TEMPO.CO, Yogyakarta - Band rock asal Bali, Superman Is Dead atau SID mengaku menjelang tahun politik 2014, banyak partai yang mendekati mereka. "Ada kuning, ada merah," kata penggebuk drum band ini, I Gede Ari Astina atau akrab disapa Jerinx saat ditemui di Yogyakarta, Sabtu, 14 Desember 2013.
Meski demikian, Jerinx mengatakan sikap politik band-nya jelas. "Kami tidak akan netral, tapi terus menjadi oposisi," kata dia.
Pilihan oposisi, kata Jerinx, karena SID tak mau tinggal diam ketika ada kebijakan yang dirasa ngawur dari penguasa terpilih. "Kalau netral berarti kami diam saja, mau pro rakyat atau penguasa ya diam, orang namanya netral," katanya.
Pilihan sikap itu ditempuh karena band yang beranggotakan Bobby Kool (gitar, vokal), Eka Rock (bass), dan Jerinx (drum) masih saja menemukan kondisi wilayah yang karut-marut akibat korupsi tak terkendali.
Tak terkecuali di Pulau Bali dengan banyaknya bentang alam yang diubah menjadi kawasan padat modal dan kian melupakan aspek lingkungan serta kesejahteraan rakyat. SID menduga kuat permainan uang dan kekuasaan di balik penataan ruang di pulau dewata makin liar setelah otonomi.
"Peraturan sebenarnya sudah ada, termasuk untuk lingkungan. Tapi mungkin karena orangnya bisa dibeli, jadi semua gampang dilanggar," kata musisi yang aktif bersama puluhan seniman di Bali menyerukan penolakan rencana reklamasi di Teluk Benoa oleh investor itu.
