Keluarga Pastikan Anang- Ashanty Tidak Dibayar  

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Minggu, 15 September 2013 09:55 WIB

Bupati Jember Muhammad Zainal Abidin Djalal (kiri), bersama Anang Hermansyah (kanan) mengikuti jalan santai di Jember, Jawa Timur, Jumat (6/7). ANTARA/Seno S.

TEMPO.CO, Jember - Keluarga besar Anang Hermansyah mengatakan bahwa suami Ashanty itu tidak mendapat bayaran dalam acara ngunduh mantu di Kabupaten Jember pada Juli 2012 lalu. "Diberi waktu dan kesempatan dalam acara begitu saja, sudah melampaui nilai uang atau bayaran. Itu sebuah kepercayaan yang luar biasa, lebih dari sekadar dibayar," kata Arum Sabil, perwakilan keluarga Anang, Ahad, 15 September 2013.

Arum adalah pengusaha agrobisnis di Jember yang ditunjuk sebagai koordinator keluarga dalam acara ngunduh mantu Anang-Ashanty dalam rangkaian Bulan Berkunjung ke Jember (BBJ) pada 2012 lalu. Saat datang ke Jember pada 4 Juli 2012 lalu, Arum menjadi sopir mobil yang membawa pasangan Anang-Ashanty keliling Kota Jember.

Mantan Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) itu juga mengatakan, alasan mengajak pasangan pesohor itu karena ingin menjadikan keduanya duta Kabupaten Jember. Sebagai artis asal Jember yang sukses, Anang sebagai simbol kebanggaan masyarakat dan Pemerintah Daerah Jember, sekaligus mereka ingin menggaet investor bangunan. "Jadi, keluarga melihat itu tujuan mulia dan juga sebuah kehormatan bagi kami untuk ikut dalam kegiatan BBJ," katanya.

Arum juga menepis tudingan bahwa Anang-Ashanty menggunakan dana APBD Jember. Menurut dia, seluruh kebutuhan Anang-Ashanty sejak berangkat dari Jakarta dan selama berada di Jember ditanggung oleh keluarga. Biaya untuk transportasi, konsumsi dan akomodasi pasangan artis yang membawa puluhan kru saat itu, kata dia, diperoleh dari urunan keluarga besar Anang. Keluarga besar Anang dan Ashanty tidak ingin merepotkan Pemda Jember dan Panitia BBJ soal dana atau biaya. "Kalau toh di Pendopo disiapkan pelaminan dan lain-lain, ya wajar namanya Bupati jadi tuan rumah acara itu. Tapi itu urusan pendopo dan pemda, kami tidak ikut-ikut,"kata Arum, yang menolak menyebut angka untuk biaya yang terlihat mewah itu.

Catatan Tempo, setelah acara ngunduh mantu itu dilakukan pada Jumat, 6 Juli 2012 malam, Bupati Jember MZA Djalal juga menjawab tudingan sejumlah orang yang mengatakan acara tersebut menggunakan dana APBD. Saat itu dia menegaskan acara ngunduh mantu itu itu dibiayai oleh pihak keluarga Anang-Ashanty dan sponsor. "Dari Rp 10 miliar dana APBD untuk BBJ, tidak ada untuk acara ini. Saya sudah cek dan saya yang bikin SK (Surat Keputusan) penggunaan dana itu untuk semua kegiatan BBJ, bukan acara ngunduh mantu,"kata dia.

Djalal juga mengatakan bahwa mulai saat itu Anang Hermansyah dan Ashanty resmi menjadi duta Kabupaten Jember. "Mereka menjadi duta yang akan mempromosikan kekayaan potensi Jember kepada dunia," katanya.

Dia menambahkan, Anang Hermansyah adalah salah satu selebriti asal Jember yang memiliki prestasi luar biasa. Karena itu, dengan menjadi duta Jember, dia optimistis, ke depan kota tembakau itu akan semakin maju. "Dia salah satu putra daerah yang menjadi inspirasi kreatif, khususnya anak-anak muda," ujarnya.

Djalal juga menegaskan acara ngunduh mantu itu memang sengaja dilakukan untuk mempopulerkan Jember di kancah nasional dan internasional. Jika Anang Hermansyah dan istrinya hanya ditampilkan dalam acara artis pulang kampung, kata dia, dirasa kurang heboh. "Apalagi pas momen Bulan Berkunjung ke Jember (BBJ) tahun ini yang temanya spektakuler. Jadi, ya sekalian dibikinlah acara ngunduh mantu ini,"katanya.

MAHBUB DJUNAIDY

Berita terkait

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

31 menit lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

2 jam lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

11 jam lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

1 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

1 hari lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

1 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

1 hari lalu

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

Nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

2 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

Syahrul Yasin Limpo saat menjabat Menteri Pertanian kerap meminta pegawai Kementan untuk membayar berbagai tagihan, termasuk untuk kacamata.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

3 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

3 hari lalu

Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

Kasus bullying atau perundungan di sekolah Internasional Binus School Serpong segera memasuki babak baru.

Baca Selengkapnya