Bekraf Tanggapi Kejanggalan Hitungan yang Disampaikan ERK

Reporter

Tempo.co

Editor

Aisha Shaidra

Senin, 12 Maret 2018 19:12 WIB

Penampilan band Efek Rumah Kaca dalam konser tunggal bertajuk Tiba-Tiba Suddenly Konser di Gedung Sarinah Ekosistem, 05 September 2016. Konser bertajuk Tiba Tiba Suddenly Konser khusus diadakan dengan formasi lengkap sebelum pulangnya vokalis sekaligus gitaris Cholil Mahmud kembali ke New York. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta -Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mencoba memahami sikap yang ditunjukkan band Efek Rumah Kaca terkait pagu alokasi dana dukungan yang diberikan untuk perjalanan ERK ke acara South by Southwest (SXSW) 2018 di Amerika Serikat.

Saat menggelar konferensi pers di kantornya, pihak Bekraf menuturkan apa yang dialami band Efek Rumah Kaca sebetulnya hal lumrah yang dialami pekerja kreatif atau pihak yang melakukan perjalanan dengan anggaran negara.

Baca: Efek Rumah Kaca Menarik Diri dari Dukungan Bekraf di SXSW

Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Ricky Joseph Pesik menuturkan mekanisme melakukan kegiatan di luar negeri berlaku untuk semua PNS dan masyarakat yang terlibat dalam kegiatan tersebut. “Semua sudah tersedia prosedurnya, penari, musikus, orang film, siapapun yang membutuhkan dukungan untuk perjalanan biaya akomodasi, rata-rata saat ini semua masuk dari satu pintu atau open call,” ucap Ricky.

Namun memang ada beda kriteria sesuai dengan siapa yang berangkat. Untuk orang non-pemerintah hal tersebut ada penyesuaian plafon tersendiri.

Advertising
Advertising

Triawan Munaf sebelum dilantik menjadi Kepala Badan Ekonomi Kreatif oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin 26 Januari 2015. TEMPO/Subekti.

Berkaitan dengan apa yang menjadi sorotan Efek Rumah Kaca, Kepala Bekraf, Triawan Munaf mengatakan ada alur perjalanan dinas luar negeri yang sudah ditetapkan secara rinci dan berkaitan dengan perundang-undangan. Sehingga tak bisa dengan mudah diubah begitu saja. “Proses ini tak seperti swasta, memang cukup kaku, cukup menantang bagi kita semua (di Bekraf). Saya yang awalnya dari luar PNS kebingungan atas rigiditas yang ada di epraturan tersebut,” tutur Triawan, Senin 12 Maret 2018.

Sebelumnya, ERK menyatakan mundur dari dukungan Bekraf karena mereka mendapati kejanggalan pada harga tiket pulang-pergi Jakarta-Austin yang jauh lebih tinggi dari harga tiket yang beredar di pasaran. Pagu tersebut dari sudut pandang ERK harusnya bisa digunakan untuk membiayai sembilan personel seluruhnya dengan membuat perhitungan yang tepat. Tapi dengan alokasi yang ada pemerintah menetapkan hanya akan membiayai kebutuhan lima personel saja.

Mekanisme alur pendanaan yang dikritisi ERK diterima pihak Bekraf. Dalam hal ini Bekraf merasa tak perlu memberi bantahan atas apa yang disampaikan ERK sebelumnya. Pernyataan ERK, ditanggapi Bekraf sebagai usulan yang ke depannya bisa coba diusulkan untuk perubahan Undang-undang atau sistem penganggaran ke depannya.

Bahkan masukan tersebut menurut Triawan sudah disampaikan saat ada pertemuan dengan Dewan Pertimbangan Presiden, Senin pagi tadi. “Anggaran di Bekraf banyak digunakan untuk mendukung para pekerja kreatif, bukan internal lembaga seperti di kementerian lain,” tutur Triawan. Kondisi tersebut menurutnya wajar jadi bahan pertimbangan untuk kembali membuat peraturan yang lebih fleksibel.

Ia pun merasa para pekerja kreatif yang ingin mendapat dukungan bantuan dana untuk kegiatan atau perjalanan semacam itu, perlu memahami ketatnya aturan pemerintah. Bukan apa, hal ini berkaitan dengan laporan pertanggungjawaban setelahnya. Panjangnya alur—dalam hal ini—mengurus perjalanan dinas luar negeri, membuat penyusunannya pun minimal butuh waktu 40 hari kerja. Butuh waktu yang cukup lama.

Bekraf telah melakukan pertemuan dan conference call dengan personel ERK, Ahad malam, 11 Maret 2018. Perbicangan tersebut menurut Triawan berlangsung selama 4 jam. Banyak hal yang diperbincangkan dan keduanya sudah mencapai kesepakatan tertentu.

“Kami senang dengan pembicaraan yang berlangsung. Kami akan segera menyampaikan hasilnya nanti,” ucap Triawan.

Efek Rumah Kaca baru melakukan perjalanan ke SXSW 2018 hari ini. Pernyataan bersama menurut Triawan akan segera disampaikan menunggu pihak ERK yang masih mengurus keberangkatan hari ini. “Agar nanti tidak ada lagi pernyataan sepihak-sepihak,” tutur Triawan.

Berita terkait

Warganet Sebut Kebanyakan Gimik, Gibran Langsung Buat Acara Diskusi di Bali #GimmickGibran

28 Januari 2024

Warganet Sebut Kebanyakan Gimik, Gibran Langsung Buat Acara Diskusi di Bali #GimmickGibran

Gibran selalu mendapat sorotan dari warganet karena gimik yang dibuatnya, justru ia bikin acara #GimmickGibran di Bali.

Baca Selengkapnya

Ganjar Janji Hidupkan Bekraf Lagi untuk Kembangkan Industri Content Creator

14 Januari 2024

Ganjar Janji Hidupkan Bekraf Lagi untuk Kembangkan Industri Content Creator

Calon Presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo mengatakan akan mengembangkan industri kreatif apabila dia terpilih dalam Pemilu 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

Taylor Swift, Linkin Park hingga Efek Rumah Kaca Punya Lagu Judul Desember, Ini Makna dan Liriknya

7 Desember 2023

Taylor Swift, Linkin Park hingga Efek Rumah Kaca Punya Lagu Judul Desember, Ini Makna dan Liriknya

Judul lagu Desember terdapat di album Taylor Swift, Linkin Park, Maharani Kahar dan Efek Rumah Kaca. Ini penggalan lirik dan maknanya.

Baca Selengkapnya

Digelar di Dubai, Apa Itu COP28?

7 Desember 2023

Digelar di Dubai, Apa Itu COP28?

COP28 merupakan badan pengambil keputusan tertinggi pada Konvensi Rangka Kerja PBB tentang perubahan iklim (UNFCCC).

Baca Selengkapnya

Pengusaha Sebut Indonesia telah Buka Skema Perdagangan Karbon Serap Emisi Gas Rumah Kaca

10 November 2023

Pengusaha Sebut Indonesia telah Buka Skema Perdagangan Karbon Serap Emisi Gas Rumah Kaca

Indonesia telah membuka skema perdagangan karbon untuk meningkatkan serapan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan.

Baca Selengkapnya

Induk Usaha Uniqlo Targetkan Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca 90 Persen pada 2030

9 November 2023

Induk Usaha Uniqlo Targetkan Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca 90 Persen pada 2030

Fast Retailing Group Senior Executive Officer, Koji Yanai, mengatakan pihaknya telah berinisiatif untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca dan mewujudkan target tahun fiskal 2030.

Baca Selengkapnya

Memahami Cuaca Ekstrem dan Perubahan Iklim, Apa Penyebabnya?

12 Oktober 2023

Memahami Cuaca Ekstrem dan Perubahan Iklim, Apa Penyebabnya?

Apa itu cuaca ekstrem dan penyebab perubahan iklim? Bagaimana mitigasi terhadap bencana alam jenis ini?

Baca Selengkapnya

WHOOSH Nama Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Pengamat Bahasa: Tidak Tepat, Harusnya WHOOSA

22 September 2023

WHOOSH Nama Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Pengamat Bahasa: Tidak Tepat, Harusnya WHOOSA

WHOOSH ditetapkan menjadi nama Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Pengamat bahasa mengkiritisi, harusnya WHOOSA. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Efek Rumah Kaca dan Endah N Rhesa Ramaikan Konser Merdeka Gelaran LBH Jakarta

17 Agustus 2023

Efek Rumah Kaca dan Endah N Rhesa Ramaikan Konser Merdeka Gelaran LBH Jakarta

Dana dari penjualan tiket konser akan digunakan untuk mendukung kerja bantuan hukum struktural di LBH Jakarta.

Baca Selengkapnya

Ikhtiar Lepas dari Obesitas

30 Juli 2023

Ikhtiar Lepas dari Obesitas

Obesitas menjadi persoalan pelik bagi setiap orang. Mereka pun melakukan berbagai program untuk menurunkan berat badan, dari diet hingga berolahraga.

Baca Selengkapnya