Ada Pelana Pangeran Diponegoro di Galeri Nasional

Reporter

Minggu, 8 Februari 2015 12:05 WIB

Lukisan berjudul "Penangkapan Pangeran Dipanegara" karya Raden Saleh tahun 1857 pada pameran bertajuk Raden Saleh dan awal seni lukis Indonesia di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (4/6). TEMPO/Dwianto Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Matahari sudah di atas kepala, tapi antrean di depan pintu masuk ruang pameran utama Galeri Nasional makin memanjang, hingga mencapai halaman. Sekitar lima belas menit sekali, seorang satpam mempersilakan pengunjung untuk masuk ke ruang pamer.

"Jangan menyentuh benda seni, jangan mengambil gambar dengan lampu flash, dan jangan mengenakan tongsis," ujar satpam tersebut. Mendengar pengumuman itu, beberapa pengunjung belia yang ikut mengantri, kontan memasukkan kembali tongkat narsis milik mereka ke tas yang dititipkan di resepsionis.

Pemandangan yang cukup menggelikan ini mewarnai hari-hari awal pameran Aku, Dipenogoro pada Sabtu, 7 Februari 2015. Pameran hasil kerja sama Goethe Institut, Galeri Nasional, Yayasan Arsari Djojohadikusumo, Erasmus Huis, dan beberapa lembaga ini digelar hingga 8 Maret 2015 mendatang.

Sejarawan Dr Peter Carey, Dr Werner Kraus, dan Jim Supangkat, ditunjuk sebagai kurator pameran. "Pameran ini adalah sebuah apresiasi dan penghargaan terhadap peran dan dedikasi Pangeran Diponegoro," ujar Tubagus Andre Sukmana, Kepala Galeri Nasional.

Pameran ini dibagi dalam dua rangkaian kegiatan. Bagian pertama berupa pameran karya seni yang menampilkan sosok Pangeran Dipoengoro, terutama lukisan. Termasuk di antaranya adalah lukisan asli Pasukan Kita yang Dipimpin Pangeran Diponegoro karya Sudjojono, Pangeran Diponegoro Memimpin Pertempuran karya Basuki Abdullah, dan lukisan Raden Saleh Penangkapan Pangeran Diponegoro yang baru selesai direstorasi.

Sementara itu bagian kedua adalah bagaimana ingatan orang-orang masa kini, termasuk seniman kontemporer, tentang Diponegoro. Sebagian dari seniman menafsir ulang lukisan Penangkapan Diponegoro. Indieguerilla misalnya membuat lukisan itu ala komik Tintin. Atau Heri Dono, yang "memplesetkannya" menjadi Penangkapan Soeharto, dan menggambarnya dengan wajah-wajah tokoh politik nasional seperti Gus Dur dan Megawati.

"Melalui pameran ini, kami ingin melihat bagaimana representasi Diponegoro dalam tahapan yang berbeda," ujar Werner Kraus.

Yang menarik, dalam pameran ini juga dipamerkan tiga benda asli milik Pangeran Diponegoro. Nah, pengunjung bisa menyaksikan pelana yang biasa dikenakan sang pangeran dalam pertempuran. Juga ada tombak Kiai Rondhan, dan tongkat Kanjeng Kyai Tjokro yang baru saja dikembalikan dari Belanda.

Selain itu, digelar pula pameran tentang restorasi lukisan Raden Saleh Penangkapan Diponegoro dan beberapa kegiatan lain, seperti diskusi, pemutaran film, dan pertunjukan teater yang dibawakan Teater Koma.

RATNANING ASIH

Berita terkait

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

36 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

43 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance

Baca Selengkapnya

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.

Baca Selengkapnya

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.

Baca Selengkapnya

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.

Baca Selengkapnya

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.

Baca Selengkapnya

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.

Baca Selengkapnya