Bentara Budaya Bali Pamerkan Cungkil Kayu Winarso Taufik

Reporter

Editor

Sabtu, 6 Agustus 2011 15:03 WIB

TEMPO Interaktif, Denpasar - Bentara Budaya Bali menampilkan karya-karya cukil kayu Winarso Taufik dalam ajang pameran seni rupa bertajuk Rimba Senja Kala.

Pameran yang berlangsung sejak Sabtu, 6 Agustus 2011, hingga Minggu, 14 Agustus 2011, merupakan bagian dari penghargaan bagi Winarso setelah memenangi Trienal Seni Grafis Indonesia 2009. “Bagi kami pameran ini menjadi sarana perenungan tentang apa yang terjadi di sekitar kita,” kata pengamat Seni Jean Couteau saat membuka pameran.

Winarso menyebutkan 30 karya yang dipamerkannya berfokus pada alam. Di situ tampak asap yang menyelimuti kehidupan, pohon-pohon yang tumbang ditebang hingga tak tersisa, truk-truk pengangkut kayu, manusia-manusia yang memadati jalanan, pekat asap kendaraan, dan juga tengkorak bertopi yang mengibarkan bendera seakan meminta pertolongan.

Winarso ingin mengajak penikmat karyanya merefleksikan hiruk-pikuk yang menodai keheningan alam. “Adalah sesuatu yang sangat menyenangkan mengamati kehidupan manusia dan alam saat ini,” ujarnya.

Bagi Winarso, satu sama lain seolah saling memberi arti. Namun pada saat yang bersamaan masing-masing saling melukai.

Winarso adalah seniman kelahiran Kebumen, Jawa Tengah, 7 November 1977. Dia sempat mengenyam pendidikan seni rupa di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Ia pernah membuat sebuah buku tebal tanpa teks tapi diisi dengan cukilan kayu yang dikerjakan dengan teknik dan kerumitan tinggi, yang kemudian berhasil memikat dan menarik perhatian dewan juri Trienal Seni Grafis Indonesia 2009.

Menurut Hendro Wiyanto, kurator pameran, karya-karya Winarso menggunakan teknik cetak dalam Itaglio. Di antaranya etsa, aquatint, dan drypoint.

Etsa merupakan teknik cetak yang menggoreskan pelat logam (tembaga, seng, atau baja) yang ditutup dengan lapisan sejenis lilin, kemudian digoreskan dengan jarum etsa, sehingga bagian logam terbuka dan dicelupkan dalam larutan asam untuk mengikis plat yang digores.

Adapun aquatint merupakan variasi dari etsa. Teknik ini menggunakan asam untuk menggambar cetakan pada plat logam dan serbuk resin untuk menciptakan efek tonal. Sedangkan drypoint memakai alat burin berbentuk V. Dengan demikian goresannya akan meninggalkan kesan kasar pada tepi garis.

ROFIQI HASAN





Advertising
Advertising

Berita terkait

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

35 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

42 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance

Baca Selengkapnya

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.

Baca Selengkapnya

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.

Baca Selengkapnya

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.

Baca Selengkapnya

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.

Baca Selengkapnya

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.

Baca Selengkapnya