Winky Wiryawan, Pertama Kali Jadi Disc Jockey
Editor
Evieta Fadjar Pusporini
Selasa, 1 April 2014 11:48 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - DJ Winky, 40 tahun, sudah menjalani profesi DJ selama 20 tahun. Sekarang, dunia DJ bisa dijadikan profesi yang dapat menjamin masa depan seseorang. Perbedaan DJ lama dan baru dilihat dari sistemnya.
"Dulu, kalau mau beli lagu harus ke Amerika Serikat atau London, Inggris. Ada teman dari sana, cari lagu, lalu rebutan. Sekarang, tinggal download saja. Tiesto mengeluarkan 10 lagu, tinggal pilih, hanya satu dollar-an," kata Winky kepada Tempo, Kamis, 27 Maret 2014.
Menurut Winky, sekarang orang menikmati musik tanpa peduli DJ-nya siapa, "Semua didasari skill DJ tersebut," katanya. Dulu, dipakai sistem analog, sekarang elektronik dan digital. "Sehingga jiwa atau soulnya menjadi kurang," kata dia.
Winky mulai main di klub kecil bernama Dejavu di kawasan Thamrin. Membawa kotak kosong, sound system yang dia bawa sendiri bersama temannya Hizkia, berdua main di hadapan segelintir orang. "Waktu itu sistemnya, profit sharing, yang beli bir berbagi keuntungan dengan yang main," katanya.
Pernah, suatu kali ia tanya berapa untungnya. Ternyata cuma satu kaleng bir yang waktu itu harganya Rp 3.000. Jadinya, dibagi dua Rp 1.500. "Masih nombok uang parkir Rp 5.000 dan uang taksi pulang ke rumah," katanya.
Winky dan Hizkia main delapan jam setiap malam. "Pengunjungnya terkadang teman-teman sendiri sampai 30 orang," katanya. (Baca: DJ Winky: Kultur dan Senioritas Dalam Dunia DJ) Ia kemudian mendapat kerja di Indika.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
The Raid Dilarang Tayang di Malaysia
Agnes Monica Kalahkan Miley Cyrus di MTV
Nowela Indonesian Idol Tersiksa dengan Penampilannya
Gara-gara Indonesian Idol, 4 Finalis Sadar Gaya