"Resepsinya digelar di Bangsal Kepatihan (kantor Gubernur DIY)," kata Pengageng Kawedanan Hageng Panitrapura (jabatan sekretaris negara) Gusti Bendara Pangeran Haryo Djoyokusumo saat ditemui Tempo di Kepatihan, Selasa, 24 Mei 2011.
Djoyokusumo menjelaskan resepsi pernikahan di bangsal Kepatihan memang berbeda dengan resepsi pernikahan keluarga keraton sebelumnya. Biasanya, resepsi diadakan di keraton, sedangkan tradisi di bangsal Kepatihan adalah tradisi zaman HB VIII. "Jadi, kami kembalikan ke tradisi awal, sekaligus untuk mendukung pariwisata," kata Djoyokusumo.
Baca Juga:
Pengantin akan diarak enam kereta menuju tempat resepsi, dari keraton menuju kepatihan. Kereta yang dikendarai pengantin adalah kereta yang diberi nama Kanjeng Kyai Jongwiyat. Perjalanan kirab bisa disaksikan masyarakat Yogyakarta.
Reni adalah putri bungsu Sultan Hamengku Buwono X yang lahir tanggal 18 September 1986. Dia disunting pemuda asal Sumatera, Muhammad Ubaidilah, dari kalangan warga biasa. Prosesi lamaran telah berlangsung sekitar dua bulan lalu. "Kalau upacara wisuda pemberian gelar pengantin tanggal 3 Juli nanti," kata Djoyokusumo.
Dalam wisuda nanti, gelar Reni akan berubah menjadi seperti ibunya, yaitu Gusti Kanjeng Ratu, sedangkan suaminya akan menyandang gelar Gusti Pangeran Haryo. Upacara wisuda gelar itu bertepatan dengan jumenengan Sultan HB X.
PITO AGUSTIN RUDIANA