TEMPO.CO, Seoul - Salah seorang personel boyband 2PM, Nichkhun Horvejkul, memutuskan untuk menjadi sukarelawan kemanusiaan. Konon, anggota boyband asal Korea Selatan tersebut sudah menjadi sukarelawan sejak dua pekan lalu di sarana untuk anak-anak berkebutuhan khusus, di Distrik Seongbuk, Seoul, seperti dilansir laman Allkpop.
Penyanyi yang terlibat dalam sebuah kecelakaan karena mengendarai mobil dalam keadaan mabuk ini sempat mengatakan akan cuti sementara dari dunia hiburan untuk merenung atas kecelakaan tersebut.
Setelah menimbang lokasi, dia memutuskan untuk menjadi sukarelawan untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
Nichkhun sudah mengunjungi pusat perawatan dan menghabiskan waktu dengan anak-anak secara reguler sejak dua minggu lalu. Nichkhun memilih sarana ini karena dia sendiri beragama Buddha.
Banyak yang sudah mengetahui kegiatan Nichkhun tersebut, namun artis kelahiran California ini mengaku tidak ingin kegiatannya ini diberitakan.
Dia khawatir akan muncul opini publik yang negatif. Nichkhun tampaknya meminta agensi JYP Entertainment untuk merahasiakannya.
Staf dari sarana tersebut juga tidak mau berkomentar banyak mengenai hal tersebut. Perwakilan sarana tersebut mengatakan, "Nichkhun berada di sini layaknya sukarelawan lainnya sehingga sulit membicarakan hal lain."
Pegawai lain pun tidak mengetahui secara terperinci mengenai bagaimana Nichkhun menghabiskan waktunya di dalam sarana. Menurut mereka, Nichkhun tidak banyak bicara. Bahkan warga setempat tidak menyadari kehadiran Nichkhun meski sudah sering datang dalam dua minggu terakhir ini.
Berita Nichkhun menjadi sukarelawan pun sudah tersebar di jejaring sosial.
Dakwaan terhadap Nichkhun karena mengendarai mobil dalam keadaan mabuk mengejutkan banyak orang. Namun, karena Nichkhun mengakui kesalahannya serta berusaha menebusnya, masyarakat pun bisa merasakan kesungguhannya menjadi sukarelawan.
Sebelumnya dilaporkan bahwa Nichkhun dikenai denda hingga 4 juta won, atau sekitar Rp 30 juta, karena mengemudi dalam keadaan mabuk.
