Raih Piala Citra FFI 2017, Ini Cerita 2 Film Pendek Asal Yogya

Selasa, 14 November 2017 17:55 WIB

Wujud Piala Citra yang akan diberikan kepada para pemenang Festival Film Indonesia 2017/ foto: Humas FFI 2017

TEMPO.CO, Yogyakarta -Film pendek Ruah dan The Unseen Words dari Yogyakarta berhasil memboyong dua Piala Citra untuk kategori Film Pendek Terbaik dan Film Dokumenter Pendek Terbaik dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2017 yang diselenggarakan di Grand Kawanua International City, Menado, Sulawesi Utara pada 11 November 2017 lalu. Film pendek Ruah disutradarai oleh Makbul Mubarak dan The Unseen Words oleh Wahyu Utami.

Baca: Fakta soal Night Bus, Film Terbaik FFI 2017

“Film ini diilhami dari pengalaman saya tumbuh di Yogyakarta," kata Makbul dalam siaran pers yang diterima Tempo, Senin, 13 November 2017.

Dia merasa Piala Citra yang diterimanya adalah bentuk apresiasi terhadap karya-karya film pendek. Uut, nama panggilan Wahyu Utami, pun merasa Piala Citra untuk The Unseen Words di luar ekspektasinya. "Karena dulu waktu bikin, ya bikin aja. Riset ya riset aja.Saya lebih fokus pada apa yang harus disampaikan dan bagaimana mencapainya," kata Uut.

Produksi kedua film itu disokong Dinas Kebudayaan DIY melalui Kegiatan Pendanaan Produksi Film Pendek 2016 dan 2017 yang didanai dari dana keistimewaan DIY bidang kebudayaan. Ruah dan The Unseen Words menjadi dua film pertama produksi Dinas Kebudayaan DIY yang berhasil menyabet penghargaan tertinggi untuk insan perfilman Indonesia ini.

“Saya mengapresiasi kinerja tim produksi film yang memanfaatkan skema dukungan dari Dinas Kebudayaan ini dengan sebaik-baiknya untuk membuat film-film yang mampu menunjukkan dinamika kebudayaan Yogyakarta dengan lebih baik, sekaligus mampu mengedukasi masyarakat luas," kata Kepala Dinas Kebudayaan DIY Umar Priyono.

Kegiatan Pendanaan Produksi Film Pendek merupakan program tahunan Dinas Kebudayaan DIY yang bertujuan untuk mendorong lahirnya karya-karya film berkualitas dari para pembuat film Yogyakarta yang mampu merepresentasikan nilai dan karakter kultural keyogyakartaan. Program ini dimulai sejak tahun 2015 dan hingga saat ini telah berhasil memproduksi 27 film pendek fiksi dan dokumenter. Tahun lalu, tiga film pendek fiksi dan dokumenter menjadi nominasi Festival Film Indonesia 2016 untuk kategori Film Pendek dan Film Dokumenter Terbaik.

Umar berharap pencapaian dua film pendek Yogyakarta di FFi 2017 ini akan mendorong para pembuat film di kota gudeg itu untuk terus membuat karya-karya yang berkualitas.

Advertising
Advertising

“Kami selalu membuka masukan dari rekan-rekan pembuat film agar ke depannya program Pendanaan Produksi Film Pendek menjadi semakin baik,” kata Umar.

Indra Tranggono, Pemerhati Budaya sekaligus Anggota Tim Kurator Film Dinas Kebudayaan DIY 2017, dalam catatannya menyatakan bahwa kehadiran negara bagi pengembangan dunia perfilman DIY ini akan mendorong tumbuh dan berkembangnya sineas-sineas muda Yogyakarta yang potensial yang mampu bicara di tingkat nasional dan internasional melalui film sebagai wahana ucap kebudayaan. Meski Yogyakarta yang dihadirkan dalam film-film ini nantinya tidak hanya berwujud setting sosial saja. Melainkan juga nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang yang menjadi acuan publik DIY.

"Menghadirkan gagasan dan cara manusia-manusia DIY yang khas, genuin dalam merespons dan menjawab sejumlah persoalan dan tantangan yang muncul dalam perubahan," kata Indra.

Ruah merupakan film produksi Limaenam Films dan The Unseen Words diproduksi oleh Maju Jalan Films. Selain FFI 2017, Ruah juga akan berkompetisi di Singapore International Film Festival (SGIFF) 2017 yang akan diselenggarakan pada tanggal 23 November-3 Desember 2017. SGIFF adalah festival film terbesar di Asia Tenggara. Festival film ini sangat strategis untuk memperkenalkan karya, gagasan maupun program tertentu kepada khalayak internasional.

PITO AGUSTIN RUDIANA

FFI

Berita terkait

FFI Pertimbangkan Penambahan Kategori Baru di Festival Tahun Depan

1 hari lalu

FFI Pertimbangkan Penambahan Kategori Baru di Festival Tahun Depan

FFI masih harus mendiskusikan hal tersebut sebagai kategori baru sehingga belum bisa ditambahkan pada FFI 2024.

Baca Selengkapnya

Ario Bayu Didapuk Jadi Ketua Komite FFI 2024-2026, Ini Film-Film yang Pernah Dibintanginya

21 hari lalu

Ario Bayu Didapuk Jadi Ketua Komite FFI 2024-2026, Ini Film-Film yang Pernah Dibintanginya

Ario Bayu ditetapkan menjadi Ketua FFI telah memerankan banyak karakter dari beragam film layar lebar. Berikut sebagian filmografinya.

Baca Selengkapnya

Ario Bayu Ditetapkan sebagai Ketua Komite FFI 2024-2026 Gantikan Reza Rahadian, Ini Profilnya

21 hari lalu

Ario Bayu Ditetapkan sebagai Ketua Komite FFI 2024-2026 Gantikan Reza Rahadian, Ini Profilnya

Tidak lagi dijabat oleh Reza Rahadian, kini, Ketua Komite FFI selanjutnya dijabat aktor Ario Bayu. Begini profilnya.

Baca Selengkapnya

Hari Film Nasional, Reza Rahadian Ingin FFI Jaga Marwah dan Netralitas

28 hari lalu

Hari Film Nasional, Reza Rahadian Ingin FFI Jaga Marwah dan Netralitas

Di momen Hari Film Nasional, Reza Rahadian berharap siapa pun yang akan menggantikannya bisa membawa kebaikan bagi film Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Pemeran Jokowi Meriahkan Para Pencari Tuhan Jilid 17, ini Profil Teuku Rifnu Wikana

35 hari lalu

Pemeran Jokowi Meriahkan Para Pencari Tuhan Jilid 17, ini Profil Teuku Rifnu Wikana

Teuku Rifnu Wikana pemeran Joko Widodo di film Jokowi turut berperan dalam film Para Pencari Tuhan Jilid 17. Ini profil dan pencapaiannya.

Baca Selengkapnya

Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

37 hari lalu

Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

Puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono telah bermetamorfosa dalam banyak bentuk, mulai dari komik, novel, hingga film.

Baca Selengkapnya

Pemain Film 24 Jam Bersama Gaspar di Netflix, Ini Profil Sutradara Yosep Anggi Noen

41 hari lalu

Pemain Film 24 Jam Bersama Gaspar di Netflix, Ini Profil Sutradara Yosep Anggi Noen

Film 24 Jam Bersama Gaspar sudah tayang di Netflix yang diperankan pemain ternama dan digarap oleh sutradara berbakat. Lantas, siapa sajakah mereka?

Baca Selengkapnya

Siksa Kubur Tayang Saat Libur Lebaran, Dibintangi Reza Rahadian hingga Para Pemenang Piala Citra FFI

43 hari lalu

Siksa Kubur Tayang Saat Libur Lebaran, Dibintangi Reza Rahadian hingga Para Pemenang Piala Citra FFI

Film teranyar karya Joko Anwar, Siksa Kubur atau Grave Torture akan tayang pada momentum libur lebaran, pada 10 April 2024

Baca Selengkapnya

Sejumlah Film Benyamin Sueb, Aktor Terbaik di Film Si Doel Anak Betawi dan Intan Berduri Raih Piala Citra 1972 dan 1973

51 hari lalu

Sejumlah Film Benyamin Sueb, Aktor Terbaik di Film Si Doel Anak Betawi dan Intan Berduri Raih Piala Citra 1972 dan 1973

Benyamin Sueb, dikenal sebagai salah satu ikon komedi dalam perfilman Indonesia, telah membintangi berbagai film yang populer dan menjadi legendaris.

Baca Selengkapnya

37 Tahun Reza Rahadian, Film Perempuan Berkalung Sorban Mengantarkan Popularitasnya

51 hari lalu

37 Tahun Reza Rahadian, Film Perempuan Berkalung Sorban Mengantarkan Popularitasnya

Mengawali karir sebagai model sebelum menjadi aktor profesional. Bagaimana perjalanan karir dari Reza Rahadian Matulessy?

Baca Selengkapnya