TEMPO.CO, Jakarta - Politeknik Tempo meluncurkan web series bertajuk Aku Bukan Pilihan (ABP) yang akan tayang di Genflix pada akhir September 2024. Web series karya civitas academica Politeknik Tempo ini diharapkan dapat memberikan inspirasi tentang makna keberagaman dan rekonsiliasi setelah Pemilu.
Aku Bukan Pilihan menjadi web series produksi perdana Politeknik Tempo yang berkolaborasi dengan rumah produksi Esa Film Production. Aku Bukan Pilihan merupakan film yang lolos seleksi program dana padanan (Matching Fund) Kedaireka dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek).
“Proses ini sangat kompetitif, mengingat kualitas proposal dituntut sebaik mungkin, dan saingan kami dari berbagai institusi akademis dan industri kreatif lainnya,” kata Rizki Ayu Budipratiwi, Ketua Tim Pengusul Program Kedaireka Produksi Media Politeknik Tempo, sekaligus produser ABP.
Mahasiswa dari Semua Prodi di Politeknik Tempo Ikut Terlibat
Produksi web series Aku Bukan Pilihan sekaligus menjadi upaya untuk meningkatkan kompetensi dan kreativitas di dunia perfilman, terutama bagi mahasiswa Program Studi Produksi Media Politeknik Tempo. Meski demikian, proses produksi tidak hanya melibatkan mahasiswa Produksi Media, melainkan mahasiswa dari semua prodi di Politeknik Tempo.
Sutradara sekaligus penulis naskah Aku Bukan Pilihan, Muhammad Nur Hidayat, adalah dosen Produksi Media Politeknik Tempo yang memiliki pengalaman puluhan tahun sebagai sineas. Nur mengatakan, ide dari usulan web series ini adalah kondisi terakhir di Tanah Air yang banyak perpecahan setelah pilkada dan pilpres.
Target penonton dari Aku Bukan Pilihan adalah Gen Z. Politeknik Tempo yakin, dengan melibatkan mahasiswa sebagai kru, pemeran, dan publikasi promosi, target penonton itu akan tercapai. “Karena tim produksi dan audience sama-sama Gen Z,” kata Shalfi Andri, Direktur Politeknik Tempo sekaligus pengarah produksi.
Politeknik Tempo meluncurkan web series produksi perdananya berjudul 'Aku Bukan Pilihan' pada Kamis, 26 September 2024. Dok. Istimewa
Pemeran Web Series Aku Bukan Pilihan
Mahasiswi Produksi Media semester 3, Cintia Carla Ardian dipercaya menjadi salah satu pemeran utama Aku Bukan Pilihan. Cintia berperan sebagai Lala, yang harus beradu akting dengan
aktor Ahmad Pule yang sudah matang malang melintang di perfilman. Pule sebelumnya telah
membintangi berbagai film, seperti Argantara (2022), Roh Mati Paksa (2021), Bukan Cinderella (2022), dan Saranjana Kota Ghaib (2023).
Pemain lainnya adalah Dillian Gresta Fransiska (Gege) dikenal lewat film Ten: The Secret Mission (2017), dan sinetron Raden Kian Santang (2021), RT Kampung Ambyar (2022), serta serial Angling Dharma Season 2 (2022). Aktor senior Heri Cahyono juga ikut ambil bagian dengan berperan sebagai Hendy, pengusaha sekaligus ayah Lala. Nama Heri Cahyono mungkin sudah tidak asing
lewat penampilannya dalam film One More Chance (2021), Emergency Wedding (2022), dan film
pendek Misti (2019).
Aku Bukan Pilihan Diiringi Soundtrack Karya Tempo Music Camp
Lagu tema atau soundtrack Aku Bukan Pilihan juga dibuat sendiri oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tempo Music Camp (TMC). Maurra dan Faruq, dua pengisi musik utama mengungkapkan, salah satu aspek terpenting dari soundtrack ini adalah menonjolkan emosi yang
mendalam.
"Kami ingin lagu ini mencerminkan rasa putus asa yang dirasakan dalam cerita. Liriknya menggambarkan keresahan yang berkembang sepanjang hari, dari pagi hingga malam, mencerminkan blusukan yang membuat warga resah," tutur Maurra.
Web series Aku Bukan Pilihan dikerjakan dengan penuh perjuangan di tengah aneka keterbatasan, karena merupakan hal baru bagi kampus dan mahasiswa. Namun, tayangan ini dinilai merupakan terobosan baru sebagai produk kreatif yang dihasilkan perguruan tinggi. Harapan Politeknik Tempo, film ini tidak hanya menghibur tetapi juga banyak memberikan pencerahan bagi penonton, terutama generasi muda.
Pilihan Editor: Peluncuran Politeknik Tempo, Reza Rahadian: Lahirkan Generasi Penerus Mumpuni