TEMPO.CO, Jakarta - Lewat video di channel Youtube yang ditayangkan 22 Oktober lalu, Awkarin atau Karin Novilda membeberkan beberapa hal terkait dirinya. Pertama, Karin bercerita soal seperti apa dirinya dididik kedua orang tuanya sejak kecil. Apa yang membentuknya hingga saat ini tumbuh menjadi seorang perempuan yang cukup ambisius dan selalu berusaha keras mendapatkan hal yang ia inginkan.
Lanjut pada terbukanya Karin soal pengalaman buruk yang sempat ia alami dan membuatnya mengalami gangguan kesehatan mental seperti depresi. Lewat video berdurasi 44 menit 16 detik tersebut Karin mengakui bahwa dirinya memiliki mental disorder sejak masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA). Karin bahkan mengatakan bahwa pada saat itu dia harus keluar masuk rumah sakit karena merasa depresi dan mencoba untuk bunuh diri. "Dulu banget aku pernah mengalami mental depression. Jauh sebelum segala hal tentang Instagram ini, jauh sebelum nangis-nangis karena diputusin," tutur Karin melalui akun Youtubenya yang diakses Tempo, Rabu 24 Oktober 2018.
Karin bercerita saat SMA dirinya kerap bolak-balik ke rumah sakit. Ia akhirnya bisa sembuh melawan penyakit mentalnya setelah berjuang seorang diri dengan selama dua tahun lamanya. Ia menuturkan berbagai cara yang ia lakukan guna menyembuhkan kekhawatiran berlebihannya dengan menonton video dan buku-buku motivasi.
Baca: Awkarin Blak-blakan Soal Keputusannya Vakum dari Instagram
Babak berikutnya, setelah sukses menjajal dunia media sosial sebagai Selebgram dan influencer, Karin kembai sempat merasa jatuh dan mentalnya terganggu kala mantan kekasihnya, Oka Mahendra meninggal karena bunuh diri. Peristiwa itu sempat membuat dirinya dijuluki sebagai seorang 'pembunuh'.
Awkarin dan para relawan berfoto dengan anak-anak korban gempa-tsunami Palu dan Donggala di sebuah kamp pengungsian. Netizen memberikan dukungan kepada Awkarin lewat kolom komentar di Instagram. Instagram/@Sekolahrelawan
Untuk diketahui, sebelum Oka meninggal dengan mengakhiri hidupnya sendiri, Karin sempat mengungkapkan di media sosialnya bahwa dirinya belum menerima bayaran untuk fee pekerjaannya dari Takis Management. Takis Management adalah manajemen artis yang menaungi Karin bersama dengan Young Lex dan Anya Geraldine. "Kalian kehilangan orang yang kalian sayang, dan lalu tiba-tiba satu Indonesia adalah penyebab kematiannya, what would you feel?"
Tak hanya itu, Karin juga bercerita soal ketidaknyamanannya yang dibentuk sebagai seorang badgirl di manajemen yang pernah menaunginya tersebut. Ia mengaku cukup terpaksa kala harus diminta menyanyi bahkan melakukan rap, aktivitas yang tak bisa ia lakukan, ujar Karin.
Selanjutnya Karin juga bercerita soal betapa media sosial belakangan ini menjadi candu untuk dirinya. Membuat ia kerap terpengaruh untuk mendapat banyak like dan komentar atas segala postingan yang ia buat. Ia menyadari kegiatan sosialisasinya di dunia nyata juga terdistraksi oleh keriuhan di media sosial. Di titik itulah Karin memutuskan untuk sejenak mengambil jeda dan mengambil keputusan untuk vakum dari Instagram dan media sosialnya.
Baca juga: Awkarin Ingin Rahasiakan Kepergiannya ke Palu dan Sigi
"Dan kalau kalian bertanya-tanya kepada siapa aku menjual akun IG-ku? Aku menjual akun IG kepada diriku yang baru. jadi Karin yang dulu selamanya pensiun. Karin yang penuh drama yang kalian tahu, di suda pensiun dan menyerahkan semua itu kepada Karin yang baru."
Karin menyadari dirinya punya peran dan cukup kekuatan untuk menggerakkan orang lain. Ia ingin memanfaatkan hal tersebut untuk lebih banyak berbagi dan menunjukkan kebahagiaan ketimbang berbagi kisah drama atau kehidupan glamour yang selama ini kerap ia pamerkan di media sosial. Sebagai langkah awal, Karin sempat menjadi relawan di daerah bencana di Palu. Ia merasa lebih berguna dan bahagia kala bisa melakukan aktivitas semacam itu.
"Mulai sekarang aku akan fokus membahagiakan orang yang membutuhkan, aku bakal membantu mereka sebisa aku, membagikan cinta dan kasih sayang kepada yang di bawah sana yang membutuhkan," ucap Awkarin.