Bujangga Manik, Kolaborasi Band Bandung dan Prancis

Reporter

Jumat, 29 Mei 2015 18:08 WIB

Band asal Perancis, Gran Kino berkolaborasi dengan band Indonesia, Sarasvati.

TEMPO.CO, Bandung - Kolaborasi Bandung Prancis. Itulah kerja bareng yang dilakukan Band Saraswati dan Gran Kino untuk mini album yang mengangkat tema sosok Bujangga Manik. Melalui album yang berjudul Balladestour yang terinspirasi dengan kisah perjalanan Pangeran Kerajaan Pajajaran di abad 15. Naskah riwayat perjalanannya ditulis di lembaran daun lontar dengan bahasa serta aksara Sunda kuno, dan kini menjadi koleksi Perpustakaan Bodleian di Oxford, Inggris.

Salah seorang penerjemah naskah tersebut, Undang Ahmad Darsa mengatakan, Bujangga Manik bernama asli Prabu Jaka Pakuan. Setelah pulang dari perjalanan pertamanya dari ibukota kedua kerajaan Pajajaran di Pakuan, Bogor, hingga Pemalang, dan kembali dengan menumpang kapal hingga Kalapa atau Batavia, ia dijuluki Rakean Ameng Layaran.

"Ia salah seorang pangeran atau putra mahkota kerajaan Pajajaran," ujar filolog atau ahli pembaca naskah kuno dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjajaran pada medio Mei 2015.

Rute pertama perjalanan Bujangga Manik diantaranya dari istana, Bangkis, Puncak, melintasi Sungai Citarum, Gunung Tampomas, Cipamali, Demak, dan Pemalang. Di pelabuhan, ia memutuskan pulang ke istana dengan menumpang kapal layar pelaut Malaka sampai di Kalapa atau Batavia. "Ia pulang karena rindu dengan ibunya," kata dosen filologi berusia 53 tahun tersebut.

Setelah bertemu ibunya, Bujangga Manik memutuskan berkelana lagi. Melintasi ulang jalur perjalanan pertamanya, kata Undang, setelah itu antara lain masuk ke Brebes, Pekalongan, pegunungan Dieng, Sundoro, Demak, Daha, Bubat, Alun-alun Majapahit, lereng Gunung Mahameru. Langkah kakinya juga antara lain menapaki Panarukan, Blambangan, lalu menyeberang dan menyusuri Bali selama setahun lebih sedikit. "Dia merasa kecewa karena di Bali saat itu sudah ramai orang," ujar Undang.

Dari Bali, Bujangga Manik kembali ke Jawa menyusuri jalan daerah selatan. Namun kata Undang, bukan lurus menyusuri pantai. Ia tetap melintasi sungai dan kaki-kaki gunung. "Umumnya pada sisi gunung sebelah selatan," kata dia. Perjalanan Bujangga Manik berakhir di sekitar Gunung Patuha, yang diduga sebagai tempat wafatnya.

Dari naskah yang ditulisnya, Bujangga Manik menyebut dirinya sebagai pemuda saat itu berkelana. Undang memperkirakan usianya antara 18 sampai 23 tahun. Adapun waktu dan lamanya perjalanan tersebut dalam naskah nihil. Dari nama-nama tempat yang ditulis tersebut, Undang menduga perjalanan Bujangga Manik dilakukan antara kurun 1482 hingga 1500 Masehi.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

39 hari lalu

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

Acara tahunan SMA Labschool Cibubur akan mengusung tema lingkungan dalam kacamata anak muda di Cravier 2024.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

7 Desember 2023

Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

Butet Kartaredjasa menyebut bahwa pementasan seninya diintervensi oleh pihak kepolisian karena larangan menampilkan satir politik.

Baca Selengkapnya

HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

28 Juli 2023

HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

Komunitas seni dan budaya, Sangkami mengusulkan pementasan seni dan budaya melibatkan para anggota MPR.

Baca Selengkapnya

Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

25 April 2023

Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

Rangkaian Monas Week menyuguhkan pertunjukan musik khas Idul Fitri serta Air Mancur Menari dan video mapping.

Baca Selengkapnya

4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

21 Januari 2023

4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

Acara-acara itu tak sekadar untuk membuat meriah Imlek, tapi memiliki makna di dalamnya.

Baca Selengkapnya

Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

14 Desember 2022

Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

Ada sejumlah agenda seni budaya yang akan kembali digelar di kawasan Kaliurang pada libur Natal dan Tahun Baru.

Baca Selengkapnya

Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

3 September 2022

Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

Gabungan seniman Kabupaten Bekasi kembali manggung untuk memeriahkan Lebaran Anak Yatim setelah dua tahun terhalang pandemi

Baca Selengkapnya

Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

23 Maret 2021

Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

Tari Sri Kayun dan fragmen Suroloyo Wrehaspati dibawakan oleh seniman Kulon Progo dan pegawai pemerintah daerah sebagai penari pendukung.

Baca Selengkapnya

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.

Baca Selengkapnya

Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

1 Desember 2020

Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

Tentu ada beberapa tantangan saat memproduksi pentas teater. Salah satu kendala utamanya adalah mencari cara agar pentas tetap dapat roh.

Baca Selengkapnya