TEMPO.CO, Jakarta -Film Black Panther dirilis di Indonesia sejak Rabu, 14 Februari 2018. Meski begitu, film superhero Marvel ini sebenarnya sudah direncanakan bertahun-tahun lalu.
Rencana produksi Black Panther terungkap lewat wawancara situs Variety dengan Kevin Feige. Presiden Marvel Studios ini menjelaskan keinginan untuk menghadirkan kisah Black Panther sejak lama.
“Kami selalu tahu jika kami ingin melakukannya sejak lama. Kami selalu tahu bahwa sudah menjadi takdir Marvel Studios untuk menghadirkan seluruh elemen kami ke publik,” kata Kevin Feige.
Pihak Marvel Studios mulai menjalankan rencananya pada 2010. Mereka menyebar deretan petunjuk rahasia tentang Black Panther. Petunjuk pertama muncul dalam film Iron Man 2.
“Pada akhir Iron Man 2 saat Nick Fury membicarakan soal Avengers kepada Tony Stark untuk pertama kali, dia membawa Tony Stark ke dalam gudang rahasia. Ada salah satu peta Afrika yang terlihat di mana itu menunjukan letak Wakanda,” terang Kevin Feige.
Wakanda adalah negara fiktif yang menjadi latar belakang kisah Black Panther. Pihak Marvel Studios kemudian menghadirkan petunjuk selanjutnya dalam Avengers: Age of Ultron.
Film yang rilis pada 2015 ini sempat membahas sumber daya alam Wakanda, yaitu Vibranium. “Kami membicarakan Vibranium untuk pertama kali dan Bruce Banner/Hulk (Mark Ruffalo) salah menyebutkan Wakanda,” lanjut Kevin Feige.
Setelah memberikan petunjuk, pihak Marvel Studios akhirnya memperkenalkan Black Panther secara resmi di 2016. Sosoknya menjadi kunci penting dalam film Captain America: Civil War.
