Bicara dari Balik Tembok New York  

Reporter

Editor

Senin, 27 September 2010 17:06 WIB

(Foto:Daniel Tutt)
TEMPO Interaktif, Washington - Tahun ini, pada peringatan serangan 11 September, banyak orang Amerika khawatir kekerasan akan terjadi sebagai akibat dari rencana pembakaran Al-Quran dan kontroversi seputar pusat kebudayaan Islam, Park51, di pinggiran Manhattan. Syukurlah, hari itu berlalu tanpa letupan kerusuhan yang berarti.

Sehari setelah 11 September, saya membantu penyelenggaraan kegiatan antariman perdana di Park51. Kegiatan ini menghimpun 100 mahasiswa dan tokoh masyarakat dari seluruh penjuru New York. Tujuan kegiatan ini adalah menawarkan kesempatan kepada nonmuslim untuk berdialog dengan orang-orang Muslim di sekitar mereka, yang memungkinkan semua peserta menggali beberapa masalah yang lebih dalam seputar kontroversi Park51. Beragam topik didiskusikan, mulai dari peran media, ekstremisme dalam Islam dan agama-agama lain, hingga batas-batas kebebasan beragama.

Meskipun media sering berlebihan mewartakan Park51, dengan terus menyebutnya sebagai "Masjid Ground Zero", banyak orang sering tak mau memahami bahwa misi pokok pusat kegiatan ini adalah menawarkan "fasilitas rekreasi dan pendidikan kelas dunia" dan akan menyediakan "sebuah mimbar bagi perbincangan lintas identitas."

Meski malam itu hujan dan ada penjagaan ketat, kami berkumpul di dalam gedung lama Park51 untuk berdialog selama tiga jam. Acara dimulai dengan pemutaran film Talking Through Walls: How the Struggle to Build a Mosque United a Community (Bicara dari Balik Tembok: Bagaimana Perjuangan Membangun Masjid Mempersatukan Masyarakat), sebuah film dokumenter PBS peraih penghargaan tentang penentangan serupa terhadap pembangunan sebuah pusat kegiatan Islam di daerah pinggiran kota New York pada 2005. Film ini memberikan cermin bagi perdebatan tentang Park51, dan memperlihatkan bagaimana misinformasi, ketidakpercayaan dan kecurigaan terhadap Muslim bisa menciptakan suatu lingkungan xenofobia dan prasangka.

Komunitas muslim yang digambarkan dalam film tersebut membangun sebuah koalisi antariman yang terdiri atas orang-orang Budha, Katolik Roma dan Yahudi yang termotivasi untuk mendukung komunitas muslim atas dasar komitmen terhadap nilai-nilai seperti kebebasan dan pluralisme agama.

Setelah berbicara dengan beberapa orang di sana, jelas bahwa banyak orang dalam ruangan itu mendukung pembangunan Park51, sedangkan yang lain ragu, dan banyak lagi yang lain punya banyak pertanyaan: program seperti apa yang ditawarkan Park51 kepada masyarakat? Akankah Park51 mengurangi radikalisme atau malah membantu perkembangannya di kalangan muslim? Seperti diperlihatkan hasil sebuah jajak pendapat Time Magazine pada Juli 2010, hampir 70 persen orang Amerika menentang pembangunan Park51. Karena emosi seputar pusat kegiatan ini begitu tinggi, saya tidak tahu apakah nantinya akan terjadi ledakan kemarahan, atau perdebatan yang beradab.

Untuk mulai menyimak dialog lebih dalam, kami lebih dulu mengadakan suatu aktivitas pemecah ketegangan. Masing-masing orang dihadapkan dengan orang asing di dekatnya dan berbagi siapa pahlawan pribadi mereka dan arti nama mereka. Interaksi ini dirancang untuk memanusiawikan orang lain dan membangun sikap saling percaya melalui aktivitas menyampaikan informasi yang bersifat pribadi.

Alih-alih mendiskusikan isu-isu alot, kami lebih dulu membangun keakraban.

Kami kemudian dibagi ke dalam beberapa kelompok yang masing-masing terdiri atas lima orang untuk mendiskusikan film Talking Through Walls dan memberi ruang yang nyaman untuk membicarakan pertanyaan-pertanyaan seperti "Apa pandangan Anda tentang sebuah pusat kegiatan Islam yang ideal?" atau "Bagaimana Anda ingin diperlakukan oleh suatu masyarakat di mana Anda membangun sebuah pusat keagamaan?"

Di akhir diskusi kelompok kecil, masing-masing kelompok menceritakan apa yang mereka bicarakan. Banyak yang mengungkapkan pandangan bahwa tantangan-tantangan yang dihadapi Amerika--meningkatnya kejahatan kebencian terhadap Muslim, penentangan masjid di belasan kota, dan kurangnya nonmuslim di Amerika mengenal Islam--menawarkan sebuah peluang. Tantangan-tantangan ini bisa memberi kesempatan bagi Muslim Amerika untuk menyampaikan hal yang benar tentang agama mereka kepada orang-orang di sekitar mereka.

Beberapa kelompok mengungkapkan perasaan tak berdaya dan menekankan perlunya kerja sama antariman untuk melawan gelombang prasangka antimuslim ini. Yang lain mengungkapkan perlunya pendidikan tentang Islam dan lebih banyaknya kegiatan yang menjalin saling pengertian di New York. Sementara kelompok-kelompok yang lain kesulitan mencari jalan keluar saat waktu yang telah dialokasikan untuk dialog selesai.

Apa yang paling menonjol dalam proses dialog itu adalah bahwa perdebatan tentang pusat kegiatan ini tampak hilang begitu orang-orang mulai saling mengenal dan saling percaya. Dalam waktu tiga jam bertukar pikiran dengan orang-orang asing dari berbagai latar belakang berbeda, kami bisa menanam benih kerjasama antariman tepat di jantung kontroversi Amerika tentang Islam dan kaum Muslim.

Meski kami boleh jadi tidak mengatasi suasana ketegangan dan polarisasi yang kami rasakan sebagai sebuah bangsa, kami telah membangun sebuah model dialog yang diperlukan untuk mengatasinya.


* Daniel Tutt adalah Direktur Proyek 20.000 Dialogues, sebuah prakarsa dialog nasional yang berupaya membangun pemahaman yang lebih baik tentang kaum Muslim. Dia juga anggota 9/11 Unity Walk, kegiatan jalan-jalan damai multi-agama yang diadakan tiap tahun di Washington. Artikel ini ditulis untuk CGNews.

Berita terkait

Pemko Pariaman Targetkan Masjid Terapung Selesai Tahun Ini, Segini Biaya Pembangunannya

21 Februari 2023

Pemko Pariaman Targetkan Masjid Terapung Selesai Tahun Ini, Segini Biaya Pembangunannya

Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat menargetkan Masjid Terapung Kota Pariaman dapat rampung pada 2023. Apa saja keistimewaannya?

Baca Selengkapnya

Orang Tua Siswa SDN Pondok Cina 1 Minta Wali Kota Depok Batalkan Alih Fungsi Lahan Sekolah Jadi Masjid

9 Januari 2023

Orang Tua Siswa SDN Pondok Cina 1 Minta Wali Kota Depok Batalkan Alih Fungsi Lahan Sekolah Jadi Masjid

Wali Kota Depok Mohammad Idris diminta memberikan pemulihan psikologis beserta pemulihan hak para siswa SDN Pondok Cina 1 yang terlanggar.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Masjid Taqwa di Bireuen Aceh Dihalangi, LBH PP Muhammadiyah: Kami Prihatin

31 Oktober 2022

Pembangunan Masjid Taqwa di Bireuen Aceh Dihalangi, LBH PP Muhammadiyah: Kami Prihatin

LBH PP Muhammadiyah menyatakan keprihatinan atas terjadinya penghalangan pembangunan Masjid Taqwa di Bireuen, Aceh. Padahal syarat sudah dipenuhi.

Baca Selengkapnya

Jejak Masjid Agung Solo: Diawali Pemindahan Keraton Kartasura ke Surakarta

15 April 2022

Jejak Masjid Agung Solo: Diawali Pemindahan Keraton Kartasura ke Surakarta

Masjid Agung Solo amat dekat Keraton sebagai pusat pemerintahan dan tempat tinggal raja, alun-alun pusat kegiatan, pasar sebagai sentra ekonomi.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil akan Rancang Desain Dua Masjid Agung di Depok

19 Desember 2021

Ridwan Kamil akan Rancang Desain Dua Masjid Agung di Depok

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan pembangunan dua masjid agung di kotanya akan menggunakan desain yang dirancang oleh Gubernur Ridwan Kamil

Baca Selengkapnya

10 Syarat Memperoleh Bantuan Dana Pembangunan atau Rehab Masjid dari Kemenag

25 April 2021

10 Syarat Memperoleh Bantuan Dana Pembangunan atau Rehab Masjid dari Kemenag

Kemenag melalui Dirjen Bimas Islam menyediakan dana bantuan untuk pembangunan atau rehab masjid musala.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Panggil Jimly Asshiddiqie Jadi Saksi Kasus Korupsi Pembangunan Masjid

9 April 2021

Kejaksaan Panggil Jimly Asshiddiqie Jadi Saksi Kasus Korupsi Pembangunan Masjid

Jimly Asshiddiqie dipanggil dalam perkara dugaan korupsi Masjid Sriwijaya yang telah memunculkan empat tersangka.

Baca Selengkapnya

Anggaran Renovasi Interior Masjid Agung Kalimantan Timur Rp7 M

16 Oktober 2019

Anggaran Renovasi Interior Masjid Agung Kalimantan Timur Rp7 M

Masjid Agung Al Ikhlas kebanggaan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara yang dibangun dengan anggaran lebih kurang Rp38 miliar.

Baca Selengkapnya

Masjid Pertama di Kota Stornoway Skotlandia akan Dibangun

10 April 2018

Masjid Pertama di Kota Stornoway Skotlandia akan Dibangun

Masjid pertama di sebuah kota di Outer Hebrides, Skotlandia akan dibuka musim panas ini.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Meminta Masjid Diisi dengan Pengajian yang Moderat

31 Maret 2018

Jusuf Kalla Meminta Masjid Diisi dengan Pengajian yang Moderat

Jusuf Kalla meminta masjid dilengkapi kegiatan pendidikan dan pengajian moderat. Jusuf Kalla berharap masjid juga membuat masyarakat sejahtera.

Baca Selengkapnya