TEMPO.CO, Jakarta - Ratna Sarumpaet memaknai usia Indonesia ke-68 dengan rasa sedih. Menurut aktivis wanita ini, Indonesia semakin hari semakin mengalami kemunduran dan masih belum merdeka.
"Merdeka yang mana? Kita ini masih terus di ambang kemerdekaan," ujar Ratna Sarumpaet ketika dihubungi oleh Tempo, Jumat, 16 Agustus 2013.
Ratna mengatakan kemunduran bangsa ini terlihat dari sistem yang dirusak sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila tak terlihat pada saat ini. Indonesia mungkin sudah merdeka secara administratif, namun secara kenyataan masih jauh dari merdeka.
"Kita ini masih merasakan krisis, krisis ekonomi dan banyak lainnya," katanya. Secara nyata, kemerdekaan masih belum layak bagi Indonesia karena belum menyentuh seluruh rakyat Indonesia, yang kehidupannya masih banyak berada di bawah garis kemiskinan. "Saya mau nangis, merdeka yang mana buat Indonesia?"
Kesedihannya memuncak ketika karya teater terakhirnya, Titik Terang, hilang dari pemberitaan. "Titik Terang diblok sama SBY," ujarnya.
Menurut dia, Titik Terang adalah luapan dirinya untuk memperlihatkan keadaan Indonesia. Lewat Titik Terang, ia ingin masyarakat belajar. Sayangnya, ada pihak-pihak yang tak menginginkan Titik Terang dipelajari.
Karena itu, Ratna Sarumpaet berduka. Jika ditanya, Ratna akan mengatakan makna kemerdekaan tahun ini adalah kesedihan untuk negara yang berusia 68 tahun.
