Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenang P. Ramlee, Seniman Legendaris Malaysia yang Meninggal 51 Tahun Lalu

image-gnews
P. Ramlee. discogs.com
P. Ramlee. discogs.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPemilik nama asli Teuku Zakaria bin Teuku Nyak Puteh ini lahir pada 22 Maret 1929 di Pulau Penang, Malaysia. P. Ramlee merupakan anak dari ayah seorang ahli pelayaran asal Lhokseumawe, Aceh yang menikahi ibunya, Che Mah bt. Hussein di Kubang Buaya, Butterworth, Malaysia.

Menurut ofa.arkib.gov.may, P. Ramlee menempuh pendidikan awal di Sekolah Melayu Kampung Jawa. Setelah itu, ia melanjutkan studi di Penang Free School. Saat duduk di bangku sekolah, ia telah menunjukkan minat dan bakat dalam bidang seni, terutama seni musik. Bahkan, ia sempat belajar muzik dengan Encik Kamaruddin, pemimpin Brass Band di Penang Free. Saat pendudukan Jepang, ia menempuh pendidikan di sekolah tentara angkatan laut Jepang (Kaigun). Selama di Kaigun, ia berkesempatan mempelajari lagu-lagu Jepang. 

Ramlee memulai karier dalam dunia musik berawal dengan keterlibatannya dengan orkes Teruna Sekampung dan Mutiara. Setelah itu, ia bergabung dengan band keroncong remaja Indonesia sebagai pemain biola utama dalam kompetisi keroncong Penang dan Seberang Perai pada 1947. Masih pada tahun yang sama, ia juga terpilih sebagai Penyanyi Bintang Malaya Utara dalam kontes menyanyi dari Radio Penang. Saat mengikuti kontes tersebut, ia menulis namanya dengan P berarti Puteh yang merupakan nama ayahnya. Dari sini, ia lebih dikenal sebagai P. Ramlee sampai sekarang. 

Pada 1948, Ramlee mulai terjun dalam dunia film dan memulai debutnya melalui Chinta. Setelah itu, ia memiliki ketertarikan yang besar dalam dunia film sehingga bersedia untuk akting dalam berbagai peran. Bahkan, ia menjadi bintang film Melayu pertama yang bisa menyanyi tanpa penyanyi latar. Pada 1948-1955, ia berakting dalam 27 film dan berhasil menghidupkan berbagai karakter.

Kemampuan Ramlee dalam mempelajari dunia film membuatnya berkesempatan menyutradarai film Panarek Becha pada 1955. Melalui film ini, ia berhasil menjadi Sutradara Terbaik pada 1956. Ia pun menjadi seniman serba bisa yang menerima banyak penghargaan dalam dunia film. Adapun, penghargaan dari film-film garapannya, yaitu Pendekar Bujang Lapok terpilih sebagai film Komedi Terbaik di Pesta Film Asia ke-6 1959 di Kuala Lumpur dan Madu Tiga memenangi Anugerah Film Komedi Terbaik 1958. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain film garapannya, Ramlee juga meraih penghargaan sebagai aktor. Ia meraih Aktor Laki-Laki Terbaik di Pesta Film Asia pada 1957 melalui Anakku Sazali dan mendapatkan The Most Versatile Talent pada 1963 melalui Ibu Mertuaku. Bahkan, ia juga mendapatkan anugerah bintang Ahli Mangku Negara (A.M.N) oleh Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong III pada 27 September 1962 untuk mengenang jasanya dalam bidang seni lagu dan film. 

Kemudian, pada 1964, Ramlee berhijrah ke Kuala Lumpur dan bertugas di Studio Merdeka  yang menghasilkan dan membintangi beberapa film, seperti Keluarga 69 (1967), Do Re Me (1966), dan Laksamana Do Re Me (1972). 

Berdasarkan nlb.gov.sg, pada 29 Mei 1973, P. Ramlee meninggal ketika usia 44 tahun karena serangan jantung di Kuala Lumpur. Jenazahnya dikebumikan di pemakaman Muslim Jalan Ampang di ibu kota Malaysia. Selama hidupnya, ia telah berperan dalam sekitar 66 film, menyutradarai 37 film, dan menciptakan ratusan lagu yang 250 di antaranya berhasil populer.

Pilihan Editor: Idris Sardi Sibuk Aransemen Lagu-lagu P. Ramlee

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polda Jambi Gagalkan Peredaran Sabu dan Ekstasi Senilai Lebih dari Rp 10 Miliar

6 jam lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Subekti
Polda Jambi Gagalkan Peredaran Sabu dan Ekstasi Senilai Lebih dari Rp 10 Miliar

Polda Jambi menyatakan sabu dan ekstasi yang mereka sita berasal dari Malaysia.


Malaysia Bersedia Kirim Pasukan Perdamaian bersama Indonesia ke Gaza

6 jam lalu

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menjawab pertanyaan dewan dalam Sidang Dewan Rakyat di Kuala Lumpur, Selasa, 25 Juni 2024.
Malaysia Bersedia Kirim Pasukan Perdamaian bersama Indonesia ke Gaza

Malaysia bersedia bekerja sama dengan Indonesia termasuk mengirimkan pasukan perdamaian bersama ke Gaza, Palestina, jika diamanatkan PBB.


Melihat Aktivitas Orangutan di Hutan Semenggoh Sarawak, dari Makan Hingga Berfoto

13 jam lalu

Aksi orangutan di Semenggoh Nature Reserve Sarawak, Sabtu 29 Juni 2024. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Melihat Aktivitas Orangutan di Hutan Semenggoh Sarawak, dari Makan Hingga Berfoto

Semenggoh Nature Reserve Sarawak didirikan pada 1975 sebagai bagian dari upaya konservasi untuk menyelamatkan orangutan Borneo yang terancam punah


Muhibah Budaya Jalur Rempah Diharapkan Berkelanjutan, Malaka jadi Persinggahan Pertama di Luar Negeri

16 jam lalu

Dirjen Kebudayaan Kemdikbudristek Hilmar Farid memakaikan tanjak kepada Salah satu anggota laskar rempah Muhibah Budaya Jalur Rempah di Malaka, Malaysia, Ahad, 30 Juni 2024. TEMPO/Dian Yuliastuti
Muhibah Budaya Jalur Rempah Diharapkan Berkelanjutan, Malaka jadi Persinggahan Pertama di Luar Negeri

Muhibah Budaya Jalur Rempah diharapkan menjadi program berkelanjutan untuk mendapatkan pengakuan UNESCO.


Menikmati Senja Memukau Kota Kuching di Atas Sungai Sarawak dengan Kapal Pesiar

17 jam lalu

uasana senja di Kota Kuching, Sarawak, Malaysia, dari atas Kapal pesiar, Jumat 28 Juni 2024. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO
Menikmati Senja Memukau Kota Kuching di Atas Sungai Sarawak dengan Kapal Pesiar

Sambil menikmati minuman dingin dan camilan ringan, selama perjalanan dengan kapal wisata, wisatawan dapat melihat pemandangan Kuching, Sarawak.


Kurir Narkoba 13 Kilogram Sabu di Medan Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

18 jam lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/M. Taufan Rengganis
Kurir Narkoba 13 Kilogram Sabu di Medan Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

Jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri Belawan menuntut terdakwa kurir narkoba itu dengan pidana hukuman mati.


68 Musisi Internasional Meriahkan Rainforest World Music Festival 2024, Ambil Tema Evolusi

1 hari lalu

Pintu masuk ke Rainforest Music World Festival 2024 Sarawak Malaysia. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO
68 Musisi Internasional Meriahkan Rainforest World Music Festival 2024, Ambil Tema Evolusi

Rainforest World Music Festival menyajikan beragam genre musik tradisional dari seluruh dunia, dengan fokus pada keanekaragaman budaya dan alam.


Diguyur Hujan Deras, Penonton Rainforest World Music Festival 2024 Sarawak Malaysia Bertahan

1 hari lalu

Ribuan penonton memadati arena konser Rainforest Music World Festival 2024 di Sarawak Malaysia. Meski diguyur hujan penonton  tetap bertahan dengan jas hujan instan, Sabtu malam 29 Juni 2024. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO
Diguyur Hujan Deras, Penonton Rainforest World Music Festival 2024 Sarawak Malaysia Bertahan

Penonton yang memadati area Rainforest World Music Festival 2024 bertahan dan kompak mengenakan jas hujan sekali pakai.


18 Film dan Serial Terbaru Netflix Tayang Juli 2024, Simak Sinopsis dan Jadwalnya

1 hari lalu

Seo Yea Ji dalam drama Korea Eve. Dok. Netflix
18 Film dan Serial Terbaru Netflix Tayang Juli 2024, Simak Sinopsis dan Jadwalnya

Daftar film dan serial yang tayang di Netflix mulai Juli 2024, termasuk sinopsis dan jadwal rilisnya.


Fakta Menarik di Balik Pembuatan Film Inside Out 2 yang Belum Banyak Diketahui

1 hari lalu

Inside Out 2. Dok. Disney/Pixar
Fakta Menarik di Balik Pembuatan Film Inside Out 2 yang Belum Banyak Diketahui

Film Inside Out 2 menyimpan beberapa fakta menarik selama produksi yang harus diketahui para penggemar.