Ketika Bankir dan Jurnalis Main Ketoprak

Reporter

Senin, 4 Mei 2015 22:00 WIB

Pagelaran/ pementasan Ketoprak.TEMPO/Fransiskus

BISNIS.COM, Jakarta -Tawa membahana dari penonton yang memenuhi kursi di Gedung Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Senin (27/4), saat menyaksikan pergelaran seni tradisi ketoprak berlakon Pangeran Samber Nyowo.


Pergelaran hasil kerja sama Adhi Budaya pimpinan seniman senior Aries Mukadi, bekerja sama dengan senior editor dan masyarakat keuangan-perbankan ini penuh adegan pemain lupa dialog dan nama tokoh yang diperankannya.


Maklum saja, para pemain ketoprak kali ini bukan profesional tetapi berasal dari kalangan perbankan dan senior editor. Tidak mengherankan jika istilah perbankan dan ekonomi banyak terselip dalam dialog cerita berlatar belakang sejarah pada 1740.


Latar belakang sejarah tidak membuat ketoprak yang di sutradarai oleh Aries Mukadi menjadi membosankan.


Pertunjukan ini tidak lupa menyelipkan kritik sosial tentang situasi kekinian yang terlihat pada adegan masuknya Pangeran Samber Nyowo yang diperankan Sulasno Lasmono ke atas panggung.


Advertising
Advertising

Kepada sang istri Raden Ayu Inten Ratu Bandoro yang dimainkan Dewan Komisioner OJK Ilya Avianti, Pangeran Samber Nyowo ber sumpah berjuang melawan pasukan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) yang mencampuri pemerintahan Kraton Mataram.


”Negara Mataram yang subur diobrak-abrik oleh VOC. Mengadu domba, aturan diputarbalikkan, hukum mengikuti kekuasaan, pajak naik, beras susah, BBM naik. Aku bersumpah melawan VOC demi kesejahteraan masyarakat,” serunya di depan ibunda Raden Ayu Kusumonarso yang diperankan Komisaris Bank Mandiri Aviliani.


Sejumlah praktisi di kalangan perbankan berperan dalam pergelaran yang berakhir sampai pukul 22.30 WIB itu, a.l. Ketua OJK Muliaman Hadad, Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah, Ketua Umum Perbanas Sigit Pramono, Presiden Direktur Mandiri Sekuritas Abip rayadi Riyanto, Direktur Bank BTPN Anika Faisal, Wakil Direktur Utama Bank Jasa Jakarta Lisawati, dan Presiden Direktur Bank OCBC NISP Surjaudaja.


PEMILIHAN LAKON


Sutradara sekaligus pimpinan Adhi Budaya Aries Mukadi menuturkan pemilihan lakon Pangeran Samber Nyowo sangat pas. Kondisi yang terjadi di zaman Mataram pada 1740 sesuai dengan situasi saat ini.


Pada zaman itu, rakyat kecil sangat kesusahan mencukupi kebutuhan hidupnya karena kekuasaan kongsi dagang asal Belanda itu. Kebencian Pangeran Samber Nyowo terhadap VOC terpicu karena melihat kondisi rakyat yang menderita.


”Kondisi saat ini, saya tidak izinkan permainan ini mengkritik pemerintahan dan menyakiti hati orang lain. Kritik sosial yang muncul dari pemain hanya improvisasi. Mengingat lakon ini menceritakan yang susah, pasti dengan emosi kemarahannya kritik itu keluar dengan sendirinya,” ujar Aries.


Aries mengakui tantangan dalam pergelaran ini adalah mengumpulkan para pemain yang merupakan pejabat di industri perbankan, ekonomi, dan media. Persiapan pergelaran seni ketoprak yang berdurasi tiga jam ini hanya dilakukan dua minggu dengan dua kali latihan.


”Itu pun setiap kali latihan tidak komplit. Saya sebagai sutradara hanya memberikan garis besar ceritanya dan pembicaraan sesuai dengan benang merahnya. Para pemain diberi kesempatakan untuk berimprovisasi,” katanya. Hadirnya bintang tamu dari ranah hiburan a.l. Eko Dj, Whawhien Laora, Marwoto, dan Kirun menyeimbangkan pola pertunjukan tersebut.


Aviliani mengaku tidak kesulitan terlibat dalam pergelaran seni ketoprak ini. Keterlibatannya dalam pentas budaya kali ini sudah kelima kalinya. ”Meskipun dialognya tidak persis sama, yang penting konteksnya sama,” tutur perempuan berparas cantik ini. Antusiasme kalangan profesional terhadap seni ketoprak diakui sebagai menjadi tanda bergairahnya apresasi khalayak kepada dunia ketoprak.


Dia mengharapkan apresiasi yang semakin meningkat membuat kehidupan seniman dapat lebih baik, manajemen gedung pertunjukan dapat menyelenggarakan tontonan gratis bagi masyarakat, dan fasilitas penunjang dapat diperbarui.


”Semua ini menunjukan respons positif terhadap budaya. Salah satunya dengan cara melibatkan orang profesional,” tuturnya.


BISNIS.COM

Berita terkait

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

8 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

12 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

48 hari lalu

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.

Baca Selengkapnya

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

55 hari lalu

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

5 Februari 2024

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

2 Februari 2024

Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

Debat capres terakhir, 4 Februari 2024 salah satunya mengusung tema kebudayaan. Begini harapan budayawan, pekerja seni, dan sastrawan?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

24 Januari 2024

Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

Anies Baswedan janji kepada warga Desak Anies di Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta. Anies menjanjikan Yogyakarta menjadi Kancah Baur Budaya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

23 Januari 2024

Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini.

Baca Selengkapnya

Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

18 Januari 2024

Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

Indonesia terpilih untuk menjadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre dari 11 perwakilan negara anggota ASEAN di Seoul

Baca Selengkapnya