Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Harvey Weinstein Didiagnosis Kanker Sumsum Tulang, Jeratan Hukum Masih Berlanjut

image-gnews
Mantan produser film Harvey Weinstein. Etienne Laurent/Pool via REUTERS
Mantan produser film Harvey Weinstein. Etienne Laurent/Pool via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Harvey Weinstein, mantan produser Hollywood yang saat ini masih terseret kasus hukum dugaan pelecehan seksual, dikabarkan mengidap leukemia mieloid kronis, sejenis kanker sumsum tulang. Menurut laporan dari NBC News, penyakit ini menggerogoti Harvey, yang sebelumnya telah mempunyai berbagai masalah kesehatan. 

"Craig Rothfeld, perwakilan kesehatan hukum Tuan Weinstein di Negara Bagian New York, sangat prihatin dengan spekulasi mengenai kondisi medisnya," ujar juru bicara Harvey, Juda Engelmayer, dalam sebuah pernyataan kepada Variety. Ia menambahkan, masalah kesehatan merupakan urusan pribadi dan saat ini pihak Harvey tak akan memberikan komentar lebih lanjut.

Kondisi Kesehatan Memburuk

Produser film Shakespeare in Love itu terakhir kali tampil di pengadilan Manhattan pada September lalu, ia datang menggunakan kursi roda setelah menjalani operasi jantung darurat. Pada kesempatan itu, ia mengaku tidak bersalah atas tuduhan tambahan terkait tindakan kejahatan seksual yang dikenakan pada sepekan sebelumnya di New York. 

Pengacaranya, Arthur Aidala, mengklaim bahwa kliennya hampir meninggal setelah menjalani operasi jantung. Arthur juga menegaskan, sebelumnya Harvey telah dirawat di rumah sakit akibat berbagai masalah kesehatan lain, termasuk diabetes, pneumonia ganda, dan terinfeksi Covid-19 selama masa perawatan.

Deretan Proses Hukum yang Panjang

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada April lalu, Pengadilan Banding Negara Bagian New York membatalkan vonis pemerkosaan Harvey yang dijatuhkan pada 2020. Pengadilan berpendapat bahwa kesalahan terjadi dalam persidangan awal, di mana tiga saksi tambahan diizinkan memberikan kesaksian tentang tuduhan pelecehan mereka sendiri, yang seharusnya tidak diperbolehkan. 

Kesaksian tersebut dinilai memihak dan tidak relevan dengan tuduhan yang dihadapi Harvey. Dengan keputusan ini, vonis tersebut dibatalkan dan persidangan ulang dijadwalkan tentatif pada November, meskipun kini diperkirakan baru akan dimulai awal 2025.

Sebelumnya, Gerakan #MeToo juga mencuat di Amerika Serikat pada 2017 sebagai upaya untuk menyoroti pengalaman korban kekerasan seksual, terutama di industri hiburan. Gerakan ini menyeret sejumlah tokoh publik yang menjadi sorotan, salah satunya Harvey Weinstein.

NBS NEWS | VARIETY

Pilihan Editor: Harvey Weinstein Dikabarkan Tertular Virus Corona di Penjara

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dugaan Pelecehan Seksual di UPH, Komnas Perempuan Sebut Satgas Wajib Edukasi Korban

2 jam lalu

Kampus UPH. Foto : Istimewa
Dugaan Pelecehan Seksual di UPH, Komnas Perempuan Sebut Satgas Wajib Edukasi Korban

Komnas Perempuan mengatakan, dugaan pelecehan seksual oleh dosen kepada mahasiswanya ini harus dibawa ke ranah hukum untuk jadi pembelajaran.


Kemoterapi Tidak Dianjurkan Bagi Pasien Kanker Usia 60 Lebih

2 hari lalu

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Kemoterapi Tidak Dianjurkan Bagi Pasien Kanker Usia 60 Lebih

Pasien kanker berusia lanjut tidak dianjurkan melakukan pengobatan dengan kemoterapi. Ini pengobatan kanker yang disarankan.


Alasan Pasien Kanker Lansia Tak Dianjurkan Pengobatan Kemoterapi

2 hari lalu

ilustrasi kemoterapi (pixabay.com)
Alasan Pasien Kanker Lansia Tak Dianjurkan Pengobatan Kemoterapi

Pakar mengatakan pasien kanker, terutama kanker darah, berusia lanjut tidak dianjurkan melakukan pengobatan dengan kemoterapi. Cek alasannya.


Mantan Presiden Peru Toledo Dihukum karena Terima Suap, Divonis 20 Tahun Penjara

2 hari lalu

Mantan Presiden Peru Alejandro Toledo hadir di pengadilan untuk dijatuhi hukuman selama persidangan atas tuduhan korupsi terkait perusahaan Brasil Odebrecht, di Lima, Peru, 21 Oktober 2024. Poder Judicial del Peru/Handout via REUTERS
Mantan Presiden Peru Toledo Dihukum karena Terima Suap, Divonis 20 Tahun Penjara

Mantan Presiden Peru Alejandro Toledo dinyatakan bersalah menerima suap dari raksasa konstruksi Brasil Odebrecht dan dijatuhi hukuman 20 tahun penjara


2 Jenis Kanker yang Umum Terjadi Pada Pasien Anak

2 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
2 Jenis Kanker yang Umum Terjadi Pada Pasien Anak

Ada beberapa jenis kanker yang paling umum ditemukan pada pasien anak. Apa saja?


UPH Konfirmasi Adanya Kasus Pelecehan Seksual yang Dilakukan Salah Satu Dosen Musik, Ini Kronologinya

2 hari lalu

Kampus UPH. Foto : Istimewa
UPH Konfirmasi Adanya Kasus Pelecehan Seksual yang Dilakukan Salah Satu Dosen Musik, Ini Kronologinya

UPH mengatakan telah menerapkan sanksi administratif berat kepada MS pada 16 Oktober 2024 lalu. Kini MS sudah tidak lagi menjadi dosen di UPH.


UPH Tindak Tegas Dosen Musik Terduga Pelaku Kekerasan Seksual, Berkomitmen Menegakkan Aturan dan Lindungi Korban

2 hari lalu

Kampus UPH. Foto : Istimewa
UPH Tindak Tegas Dosen Musik Terduga Pelaku Kekerasan Seksual, Berkomitmen Menegakkan Aturan dan Lindungi Korban

UPH mengonfirmasi adanya kekerasan seksual yang melibatkan satu dosen di Program Studi Musik, MS.


Tak Hanya Kurang Tidur, Lingkaran Hitam di Bawah Mata Juga Bisa Jadi Gejala Kanker

3 hari lalu

Ilustrasi mata panda. Pexels/Ron Lach
Tak Hanya Kurang Tidur, Lingkaran Hitam di Bawah Mata Juga Bisa Jadi Gejala Kanker

Lingkaran hitam di bawah mata tak hanya tanda adanya masalah kesehatan, penuaan, kelelahan, dehidrasi tapi mungkin juga gejala kanker neuroblastoma.


Polisi Masih Memburu Yandi Supriyadi, Pelaku Pencabulan di Panti Asuhan Darussalam An'nur

6 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi (kanan) bersama Kapolres Metro Tangeang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho (kiri) menunjukan foto tersangka yang masuk dalam DPO saat menggelar keterangan pers terkait penetapan tersangka kasus dugaan pelecehan seksual (rudapaksa) terhadap puluhan anak Panti Asuhan Darussalam An Nur di Mapolres Metro Tangerang Kota, Tangerang, Banten, Selasa, 8 Oktober 2024. Dalam kasus tersebut polisi menetapkan 3 tersangka yakni Sudirman selaku ketua yayasan, Yusuf Bachtiar selaku pengasuh dan 1 tersangka yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Yandi Supriyadi. ANTARA/Muhammad Iqbal
Polisi Masih Memburu Yandi Supriyadi, Pelaku Pencabulan di Panti Asuhan Darussalam An'nur

Yandi Supriyadi, 29 tahun buron di kasus pencabulan panti asuhan Darussalam An'nur belum ditemukan.


5 Jenis Penyakit yang Disebabkan Kecanduan Alkohol

6 hari lalu

Ilustrasi pria minum alkohol. campusdiary.co.ke
5 Jenis Penyakit yang Disebabkan Kecanduan Alkohol

Minum alkohol secara berlebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis yang mematikan.