TEMPO.CO, Jakarta - Roro Fitria yang berada di dalam tahanan Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, sudah mengetahui kabar duka meninggalnya sang bunda, Raden Retno Winingsih. Almarhumah menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, Senin, 15 Oktober 2018, pukul 06.30 WIB.
Roro Fitria langsung menangis histeris saat mendapat kabar ibunya meninggal. Bahkan pelantun Jedag- jedug itu sempat pingsan lantaran sangat terpukul.
“Tadi dihubungi, Roro sempat histeris, sempat pingsan,“ kata pengacara Roro Fitria, Asgar H Sjarfi, kepada Tabloidbintang.com melalui sambungan telepon.
Kini tim pengacara Roro Fitria bergerak cepat menghubungi sejumlah institusi agar Roro bisa keluar sementara dari tahanan untuk melihat ibundanya yang terakhir kali.Artis Roro Fitria lemas dan jatuh pingsan usai pembacaan tuntutan dalam sidang lanjutan perkara narkoba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis 4 Oktober 2018. Tempo/Imam Hamdi.
Pengacara Roro Fitria optimistis permohonan Roro Fitria untuk keluar dari tahanan bakal dipenuhi.
“Kayaknya sih dipenuhi, kami sudah telepon Jaksa, ketua lapas sudah memberi tahu kemungkinan Roro Fitria bisa keluar,” tuturnya lebih lanjut.
Baca: Ibunda Roro Fitria Meninggal Setelah Alami Sesak Napas
Raden Retno Winingsih meninggal setelah mengalami sesak napas sejak Minggu kemarin. Khawatir dengan kondisi Raden Retno Winingsih, tim pengacara Roro Fitria melarikannya ke Rumah Sakit Fatmawati. “Dari semalam kami pantau terus kondisinya,” ujar Asgar.