Borobudur Writers & Cultural Festival 2018 Ulas Catatan Musafir

Jumat, 23 November 2018 17:20 WIB

Para penggagas dan beberapa pengisi kegiatan Borobudur Writers and Cultural Festival 2018. TEMPO/ Aisha Shaidra

TEMPO.CO, Yogyakarta -Gelaran Borobudur Writers & Cultural Festival (GBWC) 2018 resmi dibuka oleh pendirinya, Romo Mudji Sutrisno SJ di Yogyakarta, 22 November 2018 petang lalu. Hajatan tahunan yang digelar 22-24 November 2018 di Yogyakarta dan Magelang ini telah memasuki tahun ke-7.

Tahun ini, Borobudur Writers & Cultural Festival mengambil tema besar Traveling & Diary “Membaca Ulang Catatan Harian Pelawat Asing ke Nusantara (dari Yi Jing, Ibnu Batuta sampai Wallace).

“Sudah survive tujuh tahun. Apa sih yang ingin dicari, dituju? Sadar enggak sadar, BWCF ingin menemukan identitas kulturalnya,” kata penulis Toeti Herati dalam pidato sambutannya di Borobudur Ballroom, Hotel Grand Inna Malioboro Yogyakarta, Kamis, 22 November 2018.

Tema tersebut merupakan bentuk perayaan atas catatan harian para pejalan, peziarah India, Muslim sampai Eropa ke Nusantara. Romo Mudji Sutrisno pun mempunyai ketertarikan terhadap Rabindranath Tagore. Seorang musafir India yang pernah singgah ke Nusantara.

“Tagore hanya satu dari ratusan, bahkan ribuan musafir yang dalam sejarah pernah singgah ke Nusantara. Lalu menuliskan kesannya apa yang memikat hati dalam buku harian, surat, atau pun catatan ilmiah,” papar Mudji dalam pidato pembukaan.

Catatan harian sejumlah musafir itu juga dibahas dalam ulasan tujuh buku yang diluncurkan pada hari pertama dan diulas tujuh narasumber dari berbagai kepakaran. Buku pertama adalah Yijing: Kiriman Catatan Praktik Buddhadarma dari Laut Selatan yang diulas Salim Lee, ahli teks suci Budhis yang tinggal di Australia. Lalu ada buku Indonesia di Mata India (Kala Tagore Melawat Nusantara) oleh sejarawan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Djoko Suryo, buku Suma Oriental oleh Sri Margana, filolog UGM, dan buku Painting and Description of Batavia in Heydt’s Book of 1744 oleh Mona Lohanda, sejarawan ahli Batavia.

Mona sempat menampilkan sejumlah gambar karya Heydt tentang Batavia pada layar. Seperti gambar bangunan balaikota yang kemudian disulap menjadi Museum Fatahillah. “Tapi Heydt tidak menggambar soal pemberontakan di Batavia, meski melihat. Dia pulang ke Jerman,” kata Mona.

Advertising
Advertising

Pemberontakan yang dimaksud adalah pembunuhan massal terhadap warga Tionghoa di Batavia pada 1740 oleh kolonial Belanda. Angkanya diperkirakan mencapai 10 ribu jiwa.

Pada peluncuran buku sesi kedua meliputi novel Kura-kura Berjanggut dibahas penulisnya sendiri, Azhari Aiyub. Buku Napak Tilas Perjalanan Dang Hyang Nirartha di Bali oleh fotografer I Gusti Dibal Ranuh. Buku Islamisasi Bugis yang memuat teks sakral La Galigo versi Bottina I La Dewata Sibawa We Attaweq yang diulas penulis buku dan peneliti teks tersebut, Andi Muhammad Ahmar. Serta buku Gunungkidulan yang misterius karena penulisnya tak bersedia memunculkan identitasnya yang diulas budayawan, Halim HD.

Kurator acara Seno Joko Suyono dalam catatannya menjelaskan, ada beberapa program baru yang ditampilkan dalam BWCF tahun ini. Lewat kerjasama dengan Komite Buku Nasional (KBN), BWCF akan menghadirkan empat sastrawan residensi KBN, yaitu Martin Aleida, Agustinus Wibowo, Cok Sawitri, dan Faisal Oddang untuk berbagai pengalaman riset di mancanegara. Juga ada workshop dongeng anak melalui kerjasama dengan penulis dan praktisi buku anak, Murti Bunanta yang akan mengambil tema tentang Borobudur.

Baca: Borobudur Festival Diharapkan Tarik Ribuan Wisatawan Asing

Ada pula festival film yang digelar di Pondok Pesantren Pabelan di Magelang. Ada tiga film yang akan ditayangkan yang berjudul 3 Doa 3 Cinta, Bid;ah Cinta, dan Khalifah. Pemutaran film dilanjutkan dengan diskusi bersama para santri.

Berita terkait

10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia Versi Tripadvisor

14 hari lalu

10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia Versi Tripadvisor

Berikut ini Deretan daftar tempat wisata paling populer di Indonesia versi Tripadvisor, didominasi oleh objek wisata di Bali.

Baca Selengkapnya

BRIN Ungkap Kisi-kisi Hasil Kajian Riset Soal Candi Borobudur

50 hari lalu

BRIN Ungkap Kisi-kisi Hasil Kajian Riset Soal Candi Borobudur

Apa saja isi kajian BRIN?

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Sport Tourism Unggulan Indonesia, Masih di Destinasi Superprioritas

4 Februari 2024

5 Destinasi Sport Tourism Unggulan Indonesia, Masih di Destinasi Superprioritas

Dari Mandalika, Danau Toba, ke Likupang, inilah destinasi sport tourism unggulan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Basuki Hadimuljono Paparkan 3 Program Pengembangan Kawasan Borobudur

26 Januari 2024

Menteri Basuki Hadimuljono Paparkan 3 Program Pengembangan Kawasan Borobudur

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memparkan tiga program pengembangan kawasan Borobudur.

Baca Selengkapnya

Candi Borobudur dan 7 Situs Bersejarah Terbaik di Asia untuk Dikunjungi pada 2024

11 Januari 2024

Candi Borobudur dan 7 Situs Bersejarah Terbaik di Asia untuk Dikunjungi pada 2024

Dari kuil yang diukir dengan rumit hingga kota kuno yang diukir di tebing, inilah situs bersejarah terbaik di Asia yang layak dikunjungi di 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Borobudur, ini Deretan Candi Budha Populer di Benua Asia

16 Desember 2023

Tak Hanya Borobudur, ini Deretan Candi Budha Populer di Benua Asia

Candi Borobudur punya potensi jadi tempat ibadah umat Budha dunia.

Baca Selengkapnya

Promosikan Pariwisata Daerah, Badan Otorita Borobudur Bidik Pengembangan Desa Wisata Solo Raya

19 Oktober 2023

Promosikan Pariwisata Daerah, Badan Otorita Borobudur Bidik Pengembangan Desa Wisata Solo Raya

Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BOB) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Agustin Peranginangin membidik pariwisata daerah untuk terus dipromosikan melalui berbagai program. Salah satu sektor yang layak dipromosikan adalah keberadaan desa wisata.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Targetkan 6.000 Desa Wisata Tahun Depan, Gandeng IPDA untuk Kerja Sama

15 September 2023

Sandiaga Targetkan 6.000 Desa Wisata Tahun Depan, Gandeng IPDA untuk Kerja Sama

Menurut Sandiaga, bertambahnya jumlah desa wisata akan membuka peluang kerja lebih banyak di sektor wisata.

Baca Selengkapnya

Mengenal Jamur Borobudur, UMKM Budidaya Jamur di Kawasan Wisata Candi Borobudur

4 September 2023

Mengenal Jamur Borobudur, UMKM Budidaya Jamur di Kawasan Wisata Candi Borobudur

Jamur lingzhi dikeringkan lalu dipotong-potong untuk diseduh layaknya teh.

Baca Selengkapnya

Cerita Karim, Kepala Desa Tuksongo Pemilik UMKM Pati Aren Borobudur yang Berdayakan Warga

3 September 2023

Cerita Karim, Kepala Desa Tuksongo Pemilik UMKM Pati Aren Borobudur yang Berdayakan Warga

Karim memiliki toko UMKM bernama Pati Aren Borobudur yang menerima hasil olahan dari masyarakat untuk selanjutnya dijual kembali kepada wisatawan.

Baca Selengkapnya