TEMPO.CO, Jakarta - Hotman Paris sebagai kuasa hukum Inul Daratista menilai ada keganjilan dalam perseteruan antara Inul Daratista dan Karyta Cipta Indonesia (KCI). Hotman mengatakan KCI masih bersikap seolah-olah masih menjadi anggota Confederation of Societies of Authors and Composers (CISAC), padahal KCI telah "ditendang" dari organisasi tersebut.
"Hari ini seharusnya menarik, mereka seolah-olah masih berhak tarik royalti lagu-lagu internasional," kata Hotman di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis, 4 April 2013. Pihak Inul juga telah menyiapkan saksi sebanyak lima orang, termasuk saksi fakta dan saksi ahli.
Pedangdut "goyang ngebor" ini mengatakan selama ini ia telah membayar royalti sesuai dengan tarif. Namun, Inul merasa keberatan dengan tarif Rp 3,5 juta per ruangan, atau dengan kalkulasi melebih Rp 200 juta untuk seluruh outlet karaoke yang dimilikinya. "Kalau tarif sekian, tiap asosiasi minta ya bangkrut. Makanya saya minta kesepakatan, biar enggak berat," Inul menjelaskan.
Inul telah menegaskan jika tidak ada titik temu, ia akan memutuskan kerja samanya dengan KCI. "Kalau memang enggak bisa diajak kerja sama, temukan solusi yang baik, delete!" katanya. Inul tidak akan lagi memutarkan lagu-lagu di bawah naungan KCI, dan nantinya yang akan dirugikan adalah para pecipta lagu.