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, JakartaGus Muwafiq meminta maaf atas kalimat yang sebelumnya ia ucapkan dianggap menghina Nabi Muhammad. Melalui video berdurasi 2 menit 39 detik di IG TV yang diunggah pada Senin, 2 Desember 2019, Gus Muwafiq menegaskan ia cinta Rasulullah.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya Ahmad Muwafiq dengan senang hati saya banyak diingatkan oleh kaum muslimin dan warga Bangsa Indonesia yang begitu cinta sama Rasulullah, saya sangat mencintai Rasulullah, siapa kaum muslimin yang tidak ingin Rasulullah?" kata Gus Muwafiq.

Beredar video yang dipotong tentang penjelasan KH Ahmad Muwafiq ini soal kata Nur Muhammad dan rembes saat dia ceramah di Purwodadi. Netizen yang tidak melihat keseluruhan ceramah kiai nyentrik ini tersulut emosinya. 

Tidak hanya meminta maaf, Gus Muwafiq juga memberikan penjelasan mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada waktu itu."Saya sampaikan kemarin kalimat itu di Purwodadi sesungguhnya adalah itulah tantangan kita hari ini, bahwa milenial ini selalu berdiskusi dengan saya tentang dua hal tersebut," kata Gus Muwafiq.

Menurut dia pernyataan tersebut terlontar dari mulutnya berasal dari pertanyaan milenial. "Saya yakin seyakin-yakinnya Nur Muhammad itu memancarkan sinar akan tetapi generasi sekarang banyak bertanya apakah sinarnya seperti sinar lampu dan semakin dijawab semakin tidak ada juntrungnya," kata Gus Muwafiq.

Ia juga memberi penjelasan mengenai kata rembes yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad. "Rembes itu dalam Bahasa Jawa artinya punya umbel, tidak ada lain. Bahasa saya rembes itu umbelan ini terkait juga dengan pernyataan biasanya apakah anak yang ikut dengan kakeknya ini kan bersih karena kakek biasanya saking cintanya sama anak, sama cucu sampe cucunya kadang apa-apa juga boleh, hal itu saja yang sebenarnya " kata Gus Muwafiq.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peristiwa ini, kata dia, sebagai teguran untuk dirinya walaupun sebenarnya ia tidak bermaksud untuk menghina Rasulullah. "Sekarang alhamdulillah saya diingatkan terima kasih dan demi Allah tidak ada sedikit pun saya menghina Rasulullah, saya dari kecil dididik untuk menghargai Rasulullah, ini bukan masalah keyakinan," kata Gus Muwafiq.

Ia beranggapan bahwa pertanyaan dari milenial merupakan tantangan tersendiri karena mereka tidak mudah percaya dengan jawaban yang diberikan. "Ini tantangan kita sering ditantang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan milenial yang kadang kita sendiri sudah engga tau jawabannya karena mereka sudah tidak percaya dengan jawaban-jawaban kita," kata Gus Muwafiq.

Ia kembali meminta maaf kepada seluruh umat Islam terkait kalimat yang diucapkannya. "Untuk seluruh kaum muslimin di Indonesia apabila kalimat ini dianggap terlalu lancang, saya mohon maaf sebesar-besarnya, tidak ada maksud menghina, mungkin hanya inilah cara Allah menegur agar ada lebih adab terhadap Rasulullah dengan kalimat-kalimat yang sebenarnya sederhana tapi beberapa orang menganggap ini kalimat yang cukup berat, kepada kaum muslimin saya mohon maaf," kata Gus Muwafiq di akhir video.

Rekan sejawatnya, Gus Miftah pun mengunggah video itu dan memintakan maaf. "Sudah klarifikasi. Mohon dimaafkan, nggih. Beliau mencintai Rasulullah, tidak perlu diragukan," katanya. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gus Miftah Vs Kemenag Soal Penggunaan Pengeras Suara, Bagaimana Awal Mulanya?

42 hari lalu

Sumber: PWNUJatim.or.id
Gus Miftah Vs Kemenag Soal Penggunaan Pengeras Suara, Bagaimana Awal Mulanya?

Perseteruan Gus Miftah dan Kemenag soal penggunaan pengeras suara selama Ramadan menarik perhatian publik. Bagaimana awal mulanya?


Menko PMK Muhadjir Effendy Minta Pengeras Suara Masjid Dipakai Sewajarnya

43 hari lalu

Ilustrasi pengeras suara masjid. Dok. TEMPO/ Bernard Chaniago
Menko PMK Muhadjir Effendy Minta Pengeras Suara Masjid Dipakai Sewajarnya

Muhadjir mengatakan memang sebaiknya penggunaan pengeras suara masjid diatur sedemikian rupa. Tujuannya supaya tidak ada pihak yang terganggu.


Polemik Surat Edaran Kemenag soal Pengeras Suara Masjid Selama Bulan Ramadan

43 hari lalu

Ilustrasi pengeras suara masjid. Dok. TEMPO/ Bernard Chaniago
Polemik Surat Edaran Kemenag soal Pengeras Suara Masjid Selama Bulan Ramadan

Selama beberapa tahun terakhir, Menag Yaqut menaruh perhatian terhadap penggunaan pengeras suara atau TOA masjid dan musala saat bulan Ramadan.


Terbaru Sindir Speaker Masjid, Ini Deretan Kontroversi Gus Miftah

43 hari lalu

Momen Gus Miftah membagikan uang. Foto: Istimewa
Terbaru Sindir Speaker Masjid, Ini Deretan Kontroversi Gus Miftah

Gus Miftah mengkritisi larangan pemerintah terkait penggunaan speaker masjid di bulan Ramadan.


Gus Miftah Balas Kemenag soal Speaker Masjid: Jangan Baper

44 hari lalu

Sumber: PWNUJatim.or.id
Gus Miftah Balas Kemenag soal Speaker Masjid: Jangan Baper

Gus Miftah membalas Kemenag soal penggunaan speaker di Masjid dan Musala selama Ramadan. Miftah bilang Kemenag jangan baper.


Kemenag Respons Gus Miftah Soal Penggunaan Speaker Selama Ramadan: Jangan Asbun dan Gagal Paham

44 hari lalu

Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie. Foto: ANTARA/HO-Kemenag
Kemenag Respons Gus Miftah Soal Penggunaan Speaker Selama Ramadan: Jangan Asbun dan Gagal Paham

Jubir Kemenag meminta Gus Miftah jangan asal bunyi (asbun) dan gagal paham soal penggunaan pengeras suara di Masjid dan Musala selama Ramadan.


Jika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?

18 Februari 2024

Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bersama Menteri Investasi Bahlil Lahadalia (kanan) dalam acara Suara Muda Indonesia Untuk Prabowo-Gibran di Jakarta Convention Center, Jakarta, Sabtu, 27 Januari 2024. Dalam acara tersebut Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pidato untuk anak muda Indonesia. TEMPO/M Taufan Rengganis
Jika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?

Jika Prabowo-Gibran menang, pendukung utama seperti Habiburokhman, Grace Natalie, Bahlil, Zulhas, hingga Gus Miftah dan Raffi Ahmad bisa jadi menteri?


Timnas Amin Respons Langkah Bawaslu Hentikan Kasus Gus Miftah Bagi-bagi Uang

15 Januari 2024

Momen Gus Miftah membagikan uang. Foto: Istimewa
Timnas Amin Respons Langkah Bawaslu Hentikan Kasus Gus Miftah Bagi-bagi Uang

Timnas AMIN menanggapi ihwal Bawaslu Pamekasan memberhentikan pemeriksaan soal kasus bagi-bagi uang Gus Miftah.


Gus Miftah Bagikan Uang di Pamekasan, Timnas Amin: Tidak Mencerminkan Seorang Ulama

7 Januari 2024

Momen Gus Miftah membagikan uang. Foto: Istimewa
Gus Miftah Bagikan Uang di Pamekasan, Timnas Amin: Tidak Mencerminkan Seorang Ulama

Timnas Amin menilai tindakan Gus Miftah membagikan uang sebagai tindakan yang tak patut dilakukan seorang ulama.


Bawaslu Periksa Kasus Dugaan Pelanggaran Kampanye: Gibran Bagi-bagi Susu di CFD, Gus Miftah Bagi-bagi Uang di Pamekasan

5 Januari 2024

Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka membagikan susu kemasan ke warga di area car free day Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu, 3 Desember 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Bawaslu Periksa Kasus Dugaan Pelanggaran Kampanye: Gibran Bagi-bagi Susu di CFD, Gus Miftah Bagi-bagi Uang di Pamekasan

Bawaslu memeriksa beberapa kasus yang diduga langgar aturan kampanye, seperti Gibran bagi-bagi susu di CFD, Gus Miftah bagi-bagi uang di Pamekasan.