Anggota DPR dari Partai Amanat Nasional (PAN) periode 2014-2019, Anang Hermansyah mengikuti gladi bersih pelantikan anggota DPR terpilih di Gedung DPR, Jakarta, 30 September 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah dikritik peneliti senior dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Tommy A. Legowo, yang meminta Mahkamah Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat memanggil Anang Hermansyah terkait dengan rencananya mengurus anak semasa reses parlemen, Anang menjawab lewat akun Twitter-nya. "Jangan membenci mereka yang mengatakan hal buruk tuk menjatuhkanmu, karena merekalah yang buatmu semakin kuat setiap hari," cuit Anang melalui akun @ananghemansyah pada 19 Desember 2014.
Anang dianggap melanggar etika karena mempergunakan waktu reses untuk mengurus anaknya yang lahir pada Ahad, 14 Desember 2014. "Reses itu bukan hari libur, tetapi masa anggota Dewan untuk konsolidasi dengan konstituen. Itu salah kaprah dan melanggar etika. Mahkamah Kehormatan harus segera memanggil," kata Tommy A. Legowo di Jakarta, Jumat, 19 Desember 2014. (Baca: Anang Minta Maaf Soal Tayangan Ashanty)
Sebelumnya, Anang sempat menututrkan akan menggunakan waktu reses untuk mengurus anak pertamanya dengan Ashanty Siddik, yakni Arsy Addara Musicia Nurhermansyah.
Anggota DPR dari dapil Jawa Timur IV (Kabupaten Jember dan Lumajang) itu juga menyiarkan persalinan istrinya lewat salah satu stasiun televisi swasta.
Sebagai anggota Dewan, ujar Tommy, anggota Fraksi Partai Amanat Nasional tersebut seharusnya memanfaatkan waktu reses untuk menemui para pendukung di dapilnya. Pasalnya, setiap anggota mendapatkan biaya reses hingga Rp 1,7 miliar. "Budget itu sudah dianggarkan dan harus digunakan untuk konstituen. Mereka tak boleh pakai untuk keluarga," kata Tommy.
Tommy menjelaskan, selama masa sidang pertama Oktober-Desember 2014, DPR belum bekerja maksimal. DPR belum menyerap aspirasi masyarakat dan menghasilkan banyak undang-undang. Fungsi anggaran DPR juga baru bisa dijalankan tahun depan saat pembahasan APBN 2015. "Anggaran belum ada, tetapi DPR sudah pakai gaji untuk gaji dan reses," kata Tommy.
Sederet Kader PDIP yang Baru Masuk Jelang Pemilu 2024, Ada Once Mekel hingga Ferdinand Hutahaean
18 Januari 2024
Sederet Kader PDIP yang Baru Masuk Jelang Pemilu 2024, Ada Once Mekel hingga Ferdinand Hutahaean
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut tak merasa kehilangan setelah Maruarar Sirait menyatakan mundur. Dia mengibaratkan satu pergi seribu kembali. Siapa saja kader PDIP yang baru?