Kenangan Sitoresmi Pasca 10 Tahun Rendra Mangkat

Selasa, 3 September 2019 09:18 WIB

Mantan istri mendiang penyair WS Rendra, Sitoresmi Prabuningrat membacakan orasi dan puisi bertema 10 Tahun setelah WS Rendra Tiada dalam acara Kampung Buku Jogja 2019 di Gedung PKKH UGM Yogyakarta, Senin, 2 September 2019. TEMPO | Pito Agustin Rudiana

TEMPO.CO, Sleman- Pernikahan Sitoresmi Prabuningrat dengan Willibrordus Surendrabroto Rendra alias W.S. Rendra memang hanya bertahan sembilan tahun (1970-1979). Namun keindahan penyair berjuluk si Burung Merak ternyata menimbun kenangan di benak Sitoresmi hingga sekarang.

Dalam perhelatan Kampung Buku Jogja (KBJ) 2019, Sitoresmi hadir khusus untuk memberikan orasi tentang 10 Tahun setelah WS Rendra Tiada dengan tajuk orasinya, Membaca Api Kehidupan: Mengenang Rendra. “Yang diingat adalah kenangan atas kehidupannya, bukan kematiannya,” kata Sitoresmi.

Rendra, lahir dan meninggal pada bulan yang sama berdasarkan tahun Qomariyah, yaitu 10 Sya’ban 1354 Hijriyah hingga 14 Sya’ban 1430 Hijriyah. Ia juga lahir dan meninggal pada hari yang sama, yaitu Kamis Kliwon dan Kamis Legi. Atau dalam kalender Masehi lahir pada 7 November 1935 dan meninggal pada 6 Agustus 2009.

“Dan dalam hidupnya diisi dengan menulis puisi, naskah drama, esai. Semangatnya tak pernah ada habisnya,” katanya menambahkan.

Rendra mulai naik panggung saat duduk di bangku SMP. Saat itu pula, ia memulai menulis puisi dan naskah drama. Pendirian Bengkel Teater menjadi wadahnya untuk mengapresiasi sastra. Kemudian lewat puisi menjadi wadahnya untuk menuangkan kritik-kritik sosial. “Mungkin karena puisi punya narasi paling kuat,” kata Sitoresmi.

Advertising
Advertising

Mantan istri mendiang penyair WS Rendra, Sitoresmi Prabuningrat. TEMPO | Pito Agustin Rudiana

Lewat sastra, ayah aktris Clara Sinta ini ingin menumbuhkan dan mendewasakan khasanah kebudayaan Indonesia lantaran terasa asing di tanah leluhur sendiri. Hal ini diungkapan diungkapkan dalam sajak Sebotol Bir.

Melegendanya kiprah Rendra di dunia sastra, menurut Sitoresmi karena asupan tiga hal yang disebutnya dengan nutrisi kebudayaan. Pertama, nutrisi kebudayaan dari keluarganya di mana dia lahir dari rahim pasangan seniman. Ayahnya, R. Cyprianus Sugeng Brotoatmodjo adalah guru Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, sekaligus dramawan tradisional. Ibunya, Raden Ayu Catharina Ismadillah adalah penari Serimpi di Keraton Ngayogyakarta.

Kedua, nutrisi kebudayaan dari bangku kuliah. Di dalam negeri, seniman besar Indonesia ini pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Sastra dan Kebudayaan UGM. Kemudian melanjutkan ke New York, Amerika Serikat sebagai mahasiswa American Academy of Dramatical Art untuk menjadi seniman profesional.

Ketiga, nutrisi kebudayaan dari kalangan sosial politik. Tragedi demi tragedi masa rezim Orde baru menginspirasi ayah sebelas anak ini untuk membuat karya-karya sastra yang berisi kritik-kritik sosial sebagai bentuk suaka untuk arus bawah.

Dengan mengkonsumsi tiga nutrisi kebudayaan tersebut, Rendra dinilainya mempunyai kepiawaian dalam membaca realitas dengan bahasa yang sederhana dan menghayati makna. “Karya-karyanya pun mengandung nilai-nilai tentang kebebasan, kejujuran, dan harmoni,” kata Sitoresmi.

Ada nilai-nilai yang tertuang dalam tiga puisi yang membekas di hati Sitoresmi. Ada Sajak Sebatang Lisong yang legendaris dan ditulis pada 19 Agustus 1977. Ada sajak romantis tetapi tragis, Pamflet Cinta ditulis 28 April 1978. Dan ada sajak Paman Doblang pada 22 April 1984 yang penggalannya sangat populer karena acapkali menjadi kutipan. Siang itu, ia membacakan ketiga puisi itu hanya pada penggalan yang membuatnya terkenang dan terkesan.

Sajak Sebatang Lisong

Inilah sajakku. Pamflet masa darurat. apakah artinya kesenian bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan

Pamflet Cinta

Apa yang bisa dilakukan oleh penyair. Bila setiap kata telah dilawan dengan kekuasaan? Udara penuh rasa curiga. Tegur sapa tanpa jaminan

Paman Doblang

Kesadaran adalah matahari. Kesabaran adalah bumi. Keberanian menjadi cakrawala. Dan perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata.

Berita terkait

Seniman Berdarah Bali Kisahkan Perempuan Batak Lewat Pameran Lukisan Boru ni Raja

13 jam lalu

Seniman Berdarah Bali Kisahkan Perempuan Batak Lewat Pameran Lukisan Boru ni Raja

Seniman Bali menggelar pameran lukisan tentang perempuan Batak untuk mewujudkan janji kepada mendiang suaminya.

Baca Selengkapnya

Duet Seniman Bandung, Louise dan Dzikra Gelar Pameran Karya Terbaru di Galeri Orbital

2 hari lalu

Duet Seniman Bandung, Louise dan Dzikra Gelar Pameran Karya Terbaru di Galeri Orbital

Pada kekaryaan pameran ini menurut Rifky, keduanya menemukan nilai artistik melalui kerja bersama di studio.

Baca Selengkapnya

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

3 hari lalu

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati setiap 26 April. Begini latar belakang penetapannya.

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

5 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya

Seniman AD Pirous Meninggal, Dimakamkam Jam 11 Ini di TPU Cibarunai Bandung

12 hari lalu

Seniman AD Pirous Meninggal, Dimakamkam Jam 11 Ini di TPU Cibarunai Bandung

Upacara pelepasan jenazah AD Pirous akan digelar di Aula Timur ITB pada pukul 10 pagi, untuk selanjutnya dimakamkan di TPU Cibarunai, Bandung.

Baca Selengkapnya

Didorong Maju Pilkada Depok, Begini Jawaban Nyeleneh Komeng

25 hari lalu

Didorong Maju Pilkada Depok, Begini Jawaban Nyeleneh Komeng

"Tertarik atau enggaknya, saya kan orang bukan tambang ya, jadi kita akan lihat ke sana," kata Komeng.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Ajukan Amicus Curiae ke MK, Teranyar Ada Seniman dan Budayawan

27 hari lalu

Ramai-ramai Ajukan Amicus Curiae ke MK, Teranyar Ada Seniman dan Budayawan

Sejumlah seniman dan budayawan mengajukan Amicus Curiae ke MK. Sebelumnya, ada 300 akademisi, guru besar, dan warga sipil mengajukan hal serupa.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 159 Seniman dan Budayawan Ajukan Amicus Curiae PHPU Pilpres 2024 ke MK

27 hari lalu

Sebanyak 159 Seniman dan Budayawan Ajukan Amicus Curiae PHPU Pilpres 2024 ke MK

Ratusan seniman dan budayawan Indonesia mengajukan Amicus Curiae terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 ke MK untuk memastikan tegaknya demokrasi dan konstitusi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Australia Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik

31 hari lalu

Indonesia dan Australia Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik

Australia dan Kementerian Luar Negeri RI pada 28 Maret meresmikan peluncuran kampanye perayaan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

43 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya