Cara Shaggydog Tolak Tawaran Manggung untuk Kampanye

Jumat, 15 Maret 2019 06:25 WIB

Grup musik Shaggydog tampil di atas panggung saat perhelatan Soundsation "Karya Ga Tau Batas" di Denpasar, Bali, Sabtu, 24 November 2018. ANTARA/Ismar Patrizki

TEMPO.CO, Yogyakarta - Band ska asal Yogyakarta, Shaggydog punya cara sendiri dalam menyikapi tawaran manggung yang berdatangan saat memasuki musim kampanye di tahun politik. Band yang lahir sejak 1997 dari kampung Sayidan Yogya itu sebenarnya kurang berminat jika harus menjadi pengisi acara untuk acara kampanye politik.

Apalagi kalau si pengorder meminta Shaggydog mengubah lirik lagu-lagunya atau memasang atribut tertentu sesuai kepentingan kampanye yang berlangsung.

"Anak-anak kalau ada tawaran (manggung) untuk kampanye politik itu gelagatnya sudah ogah-ogahan, yowis (ya sudah)," ujar vokalis Shaggydog, Heru Wahyono ditemui di sela persiapan acara 100%In- sebuah gerakan kampanye menolak golput- di Yogyakarta Kamis 14 Maret 2019.

Di Shaggydog, seperti berlaku aturan tak tertulis saat menyikapi sesuatu berdasarkan suara terbanyak personelnya. Salah satunya saat menerima atau menolak tawaran manggung untuk kampanye politik. Mayoritas atau hampir semuanya menolak.

Baca: Shaggydog Luncurkan Kompilasi dari Label Sendiri

Advertising
Advertising

Hanya saja, sebagai musisi profesional dalam merespon order dari manajemen, tentu band yang populer lewat lagu Sayidan itu tak lantas langsung menyatakan menolak jika ada tawaran manggung untuk kampanye politik.

"Jadi ceritanya seperti 'Oke, kami mau (manggung untuk kampanye), tapi kami punya nilai (tarif) yang sangat berlipat', nah usulan dari drummer kami Rp 1 miliar, hehe," ujar Heru terkekeh.

Menurut Heru tarif sekali manggung Rp 1 miliar itu tergolong tak biasa dan sangat kecil kemungkinannya bakal dipenuhi pengorder. Sebab memang itu tujuannya: pengorder mengurungkan niat mengundang Shaggydog.

"Sejauh ini sih yang coba ngundang (untuk kampanye) cuma nanya-nanya hehe," ujar Heru. Dia menuturkan langkah membanderol tarif tinggi itu dinilai sepadan untuk hal yang sesungguhnya berat mereka lakukan.

"Kami entertainer, punya hak dong buat tarif, apalagi untuk membawa sebuah kepentingan politik," ujar Heru.

Namun demikian, Shaggydog sendiri tak pernah jual mahal untuk acara-acara yang memang sesuai idealisme mereka. Terlebih untuk acara sosial atau kemanusiaan yang tak ada muatan politik tertentu.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

8 jam lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Sakti Sheila On 7, Keluar Band, Hijrah hingga Rilis Album Religi

18 jam lalu

Perjalanan Sakti Sheila On 7, Keluar Band, Hijrah hingga Rilis Album Religi

Sakti atau Salman Al-Jugjawy adalah mantan personel Sheila on 7 yang kini hijrah dan lebih mendalami Agama Islam.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

21 jam lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

2 hari lalu

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

Komisi II DPR telah mengusulkan revisi UU Pemilu dan UU Pilkada sejak awal masa bakti 2019.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

3 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

3 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

3 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

3 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

4 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

4 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya