Melawan Korupsi

Reporter

Editor

Senin, 28 Juli 2008 13:32 WIB

TEMPO Interaktif, J: Jakarta dilanda kerusuhan. Biang kerusuhan adalah tikus-tikus berbagai ukuran. Bersama kucing, ribuan orang berusaha memburu tikus-tikus itu. Ada kucing yang berhasil menangkap delapan tikus kecil, ada pula yang terseret oleh tenaga tikus besar. Itulah imaji yang tersaji dalam lukisan karya Suraji berjudul Jakarta Berburu Tikus. Lukisan berukuran 153 x 193 sentimeter itu menjadi spesial karena dinobatkan sebagai pemenang utama ajang Jakarta Art Award 2008. Lukisan itu dipilih oleh sembilan juri yang diketuai Srihadi Soedarsono. "Pemilihannya melalui diskusi dan debat yang panjang," kata Srihadi kepada Tempo seusai acara pemberian penghargaan di Pasar Seni Ancol, Jakarta, Jumat lalu. Anggota dewan juri lainnya adalah Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, pengusaha Ciputra Miranda Goeltom, Nyoman Gunarsa, Efix Mulyadi, Suwarno Wisetrotomo, dan S. Malela Mahargasarie. Srihadi menambahkan, lukisan itu dipilih karena mengangkat tema korupsi yang tengah melanda negeri ini. "Supaya yang melihat bisa lebih aware," ujarnya. Selain tema, kata dia, aspek estetika, imaji, pesan, dan filosofi lukisan menjadi alasan juri memilih lukisan itu. Ajang Jakarta Art Award tahun ini adalah yang kedua, setelah yang pertama digelar pada 2006. Menurut ketua panitia, Aurora Tambunan, telah dijaring 3.456 karya 941 pelukis. Jumlah itu diciutkan menjadi 82 nominasi kemudian dipilih 11 pemenang, yang terdiri atas satu pemenang utama, lima pemenang terbaik, dan lima pemenang penghargaan khusus. Predikat karya terbaik jatuh pada Dinamika Masyarakat Urban (karya Cubung Wasono Putro), Undangan yang Tiada Henti dari Tanah Impian (Melodia), Nyanyian Bisu Sebuah Pintu Jakartaku (Edi Sunaryo), The Chandy Persuasion (Sigit Tamtomo), dan H-7/Mudik Lebaran (Noer Dhami). Sementara itu, yang mendapatkan penghargaan khusus adalah karya Agung Suryanto, Khono Sun, Yun Suroso, I Ketut Sadia, dan Undang Sudrajat.Lukisan Jakarta Berburu Tikus kini dipamerkan bersama 81 lukisan nominator lainnya di Galeri Pasar Seni Ancol sejak 25 Juli hingga 15 Agustus mendatang. Pengunjung galeri bisa menikmati karya-karya seniman yang berasal dari seantero Nusantara dengan berbagai gaya lukis, dari pop art hingga realis. Berbagai tema kritik sosial menjadi sajian utama para seniman tersebut. Sebut saja, misalnya, lukisan Undangan yang Tiada Henti dari Tanah Impian karya Melodia yang mengangkat tema urbanisasi, H-7/Mudik Lebaran karya Noer Dhami tentang sumpeknya stasiun, rel, dan kereta api oleh para penumpang yang membludak hingga di atas gerbong, atau tentang pencemaran laut dalam lukisan Teluk Jakarta karya Undang Sudrajat. Kepada Tempo, Suraji mengatakan lukisan bertema antikorupsi itu dibuat karena tema tersebut adalah masalah utama saat ini. "Hanya (melukis) itu yang saya bisa. Itu merupakan salah satu suara seniman," ujar pria kelahiran Bantul yang pernah meraih honorable mention di Hyogo Competition Painting (2005), Jepang, ini. TITO SIANIPAR

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

53 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

Demonstran Aksi Palestina merusak lukisan Arthur Balfour, politikus Inggris yang pada 1917 berjanji memberikan rumah bagi Yahudi di Palestina

Baca Selengkapnya

Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

25 Februari 2024

Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

Menurut Rizky, pameran lukisan karya Barli juga untuk memberi kesempatan bagi orang untuk melihat karya aslinya.

Baca Selengkapnya

Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

9 Februari 2024

Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

Karya unik yang bisa dijumpai di Grey Art Gallery adalah Self Potrait by Van Gogh, 2022. Pembuatnya Abdi Setiawan, menggunakan potongan arang kayu.

Baca Selengkapnya

Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

14 Januari 2024

Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

Pada pameran tunggal kali ini, Ayurika lebih berfokus untuk menampilkan gambar wajah bercorak realis ekspresif.

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

18 Desember 2023

Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

Banyak seniman asal Bali menggelar pameran tunggal karya mereka di Bandung, dua di antaranya mengadakannya akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Intip Hasil Lukisan di Motor Listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft

27 Agustus 2023

Intip Hasil Lukisan di Motor Listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft

Seorang seniman bernama Putu Bonus Sudiana mencoba tantangan baru dengan melukis di bodi motor listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft.

Baca Selengkapnya

Karya-karya Fenomenal Pelukis Legendaris Djoko Pekik

14 Agustus 2023

Karya-karya Fenomenal Pelukis Legendaris Djoko Pekik

Djoko Pekik meninggal 12 Agustus 2023. Berikut beberapa karya fenomenalnya antara lain Berburu Celeng dan Sirkus Adu Badak.

Baca Selengkapnya

Pameran Lukisan Kelompok Flemish di Bandung Angkat Isu Lingkungan Bergaya Klasik

6 Agustus 2023

Pameran Lukisan Kelompok Flemish di Bandung Angkat Isu Lingkungan Bergaya Klasik

Pada pameran lukisan terbarunya kali ini, mereka melukis pemandangan alam bergaya naturalis dan realis seperti lanskap, sungai, dan hutan.

Baca Selengkapnya

Kelompok AbstraX dari ITB Pamerkan Lukisan Realis Hingga Abstrak di Galeri Lawangwangi

6 Agustus 2023

Kelompok AbstraX dari ITB Pamerkan Lukisan Realis Hingga Abstrak di Galeri Lawangwangi

Keragaman itu menunjukkan independensi masing-masing anggota kelompok AbstraX dalam percariannya tentang makna dan arti penting lukisan.

Baca Selengkapnya

Lanskap Batin Cipuk Lewat Lukisan Abstrak

7 Juli 2023

Lanskap Batin Cipuk Lewat Lukisan Abstrak

Cipuk mengaku lebih menyukai lukisan lanskap yang sepi yang membuatnya bisa berdialog dengan diri sendiri dan Sang Pencipta Alam.

Baca Selengkapnya