TEMPO.CO, Jakarta - Ramadan tahun ini merupakan kali kedua kedua Umi Pipik bersama anak-anak tanpa Utadz Jefri Al Buchori. Sebagai manusia, wanita berusia 37 tahun itu mengaku rindu akan sosok almarhum yang akrab disapa Uje.
"Manusiawi kalau rasa itu ada, tapi sebagai muslim kita enggak perlu berlarut dalam kesedihan," ujar Pipik ketika ditemui di The Hall Senayan City, Jumat, 26 Juni 2015.
Menurut ibu dari empat putra dan putri ini, masih banyak yang harus dikerjakan, seperti berbuat kebaikan serta mencari amal. "Kalau kita melihat ke belakang terus, nanti enggak maju-maju. Jadi enggak nabung amal kebaikan," katanya.
Pipik juga mengatakan semua manusia itu akan meninggal. Kita hanya tinggal menunggu masanya. Dengan itu pula, Pipik memberikan pemahaman kepada putra putrinya agar tidak meratapi kepergian ayahnya.
"Aku sudah ajarkan kepada anak-anak bahwa bukan ayah yang memberikan kebahagiaan, bukan ibu yang memberikan kebahagiaan, tapi Allah yang memberikan kebahaagiaan," kata Pipik.
Walaupun telah dua kali menjalani Ramadan tanpa Uje, Ramadan 2015 ini merupakan salah satu momen membahagiakan untuk Umi Pipik. Dia mengaku bulan puasa ini punya banyak waktu bersama putra putrinya.
"Hampir setiap hari sama anak-anak karena untuk program televisi itu kebetulan tapping pagi hari, siangnya ada live di salah satu stasiun televisi," ungkap Pipik. Dengan begitu, setiap sore dia akan berada di rumah untuk berbuka puasa bersama anak-anaknya.
DINI TEJA