Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Beda Pandangan Dimas Anggara dan Nadine Chandrawinata Soal Pengelolaan Sampah

image-gnews
Pesohor Nadine Chandrawinata dan Dimas Anggara saat ditemui di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan pada Rabu, 23 Oktober 2024 usai jumpa pers bersama Kumpulin.id yang mengangkat tema 'Wujudkan Pengelolaan Sampah menjadi Bernilai Ekonomi melalui Sosialisasi, Edukasi dan Pemanfaatan Teknologi Digital'. TEMPO/Jasmine
Pesohor Nadine Chandrawinata dan Dimas Anggara saat ditemui di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan pada Rabu, 23 Oktober 2024 usai jumpa pers bersama Kumpulin.id yang mengangkat tema 'Wujudkan Pengelolaan Sampah menjadi Bernilai Ekonomi melalui Sosialisasi, Edukasi dan Pemanfaatan Teknologi Digital'. TEMPO/Jasmine
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aktor Dimas Anggara bercerita momen saat ia dan istrinya, Nadine Chandrawinata mempunyai perbedaan pandangan dan cara pengelolaan sampah. Meskipun sama-sama peduli lingkungan, keduanya juga memiliki pendekatan yang berbeda dalam menyuarakan isu tersebut.

Sempat Berbeda Pandangan tentang Plastik

“Kita sempat cekcok dulu, ya. Saya pengguna plastik, dia anti-plastik," ujar Dimas Anggara, ditemui di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan pada Rabu, 23 Oktober 2024 usai jumpa pers bersama Kumpulin.id, gerakan peduli lingkungan. 

Bagi aktor kelahiran 1988 itu, plastik memiliki manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Namun, ia juga menekankan pentingnya menggunakan plastik secara bijak seperti melakukan daur ulang.

Pendekatan Berbeda Soal Kepedulian Lingkungan

Nadine, yang dikenal sebagai aktivis lingkungan, punya cara tersendiri dalam menyuarakan kepeduliannya. Ia lebih suka melakukan aksi nyata. “Aku turun ke lapangan, ikut volunteer bersihin pantai, atau menanam bakau,” ungkap Puteri Indonesia 2005 itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menekankan bahwa setiap orang bisa berkontribusi pada pelestarian lingkungan dengan cara yang berbeda. Bagi ibu dua anak itu, menjaga lingkungan tak harus selalu seragam. Seperti suaminya, dengan ketertarikannya pada seni punya pendekatan berbeda melalui film. Tahun ini, Dimas menyutradarai film berjudul  #OOTD: Outfit of the Designer. “Itu tentang fashion, tapi bikin baju-baju designernya itu dari limbah” kata Nadine.

Perbedaan cara itu juga terlihat dalam pemanfaatan sisa makanan. Dimas lebih suka langsung mengolah sisa makanan sebagai pupuk tanaman. Sementara Nadine lebih memilih membuat pupuk kompos. "Jadi aku gali lagi tanamanku lalu aku masukin (sisa makanan) ke dalam situ," ungkap Dimas.

Adapun saat ini keduanya juga terlibat dalam gerakan Kumpulin.id yang mengusung visi mengembangkan ekosistem industri sampah dengan teknologi Triple Tech (Transparency, Traceability, Transactional Proven). Teknologi ini bertujuan untuk mendorong pengelolaan sampah yang lebih terukur dan berdampak ekonomi, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Mereka juga berupaya menghubungkan pemulung, pengepul, dan pelaku industri dengan lembaga keuangan. Gerakan ini diharapkan bisa menciptakan nilai ekonomi baru dari pengelolaan sampah, sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.

Pilihan Editor: Nama Anak Kedua Nadine Chandrawinata - Dimas Anggara, Lahir di Hari Kesaktian Pancasila

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Nadine Chandrawinata dan Dimas Anggara Serukan Urgensi Pengelolaan Sampah Bernilai Ekonomi

14 jam lalu

Pesohor Nadine Chandrawinata dan Dimas Anggara saat ditemui di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan pada Rabu, 23 Oktober 2024 usai jumpa pers bersama Kumpulin.id yang mengangkat tema 'Wujudkan Pengelolaan Sampah menjadi Bernilai Ekonomi melalui Sosialisasi, Edukasi dan Pemanfaatan Teknologi Digital'. TEMPO/Jasmine
Nadine Chandrawinata dan Dimas Anggara Serukan Urgensi Pengelolaan Sampah Bernilai Ekonomi

Pasangan Nadine Chandrawinata dan Dimas Anggara mengajak masyarakat untuk mengolah sampah yang bernilai ekonomi.


Perjuangan Tina Rambe Melawan Pabrik Sawit, dari Demonstrasi hingga Memeluk Anak dari Balik Jeruji Tahanan

17 hari lalu

Tina Rambe saat menjalani persidangan di PN Rantauparapat, Sumatera Utara. Dok: Istimewa
Perjuangan Tina Rambe Melawan Pabrik Sawit, dari Demonstrasi hingga Memeluk Anak dari Balik Jeruji Tahanan

Aktivis lingkungan Tina Rambe divonis penjara lima bulan 21 hari gara-gara menggelar unjuk rasa melawan pendirian pabrik sawit.


Tina Rambe Tolak Pabrik Kelapa Sawit Dibui, Sebelumnya Aktivis Lingkungan Daniel Tangkilisan Dijerat Hukum

19 hari lalu

Tina Rambe saat menjalani persidangan di PN Rantauparapat, Sumatera Utara. Dok: Istimewa
Tina Rambe Tolak Pabrik Kelapa Sawit Dibui, Sebelumnya Aktivis Lingkungan Daniel Tangkilisan Dijerat Hukum

Tina Rambe dibui setelah menolak pabrik kelapa sawit. Masalah hukum pernah menyasar aktivis lingkungan lainnya, Daniel Tangkilisan.


BRI Dorong Perubahan Perilaku Pengelolaan Sampah Melalui "Tukar Botolmu Raih Poinmu"

20 hari lalu

BRI menyediakan Reverse Vending Machine (RVM) untuk daur ulang botol plastik pada ajang MotoGP Mandalika 2024. Dok. BRI
BRI Dorong Perubahan Perilaku Pengelolaan Sampah Melalui "Tukar Botolmu Raih Poinmu"

Program ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran pengunjung akan pentingnya daur ulang


BRI Peduli Yok Kita Gas, Kelola Sampah di Perhelatan MotoGP Mandalika 2024

20 hari lalu

BRI menyediakan Reverse Vending Machine (RVM) untuk daur ulang botol plastik pada ajang MotoGP Mandalika 2024. Dok. BRI
BRI Peduli Yok Kita Gas, Kelola Sampah di Perhelatan MotoGP Mandalika 2024

Ajang MotoGP Mandalika menjadi momentum bagi BRI untuk berkontribusi dalam menciptakan lingkungan Mandalika yang lebih berkelanjutan, selaras dengan SDGs.


Fakta Penting Aktivis Lingkungan Tina Rambe yang Dibui karena Tolak Pabrik Kelapa Sawit

21 hari lalu

Tina Rambe saat menjalani persidangan di PN Rantauparapat, Sumatera Utara. Dok: Istimewa
Fakta Penting Aktivis Lingkungan Tina Rambe yang Dibui karena Tolak Pabrik Kelapa Sawit

Anggota DPR Pangeran Khairul Saleh minta aparat penegak hukum menggunakan pendekatan pemulihan keadilan bagi Tina Rambe.


Presiden Jokowi Sebut IKN Kehendak Rakyat, 5 Kritik Pengamat untuk Mega Proyek Tersebut

27 hari lalu

Presiden Joko Widodo duduk di depan tenda saat bermalam di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin 14 Maret 2022. Presiden bersama sejumlah menteri dan lima gubernur di Pulau Kalimantan bermalam di lokasi titik nol IKN Nusantara. ANTARA FOTO/HO/Setpres-Agus Suparto
Presiden Jokowi Sebut IKN Kehendak Rakyat, 5 Kritik Pengamat untuk Mega Proyek Tersebut

Jokowi klaim proyek IKN di Kalimantan Timur bukanlah keputusan Presiden saja melainkan keputusan seluruh rakyat. Sejumlah kritik untuk IKN muncul.


Peringati World Clean Up Day, BRI Hadirkan Dua Program di Mandalika

31 hari lalu

Peserta pelatihan pengelolaan sampah Program Yok Kita Gas dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) dilaksanakan di Mandalika pada 20 September 2024. Dok. BRI
Peringati World Clean Up Day, BRI Hadirkan Dua Program di Mandalika

Perseroan menyelenggarakan beberapa kegiatan yang dilaksanakan guna mendorong pengelolaan sampah terpadu


Mahasiswa UGM Kenalkan Program Sustainable Streetlight: Ubah Sampah Jadi Energi Listrik

34 hari lalu

Mahasiswa UGM mengenalkan Program Olah Sampah menjadi Energi Listrik. Foto: UGM
Mahasiswa UGM Kenalkan Program Sustainable Streetlight: Ubah Sampah Jadi Energi Listrik

Mahasiswa UGM melalui Tim PKM-PM luncurkan program yang memanfaatkan sampah untuk menghasilkan listrik yang digunakan sebagai lampu penerangan jalan.


Soal Perlindungan Aktivis Lingkungan, KLHK Akan Koordinasi dengan LPSK, Komnas HAM dan Polisi

36 hari lalu

Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK, Rasio Ridho Sani, kedua dari kiri, saat konferensi pers di Kantor KLHK, Senin 12 Februari 2024. TEMPO/IRSYAN
Soal Perlindungan Aktivis Lingkungan, KLHK Akan Koordinasi dengan LPSK, Komnas HAM dan Polisi

KLHK akan berkoordinasi dengan Komnas HAM, LPSK dan polisi untuk meningkatkan efektivitas perlindungan terhadap aktivis lingkungan.