Jendela Berusia 600 Tahun Milik Jerman Akhirnya Kembali

Reporter

Editor

Rabu, 19 November 2008 13:25 WIB

TEMPO Interaktif , Berlin: Jendela kaca itu akhirnya kembali ke tempat asalnya. Ada enam jendela kaca yang hilang sejak Perang Dunia II, telah ditemukan dan akan dipasang kembali di sebuah gereja di Frankfurt an der Oder, Jerman sebelah timur.


Jendela bergaya gotik yang berusia 600 tahun itu, sebelumnya terpasang di Gereja St. Marienkirche di bungkus dalam kotak dan dikirimkan ke Potsdam untuk menyelematkannya dari peperangan, pada tahun 1941. Saat itu, pengiriman harus melewati perbatasan yang dijaga ketat polisi dengan menempuh jarak 100 kilometer.


Pada tahun 2002, Rusia mengembalikan 111 panel jendela kaca yang ada di tempat penjualan di Hermitage di St. Petersburg. Enam panel jendela terakhir, dipercaya telah hilang, dan sudah tidak diharapkan kembali ternyata telah mengisi museum Pushkin di Moskow pada tahun 2005. Pemerintah Jerman, melalui otoritas kota Frankfurt dan gereja menegosiasikan kembalinya jendela itu.


Advertising
Advertising

Akhirya negosiasi berhasil, Menteri Kebudayaan Bernd Neumann membuka bingkisan yang berisi enam jendela itu, dua hari lalu. “Saya dapat benar-benar percaya bahwa kami akan segera bisa melengkapi karya seni ini,” ujar Martin Patzelt, walikota Frankfurt an der Oder.


Dalam sejarahnya, Komisi Soviet Tropi Stalin merampas sekitar 2,5 juta karya seni dari Jerman Timur usai perang. Setelah Soviet Bersatu mengembalikan 1,5 juta karya seni pada tahun 1950, termasuk sebuah Altar Pergamon ke Berlin dan Lukisan berjudul “Sistine Madonna” ke Dresden.


Kemudian sejak Jerman bersatu tahun 1990, pemerintah menekan Rusia untuk mengembalikan karya-karya seni mereka. Jendela kaca dari Gereja St Marienkirche itu salah satu yang berhasil. Di bawah hukum Rusia, karya seni yang dimiliki Komisi Soviet Tropi adalah milik negara Rusia.


Panel jendela kaca gereja itu, tiga di antaranya menggambarkan Bunda Maria dan kebangktan anti Kristus. Kini enam jendela karya seni itu, siap untuk direstorasi kembali dengan bantuan pemerintah Jerman senilai US$2,5 juta.


Bloomberg| Nur Haryanto



Berita terkait

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

2 Maret 2024

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

15 Januari 2024

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta

Baca Selengkapnya

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

5 Desember 2023

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.

Baca Selengkapnya

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

5 Desember 2023

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

22 Agustus 2023

Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.

Baca Selengkapnya

Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

4 Juli 2023

Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.

Baca Selengkapnya

WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

24 Februari 2023

WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

Royal Conservatoire of Scotland dan WM Mann Foundation menawarkan beasiswa pascasarjana khusus mahasiswa Indonesia di bidang seni pertunjukan.

Baca Selengkapnya

Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

20 Januari 2023

Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

Dede Wahyudin, memajang 67 gambar ukuran kecil dan empat berukuran besar yang dominan berwarna hitam putih dalam pameran tunggal itu.

Baca Selengkapnya

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

17 November 2022

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

Kesenian Islam di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar

Baca Selengkapnya

Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

27 Oktober 2022

Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

Masyarakat Kesenian Jakarta (MKJ) menilai musyawarah yang akan dilakukan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tidak sesuai dengan Pergub DKI

Baca Selengkapnya