Di Hongkong, Perupa Heri Dono Boikot Trump Lewat Lukisan

Reporter

Kamis, 6 Juli 2017 11:28 WIB

Seniman Heri Dono. Dok TEMPO/Amatul Rayyani

TEMPO.CO, YOGYAKARTA - Perupa kontemporer Heri Dono mengkritik kebijakan politik Presiden Amerika Serikat, Donald Trump melalui lukisan. Karya Heri bernada satir dan humor itu dipamerkan di Tang Contemporary Art,Hong Kong pada 29 Juni-12 Agustus 2017.

Ia memberi judul lukisannya Trump VS the Dragon. Pada karya itu terdapat figur Trump berambut khas warna pirang. Presiden Abang Sam berukuran besar berkaki rudal bergambar bintang.

Pistol nangkring di kakinya yang bersisian dengan bendera Amerika Serikat. Trump juga digambarkan sedang berak di kloset berukuran kecil. Ia menodongkan pistol ke leher naga raksasa.

Menurut Heri, masyarakat dunia saat ini khawatir dengan sikap Trump yang bertindak dengan gaya Wild Wild West. Trump melihat kekuatan ekonomi Asia yang dilambangkan dengan figur naga. "Figur Trump saya gambarkan sebagai seorang pebisnis," kata Heri Dono, Kamis, 6 Juli 2017.

Sulit dibayangkan kalau dia ingin bermain perang-perangan seperti dalam film-film Hollywood. Ia tampaknya ingin menjalankannya dal dunia nyata, tanpa memiliki latar belakang pengalaman kemiliteran.
Trump seperti memberikan isyarat perang dengan kebijakannya melarang beberapa negara Islam untuk tidak boleh memasuki wilayah Amerika Serikat.

Karya itu satu di antara karya Heri Dono dalam pameran bertajuk
Land of Freedom. Terdapat tujuh karya lukisan dan satu karya seni instalasi.

Dalam pameran itu Heri ingin menyampaikan proses berdirinya Amerika Serikat dengan patung Liberty yang dikirim dari Perancis. Patung itu memberikan imaji kepada masyarakat dunia tentang kebebasan dan demokrasi dalam hal kemanusiaan dan.

Kemudian muncul angan-angan adanya American Dream bahwa di tanah Amerika kebebasan akan didapat. "Pertanyaannya sekarang apakah kebijakan Trump sekarang ini masih relevan dengan angan-angan masyarakat dunia?," kata Heri.

Protes Heri kepada Trump sebelumnya muncul dalam pameran tunggalnya pada 9 Februari- 3 Maret 2017. Pameran itu diberi judul Heri Dono: The Parody of The Angry Power di Smith Gallery di Davidson College.

Pameran itu tetap berjalan, tetapi Heri tidak mau menghadiri perhelatan itu sebagai sikap protesnya. "Saya tidak suka dengan terpilihnya Trump sebagai seorang presiden yang angkuh, kasar, rasis dan diskriminatif terhadap perempuan dan imigran," kata dia.

Kurator dan kritikus seni asal Cina Hou Hanru, mengatakan Heri Dono menggambarkan situasi politik terakhir lewat humor kaya imajinasi dan ilusi. Dia juga menghadirkan ketegangan antara ilusi dan kenyataan. "Karya Heri merupakan persimpangan budaya lokal dan seni kontemporer," kata Hou Hanru, dikutip dari Tang Contemporary.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

4 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

10 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

16 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

21 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

28 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

30 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

32 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

33 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

33 hari lalu

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?

Baca Selengkapnya