Deddy Corbuzier pada Novel Baswedan: Masalah Lo Gak Habis-habis

Kamis, 21 November 2019 19:12 WIB

Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan memberikan keterangan pers di Gedung KPK, Jakarta, Jumat 26 April 2019. Organisasi hak asasi manusia Amnesty International menyatakan siap membawa isu tentang penyiraman air keras terhadap penyidik KPK ke ranah internasional misalnya pada kongres parlemen di Amerika Serikat. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

TEMPO.CO, Jakarta -Deddy Corbuzier berbincang dengan Novel Baswedan, penyidik KPK. Obrolan yang Deddy unggah di saluran Youtube-nya, membicarakan soal penyerangan terhadap Novel, yang hingga saat ini belum terungkap.

"Ini menarik bicara soal Novel Baswedan, masalah lo enggak habis-habis, kayaknya kena melulu. Yang paling lucu mata lo dibilang setingan pakai soft lens," tutur Deddy, Kamis, 21 November 2019.

Novel pun membuktikan jika mata kirinya benar-benar rusak dengan mengorek menggunakan cotton bud di hadapan Deddy. Sepupu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini membuktikan jika ia tidak mengenakan lensa kontak seperti yang dituduhkan oleh politikus PDIP, Dewi Tanjung.

Novel berujar, perbaikan mata kirinya menggunakan jaringan gusi dan giginya untuk menopang penglihatannya. Walaupun mata kiri Novel tampak lebih rusak, ternyata fungsi penglihatannya lebih baik dibanding mata kanannya.

Ia pun mengenakan hardlens di mata kanannya untuk menopang pengelihatannya yang kabur akibat disiram air keras. Hardlens tersebut membantu meratakan gelombang di selaput matanya, akibat penyiraman itu. "Kalau hardlens saya lepas, pandangan lebih kabur lagi." ujar dia.

Advertising
Advertising

Atas tuduhan penyiraman yang dilakukan kepadanya adalah kabar bohong, Novel pun hanya tersenyum dan tidak mau menanggapi lebih lanjut. Menurutnya, tuduhan yang dilayangkan kepadanya merupakan penghinaan terhadap banyak profesi. Seperti para pejabat dan polisi yang menjenguknya, juga para dokter yang telah berupaya mengembalikan pengelihatannya.

Novel tidak mau banyak menanggapi atas tuduhan Dewi tersebut, menurutnya tuduhan yang dibuat oleh Dewi merupakan pengalihan isu. "Saya enggak mau tanggapi orang ini, saya mau ingatkan kasus saya harus diungkap. Semakin lama semakin membuat orang berani berbuat seperti itu (penyerangan) lagi. Itu bahaya sangat berbahaya," tutur Novel.

Penyidik KPK ini, terus memperjuangkan agar kasusnya terungkap, ia ingin tidak ada lagi kejadian seperti dirinya terjadi. "Di KPK lebih dari 10 kasus serangan enggak diungkap, saksinya banyak, dipublikasikan, dilaporkan, tidak ada yang ketangkap, ini yang mengkhawatirkan," ujar Novel.

Berita terkait

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

2 jam lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

7 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

16 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

16 jam lalu

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

Dua rutan KPK, Rutan Pomdam Jaya Guntur dan Rutan Puspomal, dihentikan aktivitasnya buntut 66 pegawai dipecat karena pungli

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

19 jam lalu

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan penyidikan dan penyelidikan kasus korupsi tetap berjalan di tengah konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho

Baca Selengkapnya

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

19 jam lalu

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

22 jam lalu

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

KPK memeriksa 15 ASN untuk mendalami keterlibatan Bupati Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor dalam dugaan korupsi di BPPD Kabupaten Sidoarjo

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

1 hari lalu

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah ada tekanan dari Mabes Polri sehingga belum menerbitkan sprindik baru untuk Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

1 hari lalu

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

KPK akan menyempurnakan proses administrasi sebelum menerbitkan sprindik baru untuk eks Wamenkumham Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

1 hari lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya