TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara Mario Teguh, Vidi Galenso Syarief, menganggap persoalan kliennya sudah semakin melebar. Sebab, sejak awal sudah terjadi salah persepsi sehingga muncul emosi yang tak perlu.

Vidi mengaku tak pernah mempermasalahkan Deddy Corbuzier yang tak meminta izin Mario Teguh saat mengundang Ario Kiswinar Teguh ke program Hitam Putih Trans7 pada 7 September lalu.

"Bukan izin, bahasa salah itu izin. Akhirnya karena pakai bahasa yang salah, jadilah lawyer-nya Deddy (Hotman Paris) salah juga pakai bahasa izin. Ya enggak perlu izinlah, Kis udah tua, udah umur 30 mau 31 tahun. Masak, izin?" kata Vidi, yang mewakili kantor pengacara Elza Syarief, seperti dikutip dari Tabloidbintang.com.

Baca Juga: Rina Nose dan Fahrul Ketemu Lagi, Masih Sayang: Balikan?

Lebih lanjut, Vidi menilai tantangan debat terbuka yang dilayangkan Deddy Corbuzier dan Hotman Paris juga terlalu emosional. Karena itu, Vidi meminta masalah ini diselesaikan dalam koridor hukum yang patut. Bukan saling lembar pernyataan di media.

Inilah akibatnya kalau sudah sampai ke ranah publik. Jadi, enggak karu-karuan semuanya. Itu pun Bu Elza udah bilang ke Pak Mario jangan bikin statement lagi, karena jadinya begini. Jadinya kacau-balau, saling silang, karena ada emosi," ungkapnya.

Vidi kembali mengimbau Deddy Corbuzier agar memenuhi undangan klarifikasi yang telah dilayangkan lewat somasi.

Simak: Sindir Mario, Hotman Paris: Tukang Becak pun Sayang Anaknya

"Somasi itu kan teguran. Iya, dalam bentuk surat. Begitu kan cara yang patut. Nah, dia juga seharusnya membalas dengan cara yang sepatutnya. Apa respons patutnya, dia penuhi isi somasi itu, yang isinya undangan klarifikasi," ujar Vidi.

TABLOIDBINTANG.COM