Gerak Boneka

Reporter

Editor

Kamis, 16 November 2006 21:06 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Suasana muram, gelap, dan gotik tercipta sejak awal pertunjukan. Karakter vokal penyanyi soprano yang melengking, menukik, dan meliuk-liuk menambah seram suasana. Sosok-sosok boneka setinggi manusia bergerak-gerak. Ini boneka yang terbilang aneh secara anatomi karena bentuk kakinya lebih panjang daripada badannya. Kaki-kakinya menyerupai tulang-belulang.Pertunjukan bertajuk Club Medea tersebut dibawakan Damiet van Dalsum dari Belanda. Pertunjukan ini merupakan rangkaian Jakarta International Puppetry Festival 2006. Festival internasional ini diadakan Komunitas Utan Kayu di Jakarta, 10-18 November 2006.Inilah acara yang membawa "the other theater", teater yang berada di luar definisi. Salah satunya tecermin dalam kisah Club Medea ini. Pertunjukan tersebut didalangi dua perempuan, Damiet van Dalsum dan Francoise Vanhecke, sebagai soprano. Mereka mengisi ruang pertunjukan dengan menggabungkan sifat dasar bernyanyi klasik dengan teater boneka.Ini sebuah bentuk pertunjukan orisinal dalam balutan suasana magis. "Saya jamin belum ada pertunjukan seperti ini dilakukan oleh siapa pun," ujar Vanhecke.Van Dalsum dan Vanhecke melakukan kolaborasi ini setelah bertemu dalam sebuah festival di Italia. Pertemuan ini menghasilkan sebuah kolaborasi orisinal cerita boneka. Bahkan, saking orisinalnya, boneka yang mereka gunakan malam itu dibuat sendiri oleh Van Dalsum, sang dalang.Pada beberapa pertunjukan sebelumnya mereka sama sekali tak menggunakan dialog, hanya bahasa tubuh dan eksplorasi suara. "Baru kali ini kami menggunakan dialog untuk menuturkan cerita," ujar Van Dalsum.Kisah Club Medea ini sendiri berkisar pada kekuasaan. Seorang raja tak ingin kekuasaannya hilang. Dia berupaya sebisa mungkin agar tampuk kerajaan tetap berada di tangannya. Maka anaknya sendiri satu demi satu dibunuh agar tak menggantikannya. Sang permaisuri tak mengetahui kenapa ini terjadi. Hanya seorang Medea yang tahu persis kejadian ini. Dia berusaha membongkar kekejian sang raja.Namun, sejak awal hingga akhir, cara mereka bertutur tak banyak gejolak. Kisah ini mengalir begitu saja tanpa ada tanda klimaks ataupun antiklimaks. Bangunan kisah yang mencekam terwakili dari suasana kelam dan lolongan nyanyian soprano Vanhecke. Kematian demi kematian yang terjadi meleleh begitu saja, berganti adegan lainnya.Festival ini menyajikan berbagai bentuk wayang atau boneka. Beberapa di antaranya merupakan bentuk-bentuk progresif dari ornamen yang sudah ada, sedangkan sebagian lagi tetap menjaga orisinalitas warisan klasik yang nyaris punah. Contoh bentuk pementasan progresif seperti yang dilakukan Van Dalsum, juga Slamet Gundono bersama komunitas Suket, yang melakukan pembaruan dengan wayang interaktifnya.Sebut juga Wayang Kampung Sebelah yang baru lahir pada Agustus 2001. Genre wayang baru dilahirkan sekelompok seniman Solo. Wayang Kampung Sebelah ini menggunakan tokoh keseharian, seperti penarik becak, bakul jamu, preman, pelacur, ketua RT, lurah, dan pejabat kota besar. Mereka berusaha tampil lugas seperti dialog sehari-hari, keluar dari norma estetika rumit yang biasa terdapat dalam wayang klasik.Seniman wayang dari Bali yang tergabung dalam Cudamani ikut meramaikan festival ini. Mereka berusaha mencapai keseimbangan sebagai seniman kreatif, sekaligus menjaga bentuk musik dan tari Bali kuno yang langka.Juga ada kelompok wayang kulit Kelantan dari Malaysia, meneruskan peninggalan dalang (almarhum) Abdullah yang mementaskan wayang tradisionalnya.ANDI DEWANTO

Berita terkait

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

9 hari lalu

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

13 hari lalu

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

Sederet pertunjukan seni budaya dipertontonkan selama tiga hari. Diharapkan generasi muda bisa melestarikan warisan budaya.

Baca Selengkapnya

3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

59 hari lalu

3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.

Baca Selengkapnya

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

21 Desember 2023

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.

Baca Selengkapnya

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

28 November 2023

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa

Baca Selengkapnya

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

21 November 2023

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

Ketahanan Pangan sebagai Modal Utama Dalam Implementasi Program Pemajuan Kebudayaan Desa" dan Galang Gerak Budaya Di Kawasan Tapal Kuda

Baca Selengkapnya

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

6 November 2023

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

Ribuan masyarakat Kabupaten Keerom tumpah ruah memadati Lapangan Sepakbola Swakarsa, Arso, dalam memperingati Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Keerom, Senin, 6 November 2023.

Baca Selengkapnya

Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

17 Oktober 2023

Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

Festival budaya Bastar Dussehra sudah berusia lebih dari 600 tahun di India Tengah, dimulai oleh keluarga kerajaan.

Baca Selengkapnya

Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

24 September 2023

Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

Tradisi Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk merupakan salah satu warisan budaya Sasak yang kaya dan unik.

Baca Selengkapnya

Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

27 Agustus 2023

Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

Penggemar budaya Korea bisa menikmati pilihan kegiatan menarik, hingga mendapatkan harga promosi tiket wisata ke Korea di festival itu.

Baca Selengkapnya