Seniman, Butet Kertarajasa membacakan monolognya berjudul `Aku Pembunuh Munir` dalam acara peringatan 10 tahun meninggalnya aktivis HAM Munir yang bertajuk `Munir Ada dan Berlipat Ganda` di halaman Omah Munir, Kota Batu, Jawa Timur, 7 September 2014. TEMPO/Aris Novia Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta -Aktor senior Butet Kartaredjasa mendukung kebijakan pemerintah mencabut subsidi BBM. Bagi Butet, sudah tepat Presiden Joko Widodo menerapkan kebijakan ini. (Baca: Mengapa BBM Hanya Naik Rp 2.000?)
"Subsidi jika salah sasaran juga buat apa? Pemerintah tidak menghilangkan subsidi, tapi hanya mengalihkan ke hal pelayanan, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan," kata Butet kepada Tempo, Selasa, 18 November 2014.
Menurut Butet, subsidi harusnya dapat dinikmati masyarakat secara merata, bukan hanya untuk kalangan yang berpunya. "Subsidi BBM kan hanya dirasakan bagi mereka yang punya kendaraan. Masyarakat miskin mana bisa menikmati subsidi tersebut. Negara kita kan masih banyak masyarakat miskin. Jangankan punya mobil, rumah pun mereka masih banyak yang belum punya," ujar Butet. (Baca: Kala Butet Memancing Ahok: Mau Jadi RI 1?)
Butet menilai Jokowi berani mengambil kebijakan yang tidak populer, kebijakan yang membuat Jokowi mendapat banyak kutukan dan memudarkan citranya. "Jokowi berani mengambil risiko dikecam demi kepentingan masyarakatnya nanti," tutur Butet.
Sebelumnya, selain mengumumkannya langsung, Jokowi juga menyampaikan kenaikan harga BBM melalui akun Facebook-nya. "Selamat pagi, selamat beraktivitas saudara-saudaraku. Langkah pemerintah menaikkan harga BBM subsidi karena selama ini subsidi tersebut tidak tepat sasaran. Selama ini pemerintah memerlukan anggaran untuk membangun infrastruktur, namun anggaran tidak tersedia karena dihamburkan untuk subsidi BBM," tulisnya.
"Dengan kenaikan harga tersebut, subsidi tidak dihilangkan, tapi hanya dialihkan ke hal yang produktif, seperti pembangunan infrastruktur berupa jalan, bandara, dan pelabuhan," ujarnya. (Baca: Presiden Panggil Goenawan Mohamad 'Mas')