Rancangan Eko Prawoto Berubah Di Europalia 2017

Reporter

Dian Yuliastuti

Editor

Aisha Shaidra

Jumat, 24 November 2017 14:35 WIB

Europalia Art Festival Indonesia. (europolia.eu)

TEMPO.CO, Jakarta -Dua seniman Indonesia Eko Prawoto (Yogyakarta) dan Faisal Habibi (Bandung) memamerkan karya mereka di Brussel dan Antwerp, Belgia dalam helatan Europalia Art Festival. Karya Eko Prawoto berjudul Bale Kambang dipamerkan mulai 31 Oktober 2017- 21 Januari 2018, setelah sebelumnya mundur dari jadwal semula 28 Oktober 2017. Karya Eko pun telah berubah dari rancangan awal karena beberapa faktor.

Seperti dari siaran pers yang diterima Tempo, karya berjudul Bale Kambang ini merupakan karya yang disusun dari material Bambu. Bale Kambang merupakan karya di ruang terbuka, semacam tempat peristirahatan dalam tradisi kerajaan di masa lalu. Bagi masyarakat Asia, bambu merupakan material alam serba guna yang dipakai untuk kehidupan sehari-hari.

Karya Bale Kambang ini dirakit di daratan sejak 19 Oktober 2017.Dirakit sedemikian rupa sehingga menyerupai jembatan bambu yang disertai atap rakitan bambu. Karya tersebut terlihat seperti mengambang di atas air, namun sejatinya di bawahnya tersusun konstruksi yang kokoh, sehingga pengunjung dapat mengakses langsung dan berpijak di atas rakitan bambu.

Usai perakitan, bagian demi bagian mulai disatukan oleh tim display dari Indonesia. Pengerjaan ini dikerjakan di atas air Bonarparte Dock dan Museum Aan De Stroom, Antwerp. Namun pihak berwenang pelabuhan Antwerp menghentikan proses pengerjaan penyatuan karya ini dengan alasan terlalu berisiko. “Pengerjaan display dihentikan satu hari dan Galeri Nasional Indonesia berupaya menegosiasikan hal itu dan disepakati dilanjutkan keesokan harinya,” ujar Tubagus Andre Sukmana, Kepala Galeri Nasional Indonesia.

Pengerjaan pun dilanjutkan dengan pengerjaan dilakukan dari atas perahu,dan dibantu crane untuk mengangkat material bambu.Dengan penundaan tersebut, pengerjaan menjadi molor dari rencana pembukaan, sehingga karya tersebut berubah dari rancangan awalnya. Pihak berwenang juga melarang pengunjung untuk mengakses bambu-bambu tersebut dengan alasan keamanan.

Advertising
Advertising

Akhirnya karya tersebut hanya menjadi karya untuk kepentingan artistic semata. Namun menurut Andre, karya tersebut tetap memukau warga Antwerp dan Eropa. Dia mengatakan material bambu memang belum banyak dikenal dan dieksplorasi di Eropa. Karena itu Bale Kambang menjadi objek visual yang memiliki daya tarik sendiri dan menjadi suguhan segar bagi masyarakat Eropa.

Sementara karya Faisal Habibi berjudul Gunungan dipamerkan mulai 17 September 2017- 21 Januari 2018 di Festival Centre Gedung Dynasty, Brussels. Karya Eko dan Faisal Habibi ini merupakan pameran seni rupa kontemporer Indonesia yang diusung Galeri Nasional Indonesia dalam tema Lalu, Kini (Budaya Bendawi) atau Past Present (Materi Culture).

Berita terkait

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

36 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

43 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

11 Desember 2023

Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

Pada 11 Desember 2004, musisi Harry Roesli tutup usia. Ia merupakan seorang pemain musik yang dijuluki Si Bengal dan pencipta lagu yang produktif.

Baca Selengkapnya

Asyiknya Merakit Gundam Plastik

22 Oktober 2023

Asyiknya Merakit Gundam Plastik

Berawal dari anime serial Gundam, banyak orang tertarik merakit model kit karakter robot tersebut.

Baca Selengkapnya

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance

Baca Selengkapnya

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.

Baca Selengkapnya

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.

Baca Selengkapnya

Khadir Supartini Gelar Pameran Tunggal "Behind The Eye"

30 Juni 2023

Khadir Supartini Gelar Pameran Tunggal "Behind The Eye"

Pameran seni kontemporer ini dibuka untuk umum tanpa reservasi dan tidak diperlukan biaya masuk.

Baca Selengkapnya