Pertentangan Yin dengan Yang

Reporter

Editor

Senin, 9 Juni 2008 12:40 WIB

TEMPO Interaktif, : Tubuh pria botak itu terbaring di atas sebuah cermin dengan kedua tangan telentang di utara dan selatan. Di sudut lain panggung, seorang perempuan dengan pakaian abad pertengahan berdiri sunyi. Dari gerakan lambat, ia menuju koreografi yang bergerak cepat. Gelang logam di tangannya memantulkan cahaya ke semua penjuru, seakan menyapa penonton untuk memberi perhatian. Itu awal penampilan dua penari kontemporer asal Polandia, Joanna Czajkowska dan Jacek Krawczyk, di Gedung Kesenian Jakarta, Rabu malam lalu. Mereka mempersembahkan tarian berjudul Alchemist of Hallucination. Tarian ini merupakan interpretasi mereka terhadap puisi karya sastrawan Polandia, Zbigniew Herbert (1924-1998), berjudul Mr Cogito. Menurut Atase Kebudayaan Polandia, Maria Lukaszuk, pementasan itu digelar berkaitan dengan ditetapkannya tahun 2008 sebagai tahun Herbert oleh Parlemen Polandia. "Karena tahun ini tepat sepuluh tahun Herbert meninggal," ujar Maria kepada Tempo. Penampilan ini, Maria menambahkan, merupakan penampilan pertama mereka di Asia. Herbert adalah sastrawan yang cukup berpengaruh di Polandia. Ia dikenal sebagai penulis puisi, drama, esai, dan seorang moralis. Pemikiran utamanya adalah tentang Cogito, yang membenturkan dunia nyata dengan dunia maya dalam pribadi seseorang. Obyek yang tampak, menurut Herbert, tidak sama dengan esensi yang terkandung. Ia bahkan mengobservasi diri sendiri melalui sebuah cermin, untuk mengetahui kenyataannya. Karya itulah yang diterjemahkan Joanna dan Jacek dalam sebuah koreografi tari yang apik. Menurut Joanna, Alchemist of Hallucination adalah bagaimana pertentangan dua hal selalu hadir dalam diri manusia, seperti baik dan buruk serta Yin dan Yang. "Ini merupakan jawaban atas pertanyaan bagaimana hidup di dunia modern tanpa kehilangan sisi spiritual," ujarnya. Herbert, kata Joanna, mengajak untuk tetap mengingat masa lalu, terutama tentang bagaimana peradaban manusia. Dari situ bergerak menuju masa depan yang lebih baik. Menghadirkan pertentangan atau konflik dalam diri sendiri untuk memilih yang baik dan buruk, tutur Joanna, diperlukan untuk menjadi manusia yang lebih baik. Konsep itulah yang dihadirkan sepasang penari dari Occasion Dance Theatre tersebut. Pada satu bagian tarian, tubuh mereka menyatu dalam irama yang indah bak kisah cinta sepasang manusia. Ketika cahaya terang terpendar, keduanya menjaga jarak dan menjauh hingga si cewek hilang dalam kegelapan. Si cowok tinggal sendirian dan bergerak cepat penuh emosi sesuai dengan iringan musik tekno yang juga cepat. Pada bagian berikutnya, tiga garis cahaya vertikal seakan memisahkan keduanya dalam ruang berbeda. Keduanya bergerak perlahan, dipertemukan, kemudian bergerak seperti merefleksikan konflik. Kata-kata robotik keluar di antara alunan musik psychedelic, seperti chemistry, pollution, art, help, two worlds, dan who has better art has better government. Gerak itu berakhir setelah keduanya jatuh tengkurap di lantai. Lampu padam. Penampilan perdana duo penari itu membuat penonton mengernyitkan dahi. Filosofi yang dikandung memang dalam. Belum lagi gerakan mereka yang bertenaga selama sekitar 43 menit bukanlah hal yang gampang. Setidaknya, itulah interpretasi mereka (dan Herbert) atas ucapan filsuf kenamaan, Rene Descartes (1596-1650), "Cogito ergo sum." Aku berpikir maka aku ada. l TITO SIANIPAR

Berita terkait

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

34 hari lalu

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

Acara tahunan SMA Labschool Cibubur akan mengusung tema lingkungan dalam kacamata anak muda di Cravier 2024.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

55 hari lalu

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

15 Januari 2024

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

7 Desember 2023

Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

Butet Kartaredjasa menyebut bahwa pementasan seninya diintervensi oleh pihak kepolisian karena larangan menampilkan satir politik.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

5 Desember 2023

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.

Baca Selengkapnya

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

5 Desember 2023

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

22 Agustus 2023

Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.

Baca Selengkapnya

HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

28 Juli 2023

HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

Komunitas seni dan budaya, Sangkami mengusulkan pementasan seni dan budaya melibatkan para anggota MPR.

Baca Selengkapnya

Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

4 Juli 2023

Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.

Baca Selengkapnya

Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

25 April 2023

Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

Rangkaian Monas Week menyuguhkan pertunjukan musik khas Idul Fitri serta Air Mancur Menari dan video mapping.

Baca Selengkapnya