Yusuf Mansur: Tidak Elok Generalisir Cadar dan Celana Cingkrang

Reporter

Tempo.co

Senin, 4 November 2019 10:19 WIB

Ustad Yusuf Mansur mengunggah video yang menceritakan kondisi Arifin Ilham saat dijenguknya. Dalam unggahannya dia membantah kabar hoax kematian Arifin Ilham dan meminta doa agar pendakwah ini segera diberi kesembuhan. Instagram/@Yusufman

TEMPO.CO, Jakarta - Pendakwah Yusuf Mansur meminta masyarakat dan pemerintah tidak menggeneralisasi soal cadar dan celana cingkrang. Ia mengungkapkan pandangannya dalam tayangan video yang diunggah di akun Instagramnya pada Sabtu, 2 November 2019.

“Tidak elok ketika melihat yang tidak sama terus kita menggeneralisir dengan satu dasar misalkan kecurigaan atau kekhawatiran ada radikalisme atau bahaya unsur keamanan, menurut saya gak tepat, ini sama saja dengan menggeneralisir,” ujarnya.

Persoalan cadar dan celana cingkrang ini mengemuka setelah Menteri Agama Fachrul Razi mempersoalkannya. Fachrul menyatakan penggunaan cadar di lingkungan instansi pemerintah dan ancaman keamanan. Ia berpijak pada kasus penusukan terhadap mantan Menkopolhukam Wiranto di Banten beberapa waktu lalu. Salah seorang penusuknya bercadar.

Begitupun mengenai penggunaan celana cingkrang oleh Aparatur Sipil Negara adalah melanggar aturan. Dia mengingatkan ASN mengikuti semua aturan, termasuk cara berpakaian.

Yusuf menuturkan, manusia hidup dengan ada perbedaan, perselisihan pendapat, dan cara pandang. “Kalau dianggap nanti terjadi, itu kan dibangun dari kekhawatiran dan ketakutan.”

Advertising
Advertising

Menurut dia, seseorang dengan pandangan tertentu, yang menganggap badan atau tubuh seorang perempuan seluruhnya adalah aurat hanya mata, maka pakai niqab, ini berkaitan dengan keyakinan. “Tapi bila karena seperti itu hak seseorang jadi hilang, gak boleh menjadi pegawai negeri, bekerja di instansi pelayanan publk, itu kurang arif,” kata Yusuf.

Apalagi, kata dia, soal pemantauan radikalisme itu sudah ada polisi, tentara, dan aparatur negara. Mereka memiliki cara untuk mencegahnya. “Gak mungkin juga kita mengusir orang, gunakan dengan cara baik.”

Ia mencontohkan Bali, sebagai daerah yang bukan mayoritas muslim. “Orang asing yang pakai celana pendek, sampai di sana kemudian diarahkan memakai sarung yang diikat ala Bali. Orang gak merasa dipaksa. Itu bagus, itu namanya dakwah.”

Yusuf mengaku pernah dikritisi orang tidak berhijab masuk ke pesantren. “Saya bilang, aslinya gak boleh. Masih bagus dia mau datang ke pesantren, bersentuhan dengan Al Quran, terbiasa dengan kultur pesantren. Kalau diadang, ya sampai kapan kita terus tidak memahami perbedaan karena kita berbeda. Itulah intinya Bineka Tunggal Ika.”

Berita terkait

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

8 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Kemenag Cairkan Dana BOS Tahap I dan PIP Pesantren 2024

16 hari lalu

Kemenag Cairkan Dana BOS Tahap I dan PIP Pesantren 2024

kemenag mengalokasikan anggaran dana BOS Pesantren sebesar Rp 340,5 miliar tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kemenag Buka Program Bantuan Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam 2024, Begini Cara Daftarnya

23 hari lalu

Kemenag Buka Program Bantuan Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam 2024, Begini Cara Daftarnya

Kementerian Agama membuka program bantuan pesantren dan pendidikan keagamaan Islam untuk tahun anggaran 2024.

Baca Selengkapnya

Kemenag Usul Lulusan Ma'had Aly Bisa Ikut Seleksi CPNS

41 hari lalu

Kemenag Usul Lulusan Ma'had Aly Bisa Ikut Seleksi CPNS

Lulusan Ma'had Aly berpeluang mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS, khususnya formasi penyuluh agama.

Baca Selengkapnya

Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

50 hari lalu

Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

Polda Jambi akirnya mengungkap motif penganiayaan yang menewaskan AH, 13 tahun, santri di salah satu ponpes di Kabupaten Tebo.

Baca Selengkapnya

Pimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021

51 hari lalu

Pimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021

Polisi menetapkan bapak dan anak pengasuh pondok pesantren di Trenggalek sebagai tersangka pencabulan

Baca Selengkapnya

Polda Jambi Jamin Penyelidikan Kasus Kematian Santri di Tebo Berlanjut, Gelar Perkara Dilakukan Pekan ini

56 hari lalu

Polda Jambi Jamin Penyelidikan Kasus Kematian Santri di Tebo Berlanjut, Gelar Perkara Dilakukan Pekan ini

Kasus kematian santri di salah satu Pondok Pesantren di Tebo Jambi ini sempat mandek, hingga viral lagi setelah dibawa ke Hotman Paris.

Baca Selengkapnya

Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

57 hari lalu

Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

KPAI mengimbau pelbagai lembaga keagamaan, seperti pesantren, lembaga zakat, dan ormas Islam, membantu mengarahkan kegiatan anak selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Kode Khusus Hasbi Hasan dan Windy Idol dalam Suap Perkara Mahkamah Agung: dari SIO hingga Pesantren

9 Maret 2024

Kode Khusus Hasbi Hasan dan Windy Idol dalam Suap Perkara Mahkamah Agung: dari SIO hingga Pesantren

Dalam perkara suap Mahkamah Agung, Sekma Hasbi Hasan didakwa menerima suap Rp 11,2 miliar dan gratifikasi Rp 630 juta.

Baca Selengkapnya

Viral Pondok Pesantren di Depok Terkurung Tanpa Akses Jalan

5 Maret 2024

Viral Pondok Pesantren di Depok Terkurung Tanpa Akses Jalan

Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin di Beji Depok viral di media sosial karena terkurung tanpa akses keluar masuk.

Baca Selengkapnya