Musikus Ahmad Dhani kebingungan saat melihat kertas suara caleg pada tingkatan DPD dikarenakan tidak ada yang dikenal dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 di TPS 084 Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta (9/4). Ahmad Dhani mengaku lupa cara mencoblos dalam pemilihan tahun ini. TEMPO/Nurdiansah
TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai juru kampanye dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Ahmad Dhani tetap memiliki pilihannya sendiri untuk pemilihan presiden pada 9 Juli 2014 nanti.
"Walaupun saya dari PKB, saya tetap realistis untuk memilih Jokowi atau Prabowo untuk Presiden Indonesia selanjutnya," ujar Dhani saat ditemui seusai melakukan pencoblosan di TPS 084, Kelurahan Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama, 9 April 2014.
Namun, Dhani mengungkapkan bahwa jika persentase PKB dalam pemilu kali ini mencapai 20 persen, maka Rhoma Irama akan dicalonkan sebagai presiden dari PKB dan Dhani pun nantinya akan memilih Rhoma. "Ya, kalau PKB sampai 20 persen, Rhoma akan dicalonkan menjadi presiden. Tapi kan kita harus realistis. Kalau menangnya hanya 10-11 persen ya mana mungkin terpilih," kata suami dari Mulan Jameela itu.
Dhani pun mengungkapkan bahwa masuknya nama Jokowi sebagai salah satu kandidat calon presiden membawa dampak yang baik. "Karena kehadiran Jokowi dapat menggairahkan pemilih baru. Wajah baru gairahkan pemilih baru. Yang tadinya golput, mungkin jadi mengubah keputusannya," kata juri Indonesian Idol itu.
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.