Agar Tak Punah, Tari Topeng Pamindo Diwariskan  

Reporter

Editor

Eni Saeni

Kamis, 19 Juni 2014 18:20 WIB

Sejumlah anak membawakan tari topeng Pamindo pada pagelaran Revitalisasi dan Pewarisan Seni Tradisional di Subang, Jawa Barat, 18 Juni 2014. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Subang - Hujan baru saja reda. Jalanan basah. Udara yang lembap menjejali halaman kantor Radio Benpas, Subang, Jawa Barat, Rabu malam, 18 Juni 2014. Lima anak menari menggunakan topeng di atas panggung sederhana. Suara musik gamelan mengiringi gerak gemulai para penari yang genit dan lincah.

Topeng yang mereka kenakan berwarna putih dengan hiasan melingkar di atas dahi. Di tengahnya terdapat hiasan kembang tiba dan pilis yang melingkar di pipinya. Kelopak matanya hampir tertutup, sementara hidungnya sedikit mendongkak dan mulutnya sedikit menganga. Mimiknya seperti sedang tertawa cengengesan.

Itulah tari topeng pamindo samba yang ditarikan pada kesempatan pertama dalam pagelaran pewarisan seni tradisional topeng menor. Tari topeng menor itu diwariskan kepada sebelas anak di Sanggar Tari Topeng Menor.

Prosesi pewarisan seni tradisional ini diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat melalui Balai Pengelolaan Taman Budaya.

Menor sendiri adalah nama lain Carini, dalang topeng berdarah Cirebon yang tinggal di Dusun Babakan Bandung, Desa Jati, Kecamatan Cipunegara, Kabupaten Subang. Dia berharap, dengan pewarisan ini, seni tradisional topeng menor bisa terus berlanjut dan hidup di tengah-tengah masyarakat. “Apalagi yang darah daging saya ada dua orang, Arina Agustin dan Sunarto, ” kata Carini kepada Tempo.

Kurator seni, Suhendi Afryanto, mengatakan dia sangat khawatir jika tradisi seni yang pelakunya sudah lanjut usia tidak diwariskan. Topeng menor ini mungkin suatu saat akan hilang. "Seperti topeng panji yang sudah tidak bisa lagi ditarikan, karena dalang topengnya sudah lupa, niyaganya juga tak lagi menguasai lagu pengiringnya," katanya.

Pewarisan ini dilakukan untuk menyelamatkan seni tradisional topeng menor. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya harus bisa diapresiasi kembali. "Karena masyarakat kini sudah mulai meninggalkan kecintaannya terhadap seni tari topeng, khususnya topeng menor,” kata Suhendi.

Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Jawa Barat Nunung Sobari berharap tradisi topeng menor ini dapat diteruskan oleh pewaris-pewarisnya. Pewarisan ini dapat melahirkan seniman-seniman muda yang dapat melestarikan seni tradisional. “Melalui kegiatan ini, anak-anak muda dapat mengenali berbagai seni tradisional yang ada,” ujar Nunung.

GILANG RAMADHAN

Berita terkait

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

38 hari lalu

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

Acara tahunan SMA Labschool Cibubur akan mengusung tema lingkungan dalam kacamata anak muda di Cravier 2024.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

7 Desember 2023

Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

Butet Kartaredjasa menyebut bahwa pementasan seninya diintervensi oleh pihak kepolisian karena larangan menampilkan satir politik.

Baca Selengkapnya

HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

28 Juli 2023

HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

Komunitas seni dan budaya, Sangkami mengusulkan pementasan seni dan budaya melibatkan para anggota MPR.

Baca Selengkapnya

Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

25 April 2023

Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

Rangkaian Monas Week menyuguhkan pertunjukan musik khas Idul Fitri serta Air Mancur Menari dan video mapping.

Baca Selengkapnya

4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

21 Januari 2023

4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

Acara-acara itu tak sekadar untuk membuat meriah Imlek, tapi memiliki makna di dalamnya.

Baca Selengkapnya

Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

14 Desember 2022

Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

Ada sejumlah agenda seni budaya yang akan kembali digelar di kawasan Kaliurang pada libur Natal dan Tahun Baru.

Baca Selengkapnya

Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

3 September 2022

Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

Gabungan seniman Kabupaten Bekasi kembali manggung untuk memeriahkan Lebaran Anak Yatim setelah dua tahun terhalang pandemi

Baca Selengkapnya

Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

23 Maret 2021

Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

Tari Sri Kayun dan fragmen Suroloyo Wrehaspati dibawakan oleh seniman Kulon Progo dan pegawai pemerintah daerah sebagai penari pendukung.

Baca Selengkapnya

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.

Baca Selengkapnya

Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

1 Desember 2020

Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

Tentu ada beberapa tantangan saat memproduksi pentas teater. Salah satu kendala utamanya adalah mencari cara agar pentas tetap dapat roh.

Baca Selengkapnya