Pembunuhan Wartawan Indonesia Difilmkan  

Reporter

Minggu, 1 Juni 2014 06:09 WIB

Sekelompok pengamen bermain musik di depan sebuah bangunan dengan mural TTS seri Pers dan Media di Jalan Munggur Kota Yogyakarta (14/3). Mural itu dilengkapi gambar wajah Udin, wartawan Bernas yang tewas akibat dianiaya orang tak dikenal 17 tahun lalu. Meski demikian, hingga kini polisi tak berhasil mengungkap pelakunya. TEMPO/Anang Zakaria

TEMPO.CO, Bandung - Sejumlah kasus kekerasan dan pembunuhan jurnalis Indonesia diangkat ke layar lebar. Berjudul Kabar, Kubur, Kabur, film dokumenter itu mengangkat kisah empat jurnalis, yakni Didik Herwanto, Udin, Ridwan Salamun, dan Sori Ersa Siregar.

Film itu diawali dengan kisah Didik Herwanto, fotografer Riau Pos, yang dianiaya anggota TNI Angkatan Udara, Letnan Kolonel Penerbang Robert Simanjuntak, ketika hendak mengambil gambar pesawat tempur Sky Hawk yang jatuh di Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, 16 Oktober 2012. Didik dibanting ke tanah lalu kameranya dirampas. Pengadilan Tinggi Militer I Medan menghukum pelaku dengan vonis 3 bulan penjara dikurangi masa kurungan sementara. (Baca: POM TNI Pengusut Kekerasan Wartawan Padang)

Kasus selanjutnya, pembunuhan wartawan Harian Bernas Jogja, Fuad Muhammad Syafruddin alias Udin. Menurut sutradara film tersebut, Helena Souisa, kasus Udin menjadi memicu pembuatan film dokumenter ini.

"Awalnya, karena kasusnya disebut akan kadaluwarsa, tapi di film hal itu dibantah Artidjo Alkostar," katanya saat diskusi seusai pemutaran film itu di Bandung, Jumat, 30 Mei 2014.

Film yang berdurasi sekitar 45 menit itu juga ikut mengenang kematian jurnalis televisi Sori Ersa Siregar yang tertembak anggota TNI saat ditawan kelompok Gerakan Aceh Merdeka pada 29 Desember 2003. Berikutnya, Ridwan Salamun, jurnalis Sun TV di Tual, Maluku, pada Agustus 2010. Helena mengaku sangat emosional karena Ridwan merupakan kontributor di perusahaannya dulu.

Helena menyajikan tayangan yang belum pernah dilihat publik sekaligus bukti yang melawan pernyataan aparat keamanan. Gambar itu berupa detik-detik sebelum Ridwan tewas. Ia tergeletak di pinggir jalan di antara kaki orang-orang. Menurut Helena, Ridwan terkapar selama 1,5 jam tanpa mendapat pertolongan. "Terlihat ada truk polisi melintas. Polisi sebelumnya bilang tidak masuk ke kerumunan massa," ujarnya. (Baca: Setahun, 20 Kasus Kekerasan pada Jurnalis di Papua)

Film yang dibuat atas kerja sama dengan Aliansi Jurnalis Independen dan Lembaga Bantuan Hukum Pers itu diselingi potongan-potongan gambar saat peringatan Hari Pers Nasional 2014 di Bengkulu. Helena memadukan suasana acara dengan keramaian pedagang kaki lima di luar arena sebagai ironi. "Di acara itu juga tidak dibicarakan para jurnalis yang disiksa dan dibunuh," kata mantan jurnalis sejumlah televisi nasional itu.

Pembuatan film itu dirintis pada 2013 dan rampung Maret lalu. Film tersebut mulai ditayangkan April 2014. Pemutaran perdana di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Selanjutnya, dibawa keliling ke sejumlah lembaga seperti Aliansi Jurnalis Independen di sejumlah daerah. (Baca: Dianiaya, Wartawan Kompas TV Lapor ke Polda DIY)

ANWAR SISWADI

Terpopuler:
Bocah ‎Disetrum Saat Warga Katolik Sleman Diserang

Gunung Meletus, 133 Warga Terjebak di Sangeang Pulo

Pangdam Tanjungpura Minta 10 Tank untuk Perbatasan

Massa Berjubah Kembali Datangi Rumah Julius








Berita terkait

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

30 hari lalu

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

30 hari lalu

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

31 hari lalu

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

Danlanal Ternate meminta maaf atas insiden kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Bacan, Halmahera Selatan.

Baca Selengkapnya

AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

27 November 2023

AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

AJI mendesak kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku

Baca Selengkapnya

Kekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam

17 Agustus 2023

Kekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam

Dua jurnalis mendapat kekerasan saat meliput di Dago Elos. Dipukul di bagian pundak, perut, paha, tangan, rambut dijambak, dan kepala dipentung.

Baca Selengkapnya

Wartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi

29 Juli 2023

Wartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi

Sejumlah wartawan diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar di Restoran Pulau Dua, Senayan

Baca Selengkapnya

Polda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar

27 Juli 2023

Polda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar

Sejumlah jurnalis diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar

Baca Selengkapnya

Jurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku

27 Juli 2023

Jurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku

Sejumlah jurnalis menjadi korban penyerangan saat meliput diskusi Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) di Restoran Pulau Dua, Senayan

Baca Selengkapnya

Baru Dieksekusi ke Rutan, 2 Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Dibawa Lagi ke Mapolda Jatim

6 Juni 2023

Baru Dieksekusi ke Rutan, 2 Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Dibawa Lagi ke Mapolda Jatim

Pemindahan dua tahanan penganiaya jurnalis Tempo ini dikhawatirkan sebagai upaya mengulur masa penahanan.

Baca Selengkapnya

Laporan Yayasan Tifa: Kekerasan terhadap Jurnalis di Level Mengkhawatirkan

21 Mei 2023

Laporan Yayasan Tifa: Kekerasan terhadap Jurnalis di Level Mengkhawatirkan

Jumlah kasus kekerasan terhadap jurnalis per tahun masih di atas 40 kasus.

Baca Selengkapnya