TEMPO.CO, Jakarta - Farhat Abbas menumpahkan kemarahannya kepada seorang selebritas berinisial NM. Melalui akun Twitternya, @Farhatabbaslaw, Farhat mencaci-maki NM.
"Artis NM ini g***** banget ! Gak ngaca diri ! Ngacau aja kata2nya! Mulutnya itu lho ! Seolah2 artis plus2 & mucikari artis itu lazim!" tulis Farhat Senin, 25 Mei 2015.
Inisial artis NM yang dimaksud Farhat diduga adalah Nikita Mirzani. Pada Selasa, 19 Mei lalu, Nikita memberikan pernyataan dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang ditayangkan di salah satu televisi swasta.
Dalam acara itu, Nikita mengakui bahwa selebritas yang nyambi sebagai prostitusi bukanlah fiktif. Kebanyakan yang terjaring di bisnis prostitusi ini adalah pendatang baru.
Bahkan, kata selebritas yang akrab dipanggil Niki itu, selebritas papan atas bisa mengantongi Rp. 300 juta untuk sekali 'transaksi'. "Ada sih beberapa teman Niki yang bukan artis, cuma ikut beberapa kali FTV. Mereka tuh pengen ikut-ikutan kayak artis yang sudah naik daun. Mereka mau tas mahal yang harganya ratusan juta, akhirnya mereka 'side job'-nya melakukan itu," ujar Niki saat itu.
Merasa jengkel dengan pernyataan NM tersebut, Farhat kembali bercuit lewat akun Twitter. "Gak ada bahan berbicara, NM dibayar, terpaksalah ngaku ada artis prostitusi! Jijik aku melihat pengakuan artis NM ini! Malu! Malu! Malu!" tulisnya.
Farhat menganggap pernyataan NM menjatuhkan pembelaan Anwar Fuadi selaku Ketua Umum Persatuan Artis Sinetron Indonesia (Parsi) dalam membersihkan nama baik para selebritas.
"Anwar Fuadi mati2an bela artis "ga ada artis prostitusi" eh malah si NM ngakunya bertolak belakang!" tulis Farhat Abbas. "Harusnya semua artis yang baik-baik berkumpul dan protes dengan kejadian iklan artis jadi pelacur, bersihkan nama profesi mereka, pasti polisi tak ada bukti."
Sampai saat ini Nikita Mirzani yang diduga wanita berinisial NM, belum berhasil dikonfirmasi terkait cuitan Farhat Abbas.
LUHUR PAMBUDI
Berita terkait
Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong
10 hari lalu
"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong
Baca SelengkapnyaFarhat Abbas Laporkan Gilbert Lumoindong soal Dugaan Penistaan Agama
13 hari lalu
Khotbah Gilbert Lumoindong yang membandingkan zakat di Islam dan Kristen dilaporkan ke polisi atas tuduhan penistaan agama
Baca Selengkapnya5 Caleg Artis dengan Perolehan Suara Terendah
55 hari lalu
Sejumlah caleg artis diprediksi gagal ke Senayan karena perolehan suara yang minim
Baca SelengkapnyaKetua KPU Dilaporkan ke DKPP Soal Pelecehan Seksual
25 Desember 2022
Ketua KPU Hasyim Asyari dilaporkan ke DKPP soal dugaan pelecehan seksual terhadap Mischa Hasnaeni Moein alias Wanita Emas.
Baca SelengkapnyaBaim Wong Klaim Konten Prank KDRT-nya tidak untuk Rendahkan Polisi
7 Oktober 2022
Baim Wong mengklaim video prank laporan KDRT-nya ke polisi untuk edukasi ke masyarakat
Baca SelengkapnyaBaim Wong dan Paula Verhoeven Penuhi Panggilan Polisi soal Video Prank KDRT
7 Oktober 2022
Pasangan Baim Wong dan Paula Verhoeven dilaporkan polisi atas tuduhan laporan palsu karena membuat konten prank KDRT
Baca SelengkapnyaBegini Isi Gugatan Farhat Abbas atas Tersingkirnya Partai Pandai di Tahapan Pemilu
18 Agustus 2022
Farhat Abbas mengklaim sudah melengkapi seluruh persyaratan Partai Pandai sesuai rentang waktu yang diberikan hingga 14 Agustus 2022.
Baca SelengkapnyaFarhat Abbas Layangkan Gugatan ke Bawaslu Soal Keputusan KPU yang Tak Loloskan Partai Pandai
18 Agustus 2022
Farhat Abbas menyatakan telah melengkapi dokumen persyaratan untuk menjadi calon peserta Pemilu 2024 ke KPU.
Baca Selengkapnya16 Parpol Gagal Jadi Peserta Pemilu 2024: Partai Besutan Farhat Abbas hingga Cucu Soeharto
16 Agustus 2022
Sebanyak 16 partai gagal menjadi calon peserta Pemilu 2024, karena dokumen pendaftaran mereka dinyatakan tidak lengkap hingga akhir masa pendaftaran pada 14 Agustus 2022.
Baca SelengkapnyaDokumen Belum Lengkap, Prima hingga Partai Farhat Abbas Diberi Waktu sampai 14 Agustus
2 Agustus 2022
Prima, Partai Reformasi dan Partai Pandai Pandai besutan Farhat Abbas disebut sedang menyiapkan kekurangan berkas yang diminta KPU
Baca Selengkapnya