TEMPO.CO, Jakarta - Sudjiwo Tedjo ikut hadir dalam jumpa pers menjelang diselenggarakannya acara Wayang World Puppet Carnival 2013 di Jakarta. Pria yang biasa disapa Tedjo ini sedikit bercerita tentang bagaimana wayang di mata para remaja dan sedikitnya minat orang sekarang menyaksikan wayang.
Seniman serba bisa ini menjelaskan kemampuan berdalang yang ia miliki menjadi pengalaman yang luar biasa. “Tahun 1998, musik saya yang menang di MTV Award. Kalau saya enggak jadi dalang, mungkin saya enggak dapat penghargaan. Enggak mungkin saya diundang ke Yunani, ke Jepang, dan Prancis, kalau bukan dari ngedalang. Di sini saya mau menyampaikan betapa berpotensinya wayang," kata Tedjo yang ditemui di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rabu, 28 Agustus 2013.
Selain mencontohkan bahwa besar potensi pewayangan untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke luar dan juga memberikan pengalaman besar pada para seniman, Tedjo pun turut menjelaskan bahwa selama ini ada salah pandangan dari para remaja pada seni dan cerita wayang itu sendiri.
“Saya pernah ngetwit. Followers saya sekitar 500 ribuan. Setelah saya ngetwit tentang Rahwana, ternyata banyak orang yang baru tahu kalau dalam wayang itu terdapat unsur yang kompleks. Kenapa remaja kurang cinta wayang, ternyata mereka selama ini menganggap wayang itu remeh, terlalu hitam putih. Padahal sebetulnya tidak,” katanya.
Wayang itu sebenarnya memenuhi kriteria kesenian yang benar karena di dalamnya mempertemukan kebenaran dengan kebenaran. Hal tersebut ia contohkan dalam kisah Rahwana dan Rama saat memperebutkan Shinta. “Begitu saya twit tentang Rahwana, kaget semuanya. Rahwana pernah mau bunuh diri karena jelek wajahnya, dihalangi oleh Dewa. Lalu dijanjikan oleh Dewa karena alam butuh Yin dan Yang. Ia hidup dengan dijanjikan dua hal, hidup dengan kesaktian tiada tara dan Dewi Widowati yang menitis pada Dewi Shinta. Rama punya kebenaran karena ia suaminya Shinta, Rahwana punya kebenaran karena dijanjikan oleh Dewa," terangnya dengan nada serius.
Berulang kali Tedjo menegaskan bahwa cerita yang baik itu adalah cerita yang dapat memenuhi kriteria kesenian yang benar, yaitu yang mempertemukan kebenaran dengan kebenaran, seperti halnya cerita-cerita dalam pewayangan.
AISHA
Berita Terpopuler
Salami Ribuan Orang, Jajang C Noer Bahagia
Pernikahan Chairani Kalla, Obin Komara Setia Antri
Meriahkan Pesta Putri Kalla, Andien Ingin Menikah
Frau Luncurkan Album di Yogyakarta